Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
A. Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan ialah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melaksanakan pembelahan diri. Namun, pada perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik ialah jaringan meristem yang selalu membelah diri. Pada korteks batang terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel meristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk banyak sekali macam jaringan. Jaringan yang terbentuk tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri lagi. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem ialah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Jaringan meristem primer
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Aktivitas jaringan meristem primer menjadikan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem ini berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar badan tumbuhan.
Berdasarkan posisi dalam badan tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, tumpuan pada pangkal ruas suku rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
2. Jaringan Dewasa
Jaringan sampaumur ialah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifat-sifat jaringan sampaumur antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai acara untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.
Menurut asal meristemnya, jaringan sampaumur dibedakan atas jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan sekunder berasal dari meristem sekunder.
Jaringan sampaumur penyusun organ flora tingkat tinggi antara lain :
a. Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ flora primer ibarat akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi penggalan dalam flora dari efek faktor luar yang merugikan pertumbuhannya. Sel-sel epidermis sanggup berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivat epidermis), contohnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus.
b. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melaksanakan kegiatan proses fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
c. Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang penggalan sudut dinding selnya mengalami penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ flora yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh lantaran kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan materi penguat (lignin) maka kolenkim sanggup menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya.
2) Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga mempunyai sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada penggalan flora yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut umumnya dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang yang berafiliasi dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih pendek daripada serat.
Jaringan ialah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melaksanakan pembelahan diri. Namun, pada perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik ialah jaringan meristem yang selalu membelah diri. Pada korteks batang terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel meristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk banyak sekali macam jaringan. Jaringan yang terbentuk tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri lagi. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem ialah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Jaringan meristem primer
Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Aktivitas jaringan meristem primer menjadikan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem ini berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar badan tumbuhan.
Berdasarkan posisi dalam badan tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, tumpuan pada pangkal ruas suku rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
2. Jaringan Dewasa
Jaringan sampaumur ialah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifat-sifat jaringan sampaumur antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai acara untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.
Menurut asal meristemnya, jaringan sampaumur dibedakan atas jaringan primer dan jaringan sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan sekunder berasal dari meristem sekunder.
Jaringan sampaumur penyusun organ flora tingkat tinggi antara lain :
a. Jaringan pelindung (epidermis)
Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ flora primer ibarat akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi penggalan dalam flora dari efek faktor luar yang merugikan pertumbuhannya. Sel-sel epidermis sanggup berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivat epidermis), contohnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus.
b. Jaringan dasar (parenkim)
Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melaksanakan kegiatan proses fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
c. Jaringan penyokong (penguat)
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang penggalan sudut dinding selnya mengalami penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ flora yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh lantaran kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan materi penguat (lignin) maka kolenkim sanggup menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya.
2) Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan sehingga mempunyai sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada penggalan flora yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut umumnya dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang yang berafiliasi dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih pendek daripada serat.
d. Jaringan pengangkut (vaskuler)
Jaringan pengangkut pada flora tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid, serta unsur lain ibarat serabut xilem dan parenkim xilem.
1) Xilem
Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem.
2) Floem
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh badan tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut sanggup dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral, konsentris, dan radial.
1) Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jikalau berkas pengangkut xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di penggalan luar dari xilem.
Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Jika antara xilem dan floem terdapat kambium maka disebut kolateral terbuka. Kolateral terbuka dijumpai pada dicotyledon dan gymnospermae. Pada kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium misal pada monocotyledon.
2) Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xylem dikelilingi floem atau sebaliknya.
3) Tipe radial
Disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya bergantian berdasarkan jari-jari lingkaran. Contoh pada akar monocotyledon.
e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal lantaran senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, akses kelenjar, dan akses getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar ialah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
B. Organ Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan penggalan flora yang berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Tidak semua akar sanggup mengisap zat-zat makanan, tetapi hanya penggalan tertentu saja yaitu penggalan yang belum diliputi gabus dan penggalan yang belum tua. Bagian yang berperan dalam penghisapan masakan ini gampang mengalami kerusakan lantaran lingkungan yang tidak cocok, contohnya lantaran aerasi yang jelek, kurangnya kadar air dalam tanah, tingginya keasaman tanah.
