Minggu, 03 Desember 2017

Faktor – Faktor Pemicu , Model Proses , Ciri-Ciri Penting Tahap Permulaan Dan Pertumbuhan , Faktor Penyebab Keberhasilan Dan Kegagalan Berwirausaha, Laba Dan Kerugian Berwirausaha

FAKTOR – FAKTOR PEMICU
Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal mencakup hak kepemilikan, kemampuan, dan insentif. Sedangkan faktor eksternal mencakup lingkungan. Jadi, kemampuan berwirausaha meripakan fungsi dari sikap kewirausahaan dalam mengkombinasi kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang, Suryana (2000: 34)


MODEL PROSES
Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini di gambarkan oleh Bygrave menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.
1.Innovation (Inovasi)
faktor personal yang mendorng penemuan adalah

  • keinginan berprestasi
  • adanya sifat penasaran
  • keinginan menanggung resiko
  • faktor pendidikan dan
  • faktor pengalaman.
faktor lingkungan yang medorong penemuan yaitu :

  • adanya peluang
  • pengalama
  • kreativitas
2.Triggering Event (pemicu)
beberapa faktor personal yang mendorong pemicu artinya yang memicu atau memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis yaitu :
1.      adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
2.      adanya pemutusan korelasi kerja (PHK)
3.      tidak ada pekerjaan lain
4.      dorongan lantaran faktor usia
5.      keberanian menanggung resiko
6.      komitmen dan minat tinggi terhadap bisnis.
faktorfaktor lingkungan yang mendorong menjadi pemicu bisnis yaitu :
1.   sumber-suber yang bis adi manfaatkan, contohnya tabungan, modal, warisan, mempunyai bangunan yang strategis
2.      mengikuti latihan-latihan bisnis, kursus bisni. Dst
3.Implementasi (pelaksanaan)
beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah binis yaitu sebagai berikut:
1.      siap mental secara total
2.      adanya manaer pelaksana sebagai tangan kanan, pembantu utama
3.      adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
4.      adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan.

4. Growth ( Proses Pertumbuhan )
1.      adanya tim yang kompak dalam menjalankan perjuangan sehingga semua planning dan pelaksanaan operasional berjalan produktif
2.      adanya taktik yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.
3.      adanya roduk yang di banggakan, atau keitimewaan yang dimiliki contohnya kualitas makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia dsb
4.      adanya konsumen dan pemasok barang yang continu
5.      adanya pihak investor yang memperlihatkan kemudahan keuanga
6.      adanya akal pemerintahan yang menunjang berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntugkan

Sumber:Dr. Buchari Alma "".

CIRI-CIRI PENTING TAHAP PERMULAAN DAN PERTUMBUHAN
Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan berkembang melalui tiga proses, yaitu:
1.      Proses imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating). Pada tahap ini, wirausaha mulai memalsukan ide-ide orang lain, misalnya: memulai perjuangan barunya diawali dengan memalsukan perjuangan orang lain, dalam membuat jenis barang yang dihasilkan memalsukan yang sudah ada.
2.      Proses duplikasi dan pengembangan (duplicating and development). Pada tahap ini, wirausaha mulai mengembangkan wangsit barunya. Dalam tahap duplikasi produksi, wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui deversifikasi dan diferensiasi denagn model sendiri.
3.      Proses penciptaan (creating) atau disebut proses penemuan dan kreasi yang diawali dengan teknik produksi baru, mencari materi baku baru, organisasi perjuangan baru, dan metode pemasaran gres ibarat halnya proses penemuan dari schumpeter(1934)
4.      D. Dilihat prosesnya, Zimmerer (1996: 15-16) membagi tahap perkembangan wirausaha menjadi dua, yaitu: (a) Tahap awal (perintisan) (b) Tahap pertumbuhan

FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BERWIRAUSAHA

Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan wirausaha, Buchari (2007: 134)
1.      Mampu melayani konsumen secara baik dan mengetahui persis sasaran pasarnya
2.      Memiliki modal cukup
3.      Mencari dan memakai gosip secara tepat
4.      Mampu memnej waktu secara efektif
5.      Memiliki tenaga jago ysng bisa diandalkan


Faktor keberhasilan orang cina dalam berdagang antara lain: Kerja keras dan tidak mengenal arti putus asa, sabar, pandai merebut peluang, berpegang pada janji, berusaha meyakinkan pelanggan, mempunyai daya tahan dan semangat yang tinggi, tidak suka menunggu, lantaran peluang tidak pernah menunggu mereka (Ann Wan Seng, 2007)


Beberapa faktor yang mengakibatkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya antara lain (Zimmerer,1996)
1.      Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak mempunyai kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha 
2.      Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, mengelola sumber daya insan dll
3.      Kurang sanggup mengendalikan keuangan
4.      Gagal dalam perencanaan
5.      Lokasi yang kurang memadai
6.      Sikap kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
7.      Ketidakmampuan dalam melaksanakan transisi kewirausahaan.


