Pada selesai era ke-19, pembahasan dan pernyataan ihwal gen mulai dikemukakan oleh Mendel (kalian akan mempelajarinya pada penggalan Hereditas). Mendel melaporkan hasil percobaannya, bahwa sifat-sifat yang ada pada individu ditentukan oleh sepasang unit.
Anggota dari sepasang unit itu diturunkan oleh setiap induk (orang tua) kepada individu keturunannya pada proses pewarisan sifat (akan dibahas pada penggalan Pembelahan Sel). Pada tahun 1900, W.L. Johanssen mengusulkan nama untuk “unit” (yang disampaikan Mendel) tersebut sebagai gen. Semenjak itu, penelitian terus berjalan semakin pesat. Akhirnya pada tahun 1903, Sutton dan Boveri mengeluarkan pernyataan bahwa bergotong-royong gen-gen itu dibawa oleh kromosom.
Anggota dari sepasang unit itu diturunkan oleh setiap induk (orang tua) kepada individu keturunannya pada proses pewarisan sifat (akan dibahas pada penggalan Pembelahan Sel). Pada tahun 1900, W.L. Johanssen mengusulkan nama untuk “unit” (yang disampaikan Mendel) tersebut sebagai gen. Semenjak itu, penelitian terus berjalan semakin pesat. Akhirnya pada tahun 1903, Sutton dan Boveri mengeluarkan pernyataan bahwa bergotong-royong gen-gen itu dibawa oleh kromosom.
Gen adalah unit genetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam satu kromosom terdapat ribuan bahkan puluhan ribu gen. Gen-gen tersebut terdapat di dalam DNA dan merupakan segmen dari DNA yang berperan dalam memilih sifat individu. Dengan mikroskop elektron, gen tidak akan nampak melainkan struktur berupa asam nukleat Deoxyribo Nucleic Acid ( DNA).
Oleh alasannya itu, gen yaitu nama fungsional, sedangkan DNA yaitu nama strukturalnya. Di dalam kromosom, gen- gen menempati suatu lokasi yang spesifi k disebut lokus gen. Gen-gen itu terletak berderet di sepanjang kromosom.
Pada tahun 1982, berhasil dilaporkan letak gen pada kromosom manusia. Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasang an gen disebut sebagai alel (Gambar 1.1), dimana satu alel diperoleh dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut merupakan penentu dari suatu sifat. Alel dinyatakan dengan bentuk huruf. Huruf yang dipilih biasanya abjad terdepan dari sifat yang dominan. Sifat lebih banyak didominasi ditulis dengan abjad kapital. Misalnya, menuliskan sifat elok pada mangga yang lebih banyak didominasi dengan sifat masam, maka alel penentu elok dinyatakan dengan alel M dan sifat masam dengan alel m. Sifat elok dinyatakan dominan, artinya sifat elok ditentukan oleh alel lebih banyak didominasi M. Apabila alel lebih banyak didominasi M berpasangan dengan alel lebih banyak didominasi M, membentuk genotip MM (sifat manis). Namun, jikalau alel lebih banyak didominasi M berpasangan dengan alel resesif m maka genotipnya Mm (sifat manis). Genotip mangga masam yaitu mm. Mangga dengan genotip MM dan Mm mempunyai fenotip yang sama, yaitu rasanya manis. Mangga dengan genotip mm mempunyai fenotip rasanya masam.
Oleh alasannya itu, gen yaitu nama fungsional, sedangkan DNA yaitu nama strukturalnya. Di dalam kromosom, gen- gen menempati suatu lokasi yang spesifi k disebut lokus gen. Gen-gen itu terletak berderet di sepanjang kromosom.
Pada tahun 1982, berhasil dilaporkan letak gen pada kromosom manusia. Suatu sifat dikendalikan oleh sepasang gen. Anggota dari pasang an gen disebut sebagai alel (Gambar 1.1), dimana satu alel diperoleh dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Pasangan alel tersebut merupakan penentu dari suatu sifat. Alel dinyatakan dengan bentuk huruf. Huruf yang dipilih biasanya abjad terdepan dari sifat yang dominan. Sifat lebih banyak didominasi ditulis dengan abjad kapital. Misalnya, menuliskan sifat elok pada mangga yang lebih banyak didominasi dengan sifat masam, maka alel penentu elok dinyatakan dengan alel M dan sifat masam dengan alel m. Sifat elok dinyatakan dominan, artinya sifat elok ditentukan oleh alel lebih banyak didominasi M. Apabila alel lebih banyak didominasi M berpasangan dengan alel lebih banyak didominasi M, membentuk genotip MM (sifat manis). Namun, jikalau alel lebih banyak didominasi M berpasangan dengan alel resesif m maka genotipnya Mm (sifat manis). Genotip mangga masam yaitu mm. Mangga dengan genotip MM dan Mm mempunyai fenotip yang sama, yaitu rasanya manis. Mangga dengan genotip mm mempunyai fenotip rasanya masam.
![]() |
Gambar 1.1. Pasangan alel dalam kromosom |
Jika gen tersebut dua alel dominan, maka disebut gen homozigot dominan. Jika dibuat oleh dua alel resesif, maka disebut gen homozigot resesif. Sementara itu, jikalau gen dibuat oleh sebuah alel domi nan dan sebuah alel resesif maka disebut gen heterozigot. Susunan genetis suatu sifat (karakter) yang dikandung individu disebut genotip. Genotip dinyatakan dengan sepasang abjad untuk setiap sifat. Pasangan abjad sanggup disusun oleh 2 abjad yang sama, sanggup pula disusun oleh 2 abjad yang berbeda. Genotip yang dinyatakan dengan 2 abjad yang sama, menawarkan sifat homozigot.
Apabila 2 abjad tersebut berbeda menawarkan sifat heterozigot. Fenotip yaitu bentuk luar atau sifat individu yang sanggup ditangkap oleh panca indera kita. Contoh rambut hitam, rasa asin, warna merah, suaranya keras, kulitnya kasar, tubuhnya gemuk, matanya sipit dan lain-lainnya.
Referensi :
Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.
Sumber http://perpustakaancyber.blogspot.com
EmoticonEmoticon