Bagian-bagian akar ialah sebagai berikut.
a. Meristem apikal
Meristem apikal terdapat di penggalan ujung akar, merupakan titik awal pertumbuhan akar. Pembelahan meristem apikal membentuk kawasan pemanjangan, dan kemudian kawasan deferensiasi. Daerah diferensiasi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Daerah pendewasaan jaringan primer
b. Daerah jaringan primer yang sudah dewasa. Setelah itu terjadi pertumbuhan jaringan sekunder.
b. Kaliptra
Kaliptra merupakan tudung akar atau penggalan yang menutupi meristem apikal. Kaliptra berfungsi sebagai sarung pelindung akar. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Sel sel dipermukaannya terus menerus lepas secara berkesambungan, dan sel dibawahnya menjadi berlendir. Sel-sel gres terbentuk pada tudung akar penggalan dalam dari meristem apikal.
Struktur anatomi akar dari luar ke dalam ialah sebagai berikut.
a. Epidermis (lapisan luar/kulit luar)
Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat. Epidermis akar umumnya tidak berkutikula. Pada kawasan akrab ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Bulu akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
b. Korteks (lapisan pertama/kulit pertama)
Korteks merupakan kawasan antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terdiri atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun melingkar. Di dalam korteks terdapat ruang-ruang antarsel sebagai tempat penyimpanan udara. Fungsi korteks ialah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
c. Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan gabus. Penebalan berupa rangkaian berbentuk pita. Penebalan ibarat pita ini disebut pita kaspari. Penebalan semula berupa titik yang disebut titik kaspari. Penebalan gabus mengakibatkan dinding sel tidak sanggup ditembus oleh air. Untuk masuk ke silinder pusat, air melalui endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan yang disebut dengan sel penerus. Endodermis berperan mengatur kemudian lintas zat ke dalam pembuluh akar.
d. Stele (silinder pusat, yaitu lapisan tengah akar)
Silinder sentra terletak di sebelah dalam endodermis. Di dalamnya terdapat pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis (floem) yang sangat berperan dalam proses pengangkutan air dan mineral, dan perisikel yang berada tepat di sebelah dalam endodermis. Perisikel berfungsi membentuk akar cabang. Akar ini akan menembus ke luar melalui endodermis, korteks, dan epidermis. Pertumbuhan cabang akar ini disebut pertumbuhan endogen. Pada tumbuhan dikotil, di antara xilem dan floem terdapat kambium ikatan pembuluh. Pada tumbuhan monokotil, selain xilem dan floem terdapat empulur tetapi tidak terdapat kambium ikatan pembuluh.
Berdasarkan strukturnya, secara umum terdapat dua macam akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
a. Akar tunggang
Akar tunggang berasal dari akar forum yang tumbuh terus menjadi akar primer (akar pokok). Akar tunggang terdapat pada flora dikotil dan flora berbiji terbuka. Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
1) Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Jika ada percabangannya biasanya terdiri atas akar-akar halus yang berbentuk serabut. Akar tunggang demikian sering kali berafiliasi dengan fungsinya menyimpan air dan makanan. Akar tersebut mempunyai bentuk yang istimewa. Akar tunggang pada tumbuhan wortel dan lobak disebut dengan akar tombak atau akar pena. Ada juga akar tunggang yang berbentuk gasing ibarat yang terdapat pada tumbuhan bengkoang dan bit lantaran pangkal akar besar membulat. Akar-akar serabut sebagai cabang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing.
2) Akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang. Daerah perakaran menjadi luas sehingga perembesan masakan lebih banyak. Akar tunggang jenis ini banyak dijumpai pada tumbuhan yang ditanam dari biji missal pohon mangga, nangka, rambutan dll.
b. Akar serabut
Akar serabut ialah akar yang tumbuh dari pangkal batang sesudah akar forum (embrio) mati. Akar ini terutama terdapat pada flora monokotil. Pada flora berakar tunggang terdapat akar forum yang tumbuh terus membesar dan memanjang dan alhasil menjadi akar primer atau akar pokok, sedangkan pada flora berakar serabut akar forum tidak tumbuh terus dan alhasil mati. Pada pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang ukurannya lebih kecil daripada akar lembaga, namun bercabang-cabang.
