Jumat, 16 Maret 2018

Pengertian Dan Perbedaan Entrepreneurship, Technopreneurship Dan Sociopreneurship


Assalamualaikum Wr.Wb

Semalat malamn sahabat blogger update lagi ni

Belajar Di Perantauan

kali ini kita akan membahas perihal pengertian dan perbedaan Entrepreneurship, Technopreneurship dan Sociopreneurship . Mungkin kalo Entrepreneurship teman-teman sudah tidak abnormal lagi mendengarnya termasuk saya pun , dan ternya masih ada lagi yang selain itu . Ok pribadi saja ke topik inti pembahasanya ya hehe.

A. ENTREPRENEURSHIP

Menurut Prijosaksono dan Bawono (2005), entrepreneurship (wirausaha) sanggup diartikan melalui 3 kata berikut: destiny, courage, action. Ketiga kata tersebut merupakan kata-kata yang penting dalam membangun sikap dan sikap wirausaha dalam diri seseorang. Destiny berarti takdir, yang bergotong-royong lebih merupakan tujuan hidup kita, bukan nasib.Tujuan dan misi hidup kita yaitu fondasi awal untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Dengan mempunyai tujuan hidup (life purpose) yang jelas, kita sanggup mempunyai semangat (spirit) dan sikap mental (attitude) yang diharapkan dalam membangun sebuah perjuangan yang sanggup memberi nilai tambah dalam kehidupan kita. Keberanian (courage) untuk memulai dan menghadapi tantangan yaitu sikap awal yang kita perlukan. Dalam kewirausahaan, keberanian untuk mulai dan mengambil resiko yaitu syarat mutlak. Impian dan keinginan yang besar, kemudian ditambah dengan kreativitas yang diwujudkan dengan keberanian untuk mencoba dan melaksanakan (Action) langkah pertama yaitu awal kesuksesan seorang wirausahawan sejati.

Menurut Zimmerer dan Scarborough (2004), wirausahawan adalah orang yang membuat bisni gres dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai laba dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diharapkan untuk mendirikannya.

Menurut Hendro dan Widhianto (2006), ada lima tahapan penting bila ingin menjadi seorang entrepreneur yaitu: 





  • Memutuskan (decision), 




  •  Memulai (start),  




  •  Membangun (build) sebuah bisnis, 




  • Memasarkan (promote),




  • Mewujudkan ( operate and realized ) apa yang akan dijual atau tawarkan kepada konsumen.



  • Dari beberapa kutipan berdasarkan beberapa hebat diatas sanggup diambil kesimpulan bahwa entrepreneuship ialah jiwa wirausaha yang terdapat pada diri seseorang yang terepresentasikan melalui sikap dan perilakunya dalam memilih dan menggapai tujuan, keberanian memulai, mengambil resiko dan ketidakpastian dengan mengidentifikasi peluang serta mengerahkan sumber daya yang diharapkan untuk mendukung aksinya sehingga tercapai pertumbuhan dan keuntungan.

