Sobat Kita lanjutkan Belajar kita Agar kelak kita menjadi perjaka pemudi yang mempunyai kegunaan bagi bangsa
hahaha, (lebay dikit gak persoalan kan sobat)
yukk Labnjuuuttt...
Model Operasi
Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam perkiraan ini, ada empat kategori dimana laba perusahaan akan dipertimbangkan:
• Sebuah perusahaan dikatakan menciptakan sebuah laba ekonomi ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk perhiasan pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi yakni setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.
• Sebuah perusahaan dikatakan menciptakan sebuah laba normal ketika laba ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
• Jika harga yakni di antara average total cost dan average variable cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, alasannya kerugiannya akan makin membesar jikalau berhenti produksi. Dengan produksi terus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan kesudahannya biaya tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua biaya tetapnya.
• Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus melaksanakan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, alasannya produksi tidak akan menghasilkan laba yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan cuilan dari biaya variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko kerugian menyeluruh. Kegagalan pasar Dalam ekonomi mikro, istilah “kegagalan pasar” tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar yakni situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya menggunakan istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi ketika pasar dipaksa untuk tidak melayani “kepentingan publik”, sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibentuk dari landasan moral atau sosial
Empat Jenis Utama Penyebab Kegagalan Pasar Adalah.
• Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana “sebuah” pembeli atau penjual bisa memberi efek signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti trust.
• Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana “pasar tidak dibawa kedalam akun dari akhir aktifitas ekonomi didalam orang luar/asing.” Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus ibarat dimana acara kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan mengakibatkan polusi udara atau terusan air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk mendapatkan akhir dari perjuangan ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
• Barang publik ibarat pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik ibarat pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jikalau membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pda barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
• Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi mempunyai informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjua yang lebih tahu wacana produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis kendaraan beroda empat bekas mungkin mengetahui dimana mbil tersebut telah dipakai sebagai kendaraan beroda empat pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli mempunyai informasi lebih baik dari penjual merupaka penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin mempunyai informasi lebih wacana rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminartentang kesehatan tahun 1963 berjudul “ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan,” di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa , dalam pasar ibarat itu, nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurnakebaikannya, alasannya para pembelinya tidak mempunyai cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah “lemon” (produk yang menyesatkan).
Biaya Peluang
Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, imbas dari biaya peluang sangatlah universal dan kasatmata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini sanggup diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman berjulukan Freidrich von Wieser, kini biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal.
Biaya peluang merupakan salah satu cara untuk melaksanakan perhitungan dari sesuatu biaya. Bukan saja untuk mengenali dan menambahkan biaya ke proyek, tetapi juga mengenali cara alternatif lainnya untuk menghabiskan suatu jumlah uang yang sama.
Keuntungan yang akan hilang sebagai akhir dari alternatif terbaik lainnya; yakni merupakan biaya peluang dari pilihan pertama. Sebuah pola umum yakni seorang petani yang menentukan mengolah pertaniannya dibandingkan dengan menyewakannya ke tetangga. Maka, biaya peluangnya yakni laba yang hilang dari menyewakan lahan tersebut. Dalam kasus ini, sang petani mungkin mengharapkan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar dari pekerjaan yang dilakukannya sendiri. Begitu juga dengan memasuki universitas dan mengabaikan upah yang akan diterima jikalau menentukan menjadi pekerja, yang dibanding dengan biaya pendidikan, buku, dan barang lain yang diharapkan (sebagai biaya total dari kehadirannya di universitas). Contoh lainnya ialah biaya peluang dari melancong ke Bahamas, yang mungkin merupakan uang untuk pembayaran cicilan rumah.
Perlu diingat bahwa biaya peluang bukanlah jumlah dari alternatif yang ada, melainkan lebih kepada laba dari suatu pilihan alternatif yang terbaik. Biaya peluang yang mungkin dari keputusan sebuah kota membangun rumah sakit di lahan kosong, merupakan kerugian dari lahan untuk gelanggang olahraga, atau ketidakmampuan untuk menggunakan lahan menjadi sebuah daerah parkir, atau uang yang bisa didapat dari menjual lahan tersebut, atau kerugian dari penggunaan-pengguaan lainnya yang bermacam-macam – tapi bukan merupakan agregat dari semuanya (ditotalkan). Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan laba yang akan hilang dalam jumlah terbesar diantara alternatif-alternatif yang telah disebutkan tadi.
Satu pertanyaan yang muncul dari ini ialah bagaimana menghitung laba dari alternatif yang tidak sama. Kita harus menentukan sebuah nilai uang yang dihubungkan dengan tiap alternatif untuk memfasilitasi pembandingan dan penghitungan biaya peluang, yang hasilnya lebih-kurang akan menyulitkan untuk dihitung, tergantung dari benda yang akan kita bandingkan. Contohnya, untuk keputusan-keputusan yang melibatkan dampak lingkungan, nilai uangnya sangat sulit untuk dihitung alasannya ketidakpastian ilmiah. Menilai kehidupan seorang insan atau dampak ekonomi dari tumpahnya minyak di Alaska, akan melibatkan banyak pilihan subyektif dengan implikasi etisnya.