Megginson (2000) dalam Buchari Alma (2007) menyatakan sebab-sebab kegagalan dalam small business adalah:
1.        Lack of capital, kekurangan modal, tidak bisa menjalin relasi
2.        No business knowledge, kurang mempunyai pengetahuan wacana bisnis
3.        Poor msnsgement, tidak mempunyai keterampilan dalam manajemen
4.        Inadequate planning, tidak membuat planning lantaran menganggap tidak penting
5.        Inexperience, kurang pengalaman

Moko PA (2005) membagi faktor kegagalan menjadi faktor internal dan eksternal.


FAKTOR INTERNAL DISEBABKAN OLEH:

1.      Kurangpandai dalam beberapa hal tertentu, lantaran kurang berguru dan berlatih
2.      Kurang pengalaman
3.      Kurang baik mengatur waktu
4.      Kurang berani mengambil resiko
5.      Kurang pandai meyakionkan orang
6.      Kurang cepat bertindak
7.      Kurang bisa melihat dan memanfaatkan peluang
8.      Tidak mepati janji
9.      Tidak jujur cepat merasa puas


FAKTOR EKSTERNAL

1.      SDM yang tidak memadai, kialitas dan kuantitasnya
2.      Komitmen pihak lain yang tidak terbukti
3.      Kenaikan harga barang yang tidak terduga
4.      Perubahan ekonomi global
5.      Kebijakan pemerintah 
6.      Krisis ekonomi, politik,hukum
7.      Perkembangan iptek


Beberapa kegagalan wirausaha berdasarkan Kirk Patrick dalam Buchari (2007), sebab-sebab penjual mengalami kegagalan antara lain:
1.      Kurang inisiatif
2.      Tidak membuat planning (hal 132)

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BERWIRAUSAHA

Ada beberapa keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi wirausahawan tentu tidak akan dengan sengaja bertindak atau mengambil keputusan tanpa pertimbangan dan perhitungan matang. Dari literatur kewirausahaan kami membuatkan sejumlah laba dan kerugian dalam menjadi wirausahawan (Suparyanto, 2006:18-28), yakni:
 

1. KEUNTUNGAN BERWIRAUSAHA:
·                     DAPAT MEMILIH BIDANG USAHA SESUAI MINAT DAN BAKAT
 seorang wirausahawan sanggup menentukan bidang perjuangan sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan menyayangi usahanya, dan kalau ia sudah menyayangi usahanya maka segenap perhatian dan kemampuan akan dicurahkan demi perkembangan usaha. Selain bidang perjuangan yang dipilih tersebut sesuai dengan minat dan talenta tentunya yang memang diharapkan oleh konsumen supaya “profitable”.

·                     KEUNTUNGAN USAHA DAPAT DINIKMATI SENDIRI ;
 usaha yang dijalankan merupakan perjuangan yang dimilikinya maka laba dari hasil perjuangan menjadi miliknya juga. Ia akan memperoleh minimal dua macam pendapatan. Pertama, pendapatan dari posisinya sebagai pemilik perjuangan dan kedua, pendapatan yang diperoleh dari posisinya sebagai manajer.

·                     MEMPEROLEH KEPUASAN;
keberhasilan mengelola perjuangan akan memperlihatkan kepuasan tersendiri bagi seorang wirausahawan. Kepuasan ini secara tidak pribadi akan memotivasi dirinya untuk lebih ulet bekerja supaya perkembangan perjuangan semakin usang semakin baik dan berpengaruh dalam menghadapi persaingan. Kepuasan juga akan mempertebal rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan pihak ketiga termasuk dengan pelanggan, pemasok, distributor, perbankan dan investor.

·                     TIDAK ADA YANG MEMERINTAH;
seorang wirausahawan, ia menjadi pemilik sekaligus manajer dari perusahaannya maka ia juga memegang jabatan tertinggi di perusahaan tersebut sehingga tidak ada seorangpun yang akan memerintahnya untuk melaksanakan tugas- kiprah tertentu. Ia hanya diperintah oleh dirinya sendiri dan ia sanggup memerintah orang lain yang bekerja kepada dirinya.

