Minggu, 24 September 2017

Besaran & Satuan (Bab I)

Besaran dan Satuan

Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan

Besaran Pokok

yaitu besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lainnya. Ada 7 macam besaran pokok beserta simbolnya, antara lain:
Besaran Pokok
Simbol
Panjang
l
Massa
m
Waktu
t
Kuat Arus
i
Suhu
T

Besaran Turunan

Besaran turunan yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Contoh dari besaran turunan dan simbolnya sebagai berikut.
Besaran Turunan
Simbol
Luas
A
Volume
V
Massa Jenis
ρ
Tekanan
p
Usaha
W


Sistem Satuan dan Dimensi

Sistem Satuan

Sistem satuan yang dipakai yaitu Satuan Internasional atau sistem metrik. Dikenal sebagai sistem mks kependekan dari meter, kilogram, dan sekon. Berikut merupakan satuan dari besaran pokok, antara lain:
Besaran Pokok
Satuan
Panjang
m
Waktu
s
Kuat Arus
A
Suhu
K
Intensitas Cahaya
cd
Jumlah zat
mol


Satuan dari besaran turunan, antara lain:
Besaran Turunan
Satuan
Luas
m2
Volume
m3
Massa Jenis
kg/m3
Tekanan
Pa atau kgm-1s-2
Usaha
Joule atau kgm2s-2

Dimensi

menunjukkan cara besaran tersusun dari besaran-besaran pokok. Dimensi dari besaran pokok diantaranya:
Besaran Pokok
Dimensi
Panjang
[L]
Waktu
[M]
Kuat Arus
[I]
Suhu
[θ]
Intensitas Cahaya
[J]
Jumlah zat
[N]


Dimensi dari besaran turunan, diantaranya:
Besaran Turunan
Dimensi
Luas
[L2]
Volume
[L3]
Massa Jenis
[ML-3]
Tekanan
[ML-1T-2]
Usaha
[ML2T-2]


Angka Penting

Notasi Ilmiah

pengukuran dinyatakan:
a,… x 10x
Keterangan:
a = bilangan orisinil dari 1-9
x = pangkat yang merupakan bilangan bulat
Contoh:
·         250.000 ditulis 2,5 x 10
·         0,054 ditulis 5,4 x 10-2

Aturan Angka Penting

Aturannya sebagai berikut:
a.      Semua angka nol yaitu angka penting
b.      Semua angka nol yang terleyak diantara bukan nol termasuk angka penting. Contoh 1005 (4 angka penting)
c.      Semua angka nol pada angka desimal lebih dari nol dan terletak di simpulan angka merupakan angka penting. Contoh 1,250 (4 angka penting)
d.     Semua angka nolpada angka desimal kurang dari nol dan terletak di kanan dan kiri koma desimal bukan merupakan angka penting. Contoh: 0,250 (3 angka penting)

Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting

hasilnya hanya mengandung satu angka taksiran.Contoh:
11,5 m
24,62 m +
36,12 m

Perkalian dan Pembagian Angka Penting

hasil perhitungan mengikuti jumlah angka penting paling sedikit. Contoh: 2,12 m (3 angka penting) x 1,2 (2 angka penting) risikonya 2,544 m2. Berdasarkan hukum risikonya mengikuti jumlah angka penting paling sedikit yaitu 2 angka penting sehingga risikonya 2,5 m2.

Aturan Pembulatan

1.       Angka hasil perhitungan lebih dari lima, angka dibulatkan ke atas. Contoh 3,237 dibulatkan menjadi 3,24
2.      Angka hasil perhitungan kurang dari lima, angka di bulatkan ke bawah. Contoh 4,231 dibulatkan menjadi 4,23
3.      Angka hasil perhitungan sempurna = 5, dibulatkan ke atas jikalau angka sebelumnya ganjil. Dibulatkan ke bawah jikalau angka sebelumnya genap. Contoh 3,235 dibulatkan menjadi 3,24, dan 2,145 dibulatkan menjadi 2,14.

Pengukuran

Pengukuran Panjang

a.      Penggaris, mengukur panjang benda dengan skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Ketelitian atau ketidakpastian 0,5 mm atau 0,05 cm.
b.      Jangka Sorong, mengukur Panjang benda maksimum 10 cm. Skala terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm. Ketelitian atau ketidakpastian jangka sorong0,05 mm atau 0,005 cm.
c.      Mikrometer Sekrup, mengukur panjang benda 25 mm. Skala terkecil dari mikrometer sekrup yaitu 0,01 mm atau 0,001cm. Ketelitian atau ketidakpastian mikrometer sekrup 0,005 mm atau 0,0005 cm.

Pengukuran Massa

a.      Neraca Ohaus, mempunyai skala terkecil 0,1 gram.
b.      Neraca lengan.
c.      Neraca Dacin

Pengukuran Waktu

Alat yang dipakai salah satunya yaitu stopwatch.

Besaran Skalar dan Besaran Vektor

·         Besaran skalar yaitu besran yang hanya mempunyai nilai tanpa mempunyai arah. Misalnya jarak, daya, massa jenis, luas, tekanan, dan volume.
·         Besaran vektor yaitu besaran yang mempunyai nilai dan arah. Misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, dan momentum

Resultan vektor

vektor jikalau berada di sumbu x dan y mempunyai vektor i dan j, sedangkan jikalau berada di sumbu x, y, dan z mempunyai vektor satuan i, j, dan k.
Jika dua vektor A dan B mengapit sudut α, maka resultan vektornya sebagai berikut.
Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan Besaran & Satuan (Bab I)

Penguraian vektor

Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan Besaran & Satuan (Bab I)
Fx = F cos α
Fy = F sin α
Besar dan arah vektor ditentukan dengan rumus
Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan Besaran & Satuan (Bab I)
resultan vektor jikalau terdapat banyak komponen pada sumbu x dan y maka sanggup ditentukan melalui rumus:
Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan Besaran & Satuan (Bab I)

Perkalian Silang

Aturan perkalian silang untuk vektor satuan i, j, dan k sebagai berikut.
i x j = k                                  i x k = – j
j x k = i                                  k x j = – i
k x i = j                                  j x i = – k
Untuk hasil kali silang yang mengapit sudut dirumuskan sebagai berikut.
Besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan Besaran & Satuan (Bab I)






Sumber http://sclodepok.blogspot.com


EmoticonEmoticon