Berdasarkan cirinya, akar serabut dibagi dalam banyak sekali bentuk, yaitu:
1) akar bentuk benang, contohnya pada tumbuhan padi dan jagung,
2) akar gantung atau akar udara, contohnya pada pohon beringin,
3) akar pengisap, contohnya pada benalu,
4) akar pelekat, contohnya pada sirih,
5) akar nafas, contohnya pada bogem,
6) akar tunjang, contohnya pada pandan dan bakau,
7) akar pembelit, contohnya pada vanili,
8) akar banir, contohnya pada sukun, dan
9) akar lutut, contohnya pada pohon tanjung.
Fungsi akar antara lain sebagai berikut :
a. Menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah
Akar dipergunakan oleh flora untuk memperoleh bahan-bahan yang diharapkan untuk pertumbuhannya. Akar menyerap bahan-bahan mineral bersamaan dengan air dari lingkungannya. Air masuk ke dalam akar melalui rambut-rambut akar. Rambut akar atau bulu akar merupakan perubahan bentuk dari jaringan epidermis akar yang berfungsi mengisap air dan unsur-unsur hara dari dalam tanah.
b. Memperkokoh berdirinya batang tanaman
Akar sanggup memperkokoh berdirinya flora sehingga sanggup bangun tegak di tempat tumbuhnya. Tumbuhan yang tinggi membutuhkan sistem perakaran yang semakin berpengaruh untuk menahan terpaan angin yang semakin besar.
c. Tempat menyimpan cadangan makanan
Sebagian tumbuhan menyimpan cadangan masakan pada akarnya. Makanan yang disimpan biasanya berupa pati atau tepung. Cadangan masakan yang tersimpan dalam akar dipergunakan selama masa pertumbuhan tertentu dan akan dipakai untuk proses pertumbuhan pada masa pertumbuhan selanjutnya. Sebagian tumbuhan yang tergolong herba sangat tergantung pada cadangan masakan yang tersimpan dalam akar terutama untuk mengatasi kondisi lingkungan yang buruk, contohnya pada animo kemarau sehingga tumbuhan tersebut sanggup bertahan hidup.
d. Bernapas (respirasi)
Sel-sel yang terdapat pada akar juga membutuhkan oksigen untuk melaksanakan pernapasan ibarat halnya sel-sel pada makhluk hidup lainnya. Untuk mencukupi kebutuhan akan oksigen tersebut maka akar mengambil oksigen dari rongga-rongga partikel tanah. Tanah yang gembur akan lebih gampang ditembus oleh udara sehingga kandungan oksigennya akan semakin banyak dibandingkan tanah yang padat. Tanah gembur dan banyak mengandung kompos atau tanah berpasir mempunyai banyak rongga sehingga gampang ditembus udara.
e. Alat perbanyakan secara vegetatif
Akar sebagai alat perbanyakan secara vegetatif, contohnya pada pohon sukun dan cemara. Pada tumbuhan sukun dan cemara akar yang menyumbul dari dalam tanah sanggup menghasilkan tunas dan alhasil menjadi tumbuhan baru.
2. Batang
Fungsi batang antara lain sebagai berikut :
a. Mendukung badan tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas tanah dan di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, contohnya pada tumbuhan jahe. Batang flora tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis
Jenis batang pada flora angiospermae ada tiga, yaitu:
1. Tipe lunak lembap (herbaseus atau terna). Contoh: Kaktus.
2. Tipe berkayu (lignosus). Contoh: Pohon mangga, pohon beringin, pohon jati.
3. Tipe rumput (kalmus). Contoh: Tanaman padi.
Beberapa spesies flora mempunyai batang yang mengalami modifikasi untuk fungsi yang beragam. Modifikasi batang antara lain sebagai berikut.
1. Rhizoma
Rhizoma ialah batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah atau akrab dengan permukaan tanah. Rhizoma mempunyai ruas-ruas pendek dan pada bukunya terdapat daun-daun ibarat sisik. Di sepanjang rhizome sanggup dijumpai adanya akar adventif, terutama di permukaan penggalan bawah. Rhizoma merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, contohnya pada famili Zingiberaceae (jahe-jahean).