Penerapan Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri mempelajari topik ibarat masuk dan keluar dari firma, inovasi, hukum merek dagang.Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan imbas ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, acara asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk tugas dari pegawai kesehatan dan acara asuransi kesehatan.
Politik ekonomi mempelajari tugas dari institusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, ibarat gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik ibarat struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan
finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik
Mekanisme Harga dan Sistem Pasar
Semua anggota Masyarakat terlibat dalam dua sektor yaitu :
1. Sektor proses produksi
2. Sektor rumah tangga.
Transaksi antara kedua sektor tersebut terjadi di dua pasar :
1. Pasar hasil produksi (atau pasar output)
Di pasar output produsen bertemu konsumen dan harga dari banyak sekali macam barang ditentukan. Gerak harga-harga output ini memecahkan persoalan WHAT.
2. Pasar faktor produksi (atau pasar input).
Di pasar input, sektor produksi berperan sebagai “konsumen” faktor produksi dan sektor rumah tangga sebagai “penjual” faktor produksi (karena semua penduduk tinggal di sektor rumah tangga, maka semua pemilik faktor produksi ada di sana). Harga banyak sekali faktor produksi ditentukan di pasar ini. Gerak harga faktor produksi mempunyai dua fungsi:
a. Memberi petunjuk kepada produsen bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksiagar biaya produksiserendah mungkin (masalah HOW).
b.Menunjukkan beberapa imbalan (per unit faktor produksi) yang diberikan kepada para pemilik faktor produksi (masalah FOR WHOM).
Perlu diperhatikan serta diingat di sini , yakni :
1.Bahwa prosedur harga bisa memecahkan semua itu secara otomatis. Tidak ada perencanaan lebih dulu.
2.Masing-masing warga masyarakat bertindak sendiri-sendiri, tetapi hasil selesai dari semua tindakan-tindakan yang tidak terkoordinir itu akan menciptakan semrawutnya harga di pasaran.
Pemecahan tiga persoalan ekonomi pokok dari masyarakat yakni adanya prosedur pasar. Karena :
1.mekanisme ini bisa memecahkan ketiga persoalan ekonomi pokok yang dihadapi masyarakat dengan biaya yang sangat murah.
2.Tidak perlu masyarakat menggaji birokrat-birokrat untuk menghitung dan merencanakan berapa masing-masing barang yang harus diproduksikan, bagaimana dan untuk siapa.
Pada masyarakat industri modern, proses produksi selalu dilakukan dengan menggunakan alat-alat, mesin dan barang-barang modal. Akibat tersebut mengakibatkan :
1.Penggunaan Barang-barang modal dalam proses produksi menaikkan produktivitas.
2.Semakin banyak barang-barang modal yang dipakai maka akan semakin tinggi produktivitas masyarakat tersebut.
3.Barang-barang modal dalam masyarakat akan semakin banyak bila masyarakat tersebut tidak menggunakan habis (atau tidak mengkonsumsi seluruh) barang-barang hasil produksi yang dihasilkan tiap tahun.
4.Setiapaktivitas Produksi setiap tahunnya harus diarahkan pada produksi barang-barang modal;
5.Barang-barang ini disisihkan untuk ditambahkan pada stok barang-barang modal yang telah ada di dalam masyarakan atau di investasikan.
Mekanisme harga juga bisa memecahkan persoalan penentuan berapa cuilan dari hasil produksi total yang dikonsumsikan. Masalah ini dipecahkan melalui gerakan harga faktor produksi modal (kapital), yaitu tingkat bunga.
1.Bila tingkat bunga naik maka warga masyarakat akan bersediamenyisihkan lebih banyak dari penghasilannya untuk dipinjamkan (Ditabung di bank) kepada produsen-produksen ( Kredit ke bank) untuk memperluas pabrik-pabriknya, yaitu dengan penambahan barang-barang modal investasinya, alasannya menerima imbalan berupa bunga yang lebih tinggi.
2.Sebaliknya bila tingkat bunga menurun maka warga masyarakat akan membelanjakan penghasilannya sebagai barang produktif, diperjual belikan.
ØKeberadaan tingkat bunga akan menentukan berapa besar konsumsi dan seberapa besarnya investasi.
Økarena besarnya investasimenentukan besarnya kenaikan produktivitas.
ØKenaikan produktivitas; menentukan besarnya kenaikan prosuksi ini berarti meningkatkan produksi masyarakat yang mengakibatkan kenaikan penghasilan masyarakat.
#Maka tingkat bunga menentukan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa prosedur harga memecahkan persoalan ekonomi pokok yang keempat yaitu seberapa cepat perekonomian akan tumbuh atau persoalan HOW FAST
Oke Sobat Cukup Belajar Kita di sesi ini jangan patah semangat untuk mencar ilmu teman kita mencar ilmu bersama dan pintar bersama untuk indonesia MERDEKA .. :)
Sampai Jumpaaa
EmoticonEmoticon