Jumat, 20 Oktober 2017

Penyimpangan Semu Aturan Mendel

Menurut Mendel, persilangan dengan satu sifat beda / monohibrida akan menghasilkan rasio fenotip pada F2 sebesar 3 : 1. Sementara itu, persilangan dengan dua sifat beda / dihibrida akan menghasilkan rasio fenotip F2 sebesar 9 : 3 : 3 : 1.
Penelitian lanjutan yang dilakukan oelh ilmuwan lainnya menemukan adanya "keganjilan" pada rasio fenotip dari suatu percobaan persilangan ( hibrid ) yang berbeda dengan apa yang ditemukan oleh Mendel. 
Beberapa rasio yang dimaksud, antara lain : 1 : 2 : 1 , 15 : 1 , 12 : 3 : 1 , 9 : 3 : 4. Bila kita cermati, rasio-rasio tersebut tidak sepenuhnya menyimpang jauh dengan apa yang ditemukan oleh Mendel.
Misalnya : 
rasio 12 : 3 : 1 seakan-akan dengan ( 9 + 3 ) : 3 : 1
rasio 15 : 1 seakan-akan dengan ( 9 + 3 + 3 ) : 1
rasio 9 : 3 : 4 mirip dengan 9 : 3 : ( 3 + 1 )
Karena penyimpangan tersebut masih mengikuti aturan Mendel, maka disepakati bahwa inovasi ini dianggap sebagai bentuk penyimpangan semu aturan Mendel.

Penyimpangan semu aturan Mendel bekerjsama sanggup terjadi alasannya ialah adanya interaksi antar alel dan genetik.

Interaksi antar alel sanggup berupa :
1. Dominan tidak sempurna.
Pada kasus ini, sifat yang ditentukan  alel mayoritas tidak sanggup menutup sifat yang dibawa alel resesif secara tepat sehingga individu yang bergenotif heterozigot menunjukkan sifat yang berbeda dengan sifat mayoritas dan sifat resesif.
Contoh pada persilangan mawar berbunga merah dengan mawar berbunga ungu pada F1 dihasilakan100% mawar berbunga merah muda. Dan saat mawar berbunga merah muda ( F1 ) disilangkan dengan sesamanya, dihasilkan rasio fenotif F2 sebesar 1 : 2 : 1. Hukum Mendel 3 : 1.

2. Kodominan
Pada kasus ini, ada dua alel pada gen yang menghasilkan produk berbeda. Alel yang satu tidak dipengaruhi oleh alel yang lain

3. Alel lethal
Merupakan alel yang sanggup menjadikan tamat hidup pada individu yang memiikinya. Alel lethal sanggup berupa alel mayoritas , sanggup juga alel resesif

4. Alel Ganda
Merupakan terdapatnya tiga atau lebih dari suatu gen

Interaksi genetik, dapat berupa :
1. Atavisme
Yaitu munculnya suatu sifat sebagai jawaban interaksi dari beberapa gen. Rasio fenotif nya 9 : 3 : 3 : 1

2. Kriptomeri
Terjadi alasannya ialah sifat gen mayoritas yang tersembunyi bila berada bahu-membahu dengan gen mayoritas lain dalam suatu genotif. Rasio fenotif nya  9 : 3 : 4

3. Epistasis
Gen yang sifatnya mensugesti / menghalangi gen lain, sedangkan gen yang dipengaruhi / dihalangi disebut hipostasis.
Rasio fenotif nya 12 : 3 : 1

4. Komplementer
Merupakan kasus dimana terjadi interaksi beberapa gen yang saling melengkapi.
Rasio fenotifnya   9 : 7

5. Polimeri
Merupakan interaksi dua gen mayoritas yang mensugesti satu sifat yang sama sehingga keberadaan salah satu gen mayoritas akan menunjukkan verbal gen yang sama.
Rasio fenotinya 15 : 1


Sumber http://kelas12biologi.blogspot.com


EmoticonEmoticon