2. Stolon
Stolon ibarat dengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegak di dalam tanah.
3. Runner
Runner ialah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah, dan mempunyai ruas yang panjang, contohnya pada tumbuhan stroberi.
4. Umbi batang (tuber)
Misal pada kentang berkembangnya beberapa ruas di ujung stolon. Mata tunas pada umbi kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setiap mata tunas tersebut akan bisa berkembang menjadi individu baru.
5. Umbi lapis (bulb)
Umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek pada ujung bawah. Daun berdaging mengandung cadangan makanan. Pada bawang merah, daun berdaging selalu dikelilingi oleh daun-daun ibarat sisik. Umbi lapis juga dijumpai pada tumbuhan tulip, lili, dan lain-lain.
6. Umbi kormus (corm)
Kormus ibarat dengan umbi lapis tetapi penggalan yang membengkak seluruhnya merupakan jaringan batang. Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh permukaan kormus.
3. Daun (Folium)
Pada daun terjadi insiden fotosintesis. Fotosintesis untuk memasak materi masakan penyusun energi bagi flora ini dilakukan pada penggalan daun yang disebut klorofil.
Stomata berupa pori-pori kecil terdapat di epidermis atas dan bawah daun. Pada flora darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak daripada epidermis atas daun. Hal ini merupakan pembiasaan flora untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma mengerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran stomata yang berperan penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun dengan lingkungan luar. Selain itu, stomata juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari tumbuhan. Sistem jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun flora dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang.
Jaringan pagar sanggup mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga karang merupakan tempat pertukaran gas lantaran sel-selnya tersusun longgar dengan ruang interselular yang banyak. Tulang-tulang daun yang mengandung berkas pembuluh tersebar di seluruh mesofil. Satu berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem dikelilingi oleh sel-sel parenkim berdinding tebal yang disebut dengan seludang pembuluh.
Berkas pembuluh yang terdapat pada daun tersambung secara kontinu dengan berkas pembuluh yang terdapat pada batang. Hal ini memungkinkan tersalurkannya air dan mineral terlarut dari tanah ke daun dan juga memungkinkan tersalurkannya hasil fotosintesis dari daun ke penggalan flora lainnya. Pada flora jagung dan tebu, seludang pembuluh ialah tempat terjadinya siklus Calvin dari proses fotosintesis.
Jaringan pengangkut pada flora tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid, serta unsur lain ibarat serabut xilem dan parenkim xilem.
1) Xilem
Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem.
2) Floem
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh badan tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut sanggup dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral, konsentris, dan radial.
1) Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jikalau berkas pengangkut xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di penggalan luar dari xilem.
Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Jika antara xilem dan floem terdapat kambium maka disebut kolateral terbuka. Kolateral terbuka dijumpai pada dicotyledon dan gymnospermae. Pada kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium misal pada monocotyledon.
2) Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xylem dikelilingi floem atau sebaliknya.
3) Tipe radial
Disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya bergantian berdasarkan jari-jari lingkaran. Contoh pada akar monocotyledon.
e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal lantaran senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, akses kelenjar, dan akses getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar ialah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
B. Organ Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan penggalan flora yang berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam tanah. Tidak semua akar sanggup mengisap zat-zat makanan, tetapi hanya penggalan tertentu saja yaitu penggalan yang belum diliputi gabus dan penggalan yang belum tua. Bagian yang berperan dalam penghisapan masakan ini gampang mengalami kerusakan lantaran lingkungan yang tidak cocok, contohnya lantaran aerasi yang jelek, kurangnya kadar air dalam tanah, tingginya keasaman tanah.
Bagian-bagian akar ialah sebagai berikut.
a. Meristem apikal
Meristem apikal terdapat di penggalan ujung akar, merupakan titik awal pertumbuhan akar. Pembelahan meristem apikal membentuk kawasan pemanjangan, dan kemudian kawasan deferensiasi. Daerah diferensiasi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Daerah pendewasaan jaringan primer
b. Daerah jaringan primer yang sudah dewasa. Setelah itu terjadi pertumbuhan jaringan sekunder.
b. Kaliptra
Kaliptra merupakan tudung akar atau penggalan yang menutupi meristem apikal. Kaliptra berfungsi sebagai sarung pelindung akar. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Sel sel dipermukaannya terus menerus lepas secara berkesambungan, dan sel dibawahnya menjadi berlendir. Sel-sel gres terbentuk pada tudung akar penggalan dalam dari meristem apikal.