·                     TIDAK PERLU PERSETUJUAN PIHAK LAIN DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN;
 saat tertentu seorang wirausahawan harus mengambil keputusan wacana sesuatu hal contohnya keputusan untuk melaksanakan perluasan dengan membuka cabang perusahaan ditempat lain, keputusan untuk mengikuti festival produk yang diselenggarakan oleh pihak tertentu, keputusan joint venture, dll. Seorang wirausahawan sebagai pemilik dan manajer perusahaan sanggup tetapkan semua hal tersebut tanpa harus menunggu kebijakan dari pihak lain, kalaupun ia meminta pertimbangan dari tenaga jago atau konsultan dengan alasan supaya keputusan yang akan diambil merupakan keputusan yang paling baik bagi perkembangan perusahaan. Semua masukan dari pihak lain menjadi pertimbangan seorang wirausahawan dan pada hasilnya ia sendiri yang akan mengambil keputusan. 

·                     MEMPUNYAI PELUANG MEMBANTU ORANG LAIN;
Sebagai makhluk sosial seorang wirausahawan mempunyai cukup peluang untuk membantu orang lain contohnya dengan mengalokasikan zakat penghasilan untuk membantu korban tragedi alam, peperangan, ataupun mempekerjakan mereka yang mempunyai potensi tetapi belum bernasib baik mendapat pekerjaan, dengan tetap memperhatikan kualitas sesuai job specification.


2.     KERUGIAN BERWIRAUSAHA: 

·                     JAM KERJA PANJANG DAN TIDAK TERATUR;
wirausahawan tidak menutup kemungkinan akan bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang mulai dari berdiri tidur pagi hari hingga menjelang tidur kembali di malam hari. Waktu benar-benar tercurah kepada kepentingan perjuangan apalagi kalau perjuangan yang dijalankan sedang menghadapi kerugian atau sebaliknya lantaran ingin mendapat laba yang besar pada periode tertentu. Selain itu jam kerja wirausahawan tidak menentu. Pada dikala tertentu mempunyai waktu luang yang cukup tetapi pada dikala lainnya ia sangat sibuk bahkan hingga lupa beristirahat.

·                     RESIKO DAN TANGGUNG JAWAB LUAS;
sehubungan dengan posisinya sebagai pemilik sekaligus manajer bagi usahanya sendiri maka seorang wirausahawan mempunyai tanggung jawab yang luas terhadap keberhasilan dan kegagalan usahanya. Wirausahawan harus menanggung resiko pada dikala terjadi kerugian pada usahanya. Tidak menutup kemungkinan resiko harus dipertanggungjawabkan hingga kepada harta yang dimiliki walaupun berada di luar perusahaan. Hal ini terutama kalau perusahaan bentuknya perseorangan dan pailit sehingga akan ditutup, maka untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga wirausahawan harus menutup semua kewajiban tersebut walaupun dengan memakai harta yang ada dirumah.

·                     PENDAPATAN TIDAK STABIL;
Salah satu kerugian yang dialami oleh wirausahawan berafiliasi dengan pendapatan. Pendapatan wirausahawan tidak sanggup dipastikan atau tidak stabil. Pada periode tertentu pendapatan higienis sehabis dikurangi dengan total pengeluaran akan menghasilkan keuntungan. Besarnya laba dari satu periode ke periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar pada dikala lainnya kecil, bahkan pada periode tertentu wirausahawan mengalami kerugian usaha. Inilah salah satu resiko yang sanggup dialami oleh wirausahawan.



·                     SERING TERLIBAT MASALAH KEUANGAN;
kerugian lain yang dialami oleh hampir setiap wirausahawan yaitu dilema keuangan. Wirausahawan harus berpikir keras untuk sanggup mengalokasikan dana yang ada untuk banyak sekali kepentingan perjuangan termasuk pembelian materi baku, upah tenaga kerja, biaya promosi dan lain-lain.

·                     BELAJAR TIDAK ADA AKHIRNYA;
wirausahawan dituntut untuk selalu mengadaptasi banyak sekali perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam mengikuti perkembangan dunia perjuangan akan berakibat kerugian dalam berwirausaha.
Itulah keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi wirausaha handal, kerugian akan menjadi tantangan sehingga ia tidak akan pernah berhenti untuk belajar. Jika anda ingin mempertimbangkan pilihan lain, tentu pahami dengan baikkeuntungan dan kerugian menjadi karyawan. Semoga anda sanggup tetapkan yang terbaik, apakah karyawan yang loyal dan kapabel ataukah sebagai wirausahawan sukses.

 



Sumber http://msaanwar.blogspot.com


EmoticonEmoticon