Selasa, 17 Oktober 2017

Asam Basa Pearson





R.G Pearson awal tahun 1960 mengusulkan bahwa asam basa lewis sanggup diklasifikasikan sebagai asam basa lunak (soft) atau keras (hard). Asam basa lunak ialah asam basa yang elektron-elektron valensinya gampang terpolarisasi atau terlepaskan, sedangkan asam basa keras ialah asam basa yang tidak memiliki elektron valensi atau yang elektron atau elektron valensinya sukar terpolarisasi. Dengan kata lain asam basa lunak memiliki sifat terpolarisasi tinggi dan asam basa keras memiliki sifat terpolarisasi rendah. Konsep ini kemudian dikenal dengan nama HSAB yang abreviasi dari “hard soft acids and base” (asam basa keras lemah) atau yang biasa dikenal sebagai asam basa pearson.
Konsep HSAB sanggup menjelaskan kesetabilan senyawa. Konsep ini juga dipakai dalam konteks kualitatif daripada kuantitatif yang membantu untuk mengetahui faktor utama terjadinya reaksi kimia, terutama pada logam transisi. Asam lunak bereaksi lebih cepat dengan basa lunak dan membentuk ikatan yang kuat, sedangkan asam keras bereaksi lebih cepat dan membentuk ikatan berpengaruh dengan basa kuat.
Asam keras dan basa keras cenderung memiliki atom yang kecil/radius ionik, oksidasi tinggi, kepolaran rendah, dan keelektronegatifan tinggi. Sedangkan asam dan basa lunak cenderung mempunyai:atom yang besar, tingkat oksidasi rendah, dan elektronegatifan rendah. Asam basa keras biasanya membentuk ikatan ionik, sedangkan asam basa lunak membentuk ikatan kovalen. Kekerasan suatu asam basa diukur untuk mengetahui kecenderungan terjadinya perubahan gugusan atau bentuk..
Peran penjabaran Pearson ialah untuk meramalkan reaksi banyak sekali macam spesies, yaitu asam-asam keras menentukan bersenyawa dengan basa-basa keras, dan asam-asam lunak menentukan bersenyawa dengan basa-basa lunak. Klasifikasi tersebut juga bermanfaat untuk meramalkan pilihan ikatan dan juga mengatakan sintesis tingkat oksidasi gila dalam suatu logam. Secara umum ion-ion logam yang terletak pada bab kiri dai sistem periodik unsur bersifat asam keras, sedangkan logam pada golongan utama sebelah kanan dari sistem periodik unsur bersifat asam lunak. Selain itu juga terdapat tempat batas yang terletak antara keras-lunak alasannya ialah tidak ada perbedaan yang tajam antara keras dan lunak., yaitu umumnya terdapat pada logam-logam transisi.
Klasifikasi lunak-keras asam basa lewis
Kelas
Asam
Basa
Keras
H+, Li+, Na+, K+
Be2+, Mg2+, Ca2+, Sr2+
Ti4+,Cr3+, Cr6+, Mn2+, Mn7+, Fe3+, Co3+
BF3, BCl3, Al3+, AlCl3, AlH3
CO2, Si4+
HX (molekul ikatan hydrogen)
H2O, NH3, N2H4
F-, Cl-, OH-, ROH, R2O
NO3-, ClO4-, CH3COO-
O2-, CO32-, SO42-
PO43-
Daerah batas
Fe2+, Co2+, Ni2+, Cu2+, Zn2+, Sn2+, Pb2+
C6H5+, NO+, Sb3+, Bi3+, SO2
C6H5NH2, N3-, N2, NO2-, Br-
SO32-
Lunak
Cu+, Ag+, Au+. CH3Hg+
Hg22+, Hg2+, Cd2+, Pd2+, Pt2+, Pt4+
Br2, Br+, I2, I+, O, Cl, Br, I, N,
Atom-atom Logam
H-, C2H4, C6H6, CO, SCN-
CN-, I-
S2-, S2O32-
Konsep HSAB ini sanggup juga meramalkan terjadi tidaknya suatu reaksi melalui suka tidak suka, yaitu asam keras cenderung suka dengan basa keras dan asam lunak cenderung suka dengan basa lunak. Berikut ini ialah pola dari suatu reaksi suka dan tidak suka:
HgF2(g) + BeI2(g) → HgI2(g) + BeF2(g)
lunak-keras keras-lunak lunak-lunak keras-keras
CH3HgOH(aq) + HSO3-(aq) → CH3HgSO3-(aq) + HOH(l)
lunak-keras keras-lunak lunak-lunak keras-keras
Dari pola diatas sanggup dilihat bahwa pasangan asam keras basa keras (BeF2 dan HOH) terbentuk dari ikatan kovalen, sedangkan pasangan asm lunak basa lunak (HgI2 dan CH3HgSO3-) membentuk ikatan kovalen.
Selain sanggup meramalkan tarjadi tidaknya suatu reaksi, teori HSAB juga sanggup meramalkan pergeseran arah suatu reaksi (kesetimbangan), menyerupai pola dibawah ini:
BH+(aq) + CH3Hg+(aq) ↔ CH3HgB+(aq) + H+(aq)
B = basa
Dari pola diatas, apabila basa (B) ialah basa keras maka reaksi akan bergeser ke arah kiri dan apabila basa (B) ialah basa lunak maka reaksi akan bergeser ke arah kanan


Sumber http://menurutkimia.blogspot.com


EmoticonEmoticon