Struktur anatomi akar dari luar ke dalam ialah sebagai berikut.
a. Epidermis (lapisan luar/kulit luar)
Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat. Epidermis akar umumnya tidak berkutikula. Pada kawasan akrab ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-bulu akar. Bulu akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
b. Korteks (lapisan pertama/kulit pertama)
Korteks merupakan kawasan antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terdiri atas sel-sel parenkim yang berdinding tipis dan tersusun melingkar. Di dalam korteks terdapat ruang-ruang antarsel sebagai tempat penyimpanan udara. Fungsi korteks ialah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
c. Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan gabus. Penebalan berupa rangkaian berbentuk pita. Penebalan ibarat pita ini disebut pita kaspari. Penebalan semula berupa titik yang disebut titik kaspari. Penebalan gabus mengakibatkan dinding sel tidak sanggup ditembus oleh air. Untuk masuk ke silinder pusat, air melalui endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan yang disebut dengan sel penerus. Endodermis berperan mengatur kemudian lintas zat ke dalam pembuluh akar.
d. Stele (silinder pusat, yaitu lapisan tengah akar)
Silinder sentra terletak di sebelah dalam endodermis. Di dalamnya terdapat pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis (floem) yang sangat berperan dalam proses pengangkutan air dan mineral, dan perisikel yang berada tepat di sebelah dalam endodermis. Perisikel berfungsi membentuk akar cabang. Akar ini akan menembus ke luar melalui endodermis, korteks, dan epidermis. Pertumbuhan cabang akar ini disebut pertumbuhan endogen. Pada tumbuhan dikotil, di antara xilem dan floem terdapat kambium ikatan pembuluh. Pada tumbuhan monokotil, selain xilem dan floem terdapat empulur tetapi tidak terdapat kambium ikatan pembuluh.
Berdasarkan strukturnya, secara umum terdapat dua macam akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
a. Akar tunggang
Akar tunggang berasal dari akar forum yang tumbuh terus menjadi akar primer (akar pokok). Akar tunggang terdapat pada flora dikotil dan flora berbiji terbuka. Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
1) Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Jika ada percabangannya biasanya terdiri atas akar-akar halus yang berbentuk serabut. Akar tunggang demikian sering kali berafiliasi dengan fungsinya menyimpan air dan makanan. Akar tersebut mempunyai bentuk yang istimewa. Akar tunggang pada tumbuhan wortel dan lobak disebut dengan akar tombak atau akar pena. Ada juga akar tunggang yang berbentuk gasing ibarat yang terdapat pada tumbuhan bengkoang dan bit lantaran pangkal akar besar membulat. Akar-akar serabut sebagai cabang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing.
2) Akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang. Daerah perakaran menjadi luas sehingga perembesan masakan lebih banyak. Akar tunggang jenis ini banyak dijumpai pada tumbuhan yang ditanam dari biji missal pohon mangga, nangka, rambutan dll.
b. Akar serabut
Akar serabut ialah akar yang tumbuh dari pangkal batang sesudah akar forum (embrio) mati. Akar ini terutama terdapat pada flora monokotil. Pada flora berakar tunggang terdapat akar forum yang tumbuh terus membesar dan memanjang dan alhasil menjadi akar primer atau akar pokok, sedangkan pada flora berakar serabut akar forum tidak tumbuh terus dan alhasil mati. Pada pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang ukurannya lebih kecil daripada akar lembaga, namun bercabang-cabang.
Berdasarkan cirinya, akar serabut dibagi dalam banyak sekali bentuk, yaitu:
1) akar bentuk benang, contohnya pada tumbuhan padi dan jagung,
2) akar gantung atau akar udara, contohnya pada pohon beringin,
3) akar pengisap, contohnya pada benalu,
4) akar pelekat, contohnya pada sirih,
5) akar nafas, contohnya pada bogem,
6) akar tunjang, contohnya pada pandan dan bakau,
7) akar pembelit, contohnya pada vanili,
8) akar banir, contohnya pada sukun, dan
9) akar lutut, contohnya pada pohon tanjung.
Fungsi akar antara lain sebagai berikut :
a. Menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah
Akar dipergunakan oleh flora untuk memperoleh bahan-bahan yang diharapkan untuk pertumbuhannya. Akar menyerap bahan-bahan mineral bersamaan dengan air dari lingkungannya. Air masuk ke dalam akar melalui rambut-rambut akar. Rambut akar atau bulu akar merupakan perubahan bentuk dari jaringan epidermis akar yang berfungsi mengisap air dan unsur-unsur hara dari dalam tanah.
b. Memperkokoh berdirinya batang tanaman
Akar sanggup memperkokoh berdirinya flora sehingga sanggup bangun tegak di tempat tumbuhnya. Tumbuhan yang tinggi membutuhkan sistem perakaran yang semakin berpengaruh untuk menahan terpaan angin yang semakin besar.
c. Tempat menyimpan cadangan makanan
Sebagian tumbuhan menyimpan cadangan masakan pada akarnya. Makanan yang disimpan biasanya berupa pati atau tepung. Cadangan masakan yang tersimpan dalam akar dipergunakan selama masa pertumbuhan tertentu dan akan dipakai untuk proses pertumbuhan pada masa pertumbuhan selanjutnya. Sebagian tumbuhan yang tergolong herba sangat tergantung pada cadangan masakan yang tersimpan dalam akar terutama untuk mengatasi kondisi lingkungan yang buruk, contohnya pada animo kemarau sehingga tumbuhan tersebut sanggup bertahan hidup.
d. Bernapas (respirasi)
Sel-sel yang terdapat pada akar juga membutuhkan oksigen untuk melaksanakan pernapasan ibarat halnya sel-sel pada makhluk hidup lainnya. Untuk mencukupi kebutuhan akan oksigen tersebut maka akar mengambil oksigen dari rongga-rongga partikel tanah. Tanah yang gembur akan lebih gampang ditembus oleh udara sehingga kandungan oksigennya akan semakin banyak dibandingkan tanah yang padat. Tanah gembur dan banyak mengandung kompos atau tanah berpasir mempunyai banyak rongga sehingga gampang ditembus udara.
e. Alat perbanyakan secara vegetatif
Akar sebagai alat perbanyakan secara vegetatif, contohnya pada pohon sukun dan cemara. Pada tumbuhan sukun dan cemara akar yang menyumbul dari dalam tanah sanggup menghasilkan tunas dan alhasil menjadi tumbuhan baru.
2. Batang
Fungsi batang antara lain sebagai berikut :
a. Mendukung badan tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas tanah dan di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, contohnya pada tumbuhan jahe. Batang flora tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis
Jenis batang pada flora angiospermae ada tiga, yaitu:
1. Tipe lunak lembap (herbaseus atau terna). Contoh: Kaktus.
2. Tipe berkayu (lignosus). Contoh: Pohon mangga, pohon beringin, pohon jati.
3. Tipe rumput (kalmus). Contoh: Tanaman padi.
Beberapa spesies flora mempunyai batang yang mengalami modifikasi untuk fungsi yang beragam. Modifikasi batang antara lain sebagai berikut.
1. Rhizoma
Rhizoma ialah batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah atau akrab dengan permukaan tanah. Rhizoma mempunyai ruas-ruas pendek dan pada bukunya terdapat daun-daun ibarat sisik. Di sepanjang rhizome sanggup dijumpai adanya akar adventif, terutama di permukaan penggalan bawah. Rhizoma merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, contohnya pada famili Zingiberaceae (jahe-jahean).
2. Stolon
Stolon ibarat dengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegak di dalam tanah.
3. Runner
Runner ialah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah, dan mempunyai ruas yang panjang, contohnya pada tumbuhan stroberi.
4. Umbi batang (tuber)
Misal pada kentang berkembangnya beberapa ruas di ujung stolon. Mata tunas pada umbi kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setiap mata tunas tersebut akan bisa berkembang menjadi individu baru.
5. Umbi lapis (bulb)
Umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan satu batang kecil dan pendek pada ujung bawah. Daun berdaging mengandung cadangan makanan. Pada bawang merah, daun berdaging selalu dikelilingi oleh daun-daun ibarat sisik. Umbi lapis juga dijumpai pada tumbuhan tulip, lili, dan lain-lain.
6. Umbi kormus (corm)
Kormus ibarat dengan umbi lapis tetapi penggalan yang membengkak seluruhnya merupakan jaringan batang. Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh permukaan kormus.
3. Daun (Folium)
Pada daun terjadi insiden fotosintesis. Fotosintesis untuk memasak materi masakan penyusun energi bagi flora ini dilakukan pada penggalan daun yang disebut klorofil.
Stomata berupa pori-pori kecil terdapat di epidermis atas dan bawah daun. Pada flora darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak daripada epidermis atas daun. Hal ini merupakan pembiasaan flora untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun. Celah stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma mengerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran stomata yang berperan penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun dengan lingkungan luar. Selain itu, stomata juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari tumbuhan. Sistem jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun flora dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang.
Jaringan pagar sanggup mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga karang merupakan tempat pertukaran gas lantaran sel-selnya tersusun longgar dengan ruang interselular yang banyak. Tulang-tulang daun yang mengandung berkas pembuluh tersebar di seluruh mesofil. Satu berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem dikelilingi oleh sel-sel parenkim berdinding tebal yang disebut dengan seludang pembuluh.
Berkas pembuluh yang terdapat pada daun tersambung secara kontinu dengan berkas pembuluh yang terdapat pada batang. Hal ini memungkinkan tersalurkannya air dan mineral terlarut dari tanah ke daun dan juga memungkinkan tersalurkannya hasil fotosintesis dari daun ke penggalan flora lainnya. Pada flora jagung dan tebu, seludang pembuluh ialah tempat terjadinya siklus Calvin dari proses fotosintesis.
SOAL & PEMBAHASAN
1. | Tumbuhan dikotil sanggup dibedakan dari monokotil berdasarkan ciri khas di bawah ini, kecuali... |
a. morfologi bunga b. anatomi batang c. susunan akar d. sifat haploid sel kelamin Pembahasan : Struktur khas yang membedakan dikotil dan monokotil ialah :
Sedangkan sel kelaminnya tidak mempunyai perbedaan yaitu bersifat haploid, lantaran dihasilkan oleh serbuk sari atau putik. Jawaban : d | |
2. | Sel-sel epidermis pada daun sanggup mengalami perubahan bentuk menjadi... |
a. stomata b. lentisel c. kutikula d. rambut akar Pembahasan : Sel-sel epidermis pada daun sanggup berubah (termodifikasi) antara lain menjadi : stomata, trikoma (rambut daun), sel kipas (pada daun rumput). Lentisel ialah modifikasi sel-sel epidermis batang. Rambut akar merupakan modifikasi sel-sel epidermis akar. Kutikula merupakan selaput tipis sebelah luar epidermis, digetahkan oleh sel-sel epidermis. Jawab : a | |
3. | Keluar masuknya udara pernafasan flora pada siang hari terjadi melalui ... |
a. stomata dan epidermis b. lentisel dan korteks c. stomata dan lentisel d. korteks dan epidermis Pembahasan : Keluar masuknya udara pada pernafasan flora melalui : 1. stomata di daun 2. lentisel di batang 3. penggalan ujung akar yang muda (rambut akar) di akar Jawab : b | |
4. | Sifat jaringan yang menunjang bersatunya batang-batang pada waktu menyambung ialah ... |
a. sel-sel parenkim menjelma meristem b. sel-sel parenkim sebagai tempat cadangan makanan c. sel-sel kolenkim mengandung serat untuk menyatukan batang d. sel-sel sklerenkim sebagai penguat batang Pembahasan : Sifat jaringan yang menunjang bersatunya batang-batang pada waktu menyambung ialah sel-sel parenkim yang menjelma meristem. Jawab : a | |
5. | Floem dan xylem pada batang dikotil berbeda dengan batang monokotil, lantaran pada batang dikotil ... |
a. hanya terdapat floem dan xylem saja b.floem dan xylem tersusun beraturan c. floem dan xylem tersebar d. tersusun teratur floem di dalam, xylem diluar Pembahasan : Susunan floem dan xylem pada batang dikotil teratur, floem di sebelah luar dan xylem di sebelah dalam. sedangkan pada flora monokotil, xylem dan floemnya tersebar, sehingga flora monokotil tidak sanggup dicangkok. Jawab : b | |
6. | Jaringan penyusun akar flora dikotil yang bersifat meristematik ialah ... |
a. korteks b. kambium c. perisikel d. endodermis Pembahasan : Jaringan penyusun akar flora dikotil yang bersifat meristematik ialah kambium. Kambium ke arah luar membentuk floem dan ke arah dalam membentuk xylem. Jawab : a | |
7. | Penampang melintang akar monokotil berbeda dengan penampang melintang batangnya : Perbedaan itu terletak pada pernyataan berikut, kecuali ... |
a. adanya perisikel b. bentuk kambium c. adanya endodermis d. letak xylem dan floem Pembahasan : Penampang melintang akar dan batang monokotil berbeda dalam hal :
Jawab : b | |
8. | Batang tumbuhan mempunyai bunga putih dipotong dan dimasukkan ke dalam tinta merah. Satu jam kemudian, bunga putih menjelma merah muda. Peristiwa apa yang terjadi? |
a. tumbuhan menyerap tinta melalui akarnya b. tumbuhan menyerap air melalui akarnya c. larutan tinta naik ke batang d. air naik ke batang Pembahasan : Batang mempunyai jaringan atau berkas pembuluh yang merupakan kelanjutan dari berkas pembuluh di akar. Berkas pembuluh di batang akan berakhir di bunga. Saat potongan batang dimasukkan dalam larutan tinta, larutan tinta akan naik melalui berkas pembuluh di batang hingga ke bunga. Naiknya cairan tinta ini lantaran adanya daya kapilaritas. Jawab : c | |
9. | Diantara tumbuhan berikut ini, manakah kemungkinan yang tidak diserbukkan oleh serangga? |
a. mawar b. melati c. bougenvil d. alang-alang Pembahasan : Ciri tumbuhan yang diserbukkan oleh serangga ialah bunganya mempunyai mahkota yang berwarna cerah atau menghasilkan aroma yang berpengaruh baik harum maupun busuk. Mawar dan melati mempunyai kedua ciri tersebut, yaitu kelopak yang berwarna dan aroma yang harum. Bougenvil tidak mempunyai mahkota bunga. Meskipun demikian, bougenvil mempunyai daun yang termodifikasi menjadi berwarna-warni sehingga berfungsi ibarat mahkota bunga. Jadi, mawar, melati dan bougenvil kemungkinan diserbukkan oleh serangga. Sedangkan alang-alang tidak mempunyai mahkota bunga dan aroma. Tangkai sari menonjol keluar, dan serbuk sari ringan. Ciri-ciri tersebut dimiliki oleh bunga yang diserbukkan oleh angin. Jawab : d | |
10. | Satu tumbuhan pepaya rajin berbunga tapi tak pernah berbuah. Mengapa hal itu terjadi? |
a. tumbuhan tersebut bersifat monoesis b. tumbuhan tersebut bersifat diesis c. tumbuhan tersebut mempunyai bunga tak lengkap d. tumbuhan tersebut mempunyai bunga sempurna Pembahasan : Monoesis ialah tumbuhan yang bunga jantan dan bunga betinanya terdapat pada satu individu. Diesis ialah tumbuhan yang bunga jantan dan bunga betinanya terdapat pada individu yang berbeda. Bunga tak lengkap ialah bila bunga tidak mempunyai salah satu atau lebih pemanis pada bunga yaitu mahkota atau kelopak. Bunga tepat ialah bunga yang mempunyai benang sari dan putik. Tanaman yang berbunga tetapi tidak berbuah ialah tidak terjadi pembuahan. Keadaan ini sanggup disebabkan oleh : a. Tanaman tersebut tidak mempunyai salah satu bunga : bunga jantan saja atau bunga betina saja b. Tanaman tersebut mempunyai bunga jantan dan bunga betina tetapi masa matangnya tidak bersamaan. Dalam kasus tumbuhan pepaya ini, yang terjadi ialah tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja (diesis) Jawab : b |
EmoticonEmoticon