    B. TECHNOPRENEURSHIP

    Adapun pengertian technopreneurship berdasarkan para hebat menyerupai dijelaskan berdasarkan Tata Sutabri dikutip Sustyo (2010) menyatakan technopreneurship merupakan proses dan pembentukan perjuangan gres yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa penciptaan taktik dan penemuan yang sempurna kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan ekonomi nasional. Perbedaannya dengan entrepreneurship adalah technopreneurship itu identik dilibatkan dalam mengirimkan satu produk teknologi tinggi inovatif (contohnya; Intel) atau membuat penggunaan teknologi tinggi dalam satu cara inovatif untuk mengirim produknya kepada konsumen (contohnya; eBay), atau keduanya (contohnya: sebagian besar perusahaan obat-obatan). Konsep technoprenerurship sebagaimana diungkapkan di atas intinya mengintegrasikan antara teknologi dengan keterampilan kewirausahaan (entrepreneurship skills). Dalam konsep technopreneurship ini basis pengembangan kewirausahaan bertitik tolak dari adanya invensi dan penemuan dalam bidang teknologi. Teknologi yang dipahami dalam konteks ini tidak sekedar teknologi berupa high tech, tetapi tentu saja tidak selalu harus teknis. Teknologi hanya didefinisikan sebagai aplikasi pengetahuan pada kerja orang (human work). Dengan begitu akuntansi, ekonomi order quantity, pemasaran secara lisan, dan mentoring dirumuskan dengan baik intinya teknologi juga. Belakangan ini technopreneurship memakai peningkatan teknologi komputer, terutama internet, untuk melaksanakan usaha/bisnis, mempromosikan bisnis atau bisa juga disebut ber-wirausaha. Bidang tersebut juga dikenal dengan cyberpreneurship dan bervariasi dari setiap pengusaha. Dalam hal ini para entrepreneur melaksanakan promosi memakai brosur electronik yang dikenal sebagai homepage pada internet. Penjualan produk dan layanan juga memakai elektronik mail di internet.





  • Elemen Kunci Technopreneurship

  • Pentingnya technopreneurship pintar balig cukup akal ini berkenaan dengan keterikatannya dengan ilmu dan teknologi, dikala negara memakai pendekatan peningkatan kemampuan teknologi sebagai pendorong peningkatan produksi nasional dan dalam banyak negara sebagai taktik competitive advantage, maka technoprenuersip yaitu aktivitas yang termasuk didalamnya sebagai bab integral dari peningkatan kultur kewirausahaan.

    Kunci dari technopreneurship juga yaitu kreativitas, dengan kreativitas yang tinggimaka mental usang yang cenderung konvensional dari wirausahawan akan berubah, kreativitas yaitu bermain dengan imaginasi dan kemungkinan-kemungkinan, memimpin perubahan dengan ide-ide gres dan memperlihatkan arti pada korelasi antara ide, orang dan lingkungan.

    Technopreneurship juga harus di berdiri dengan pendekatan menyeluruh dan integral, yang dilakukan dengan mengkolaborasikan “budaya” (budaya inovasi, kewirausahaan dan kreativitas),  konsepsi” (konsep ikubator bisnis, penelitian dan pengembangan, knowledgemanagemen dan learning organization), yang didukung oleh kapabilitas wirausahanya sendiri, koneksitas dan kolaboratif.

    Memahami technological entrepreneurship atau technopreneurship dapat juga dilakukan dengan mengidentifikasi elemen-elemen kunci yang mempunyai keterkaitan dengan proses pembentukan perjuangan berbasis teknologi, Igor Prodan (2007) mengidentifikasi, elemen itu yaitu : 1. Technological entrepreneur; 2. Universities; 3. Corporation; 4. Capital; 5.Market/costumers; 6. Government; and 7. Advisor.

    C. SOCIOPRENEURSHIP

    Sociopreneurship adalah proses membangun perjuangan berbasis kegiatan sosial. Bukan menjadi rahasia, bahwa permasalahan sosial dan ekonomi Indonesia yaitu kemiskinan dan banyaknya pengangguran. Sociopreneurship, sebagai penggerak ekonomi, memberikan peluang usaha, pendangan perjuangan dan aspek praktikal dalam menuntaskan duduk kasus sosial dan ekonomi tersebut. Tapi pencetusnya sanggup tetap meraup keuntungan. It’s a win-win situation. Selain perbaikan ekonomi makro, sociopreneur adalah solusi untuk meningkatkan perekonomian nasional. Secara statistik menyerupai ini. Indonesia yaitu negeri terpadat keempat Dunia, pada tahun 2012 kemudian terhitung 7,244,569 Juta penduduk berpendidikan yaitu pengangguran, 29,88 juta penduduk terbelit kemiskinan bahkan di catatan Bank Dunia tercatat 102,85 juta!.

    Salah satu pengentas kemiskinan dan pengangguran efektif dunia yaitu dunia wirausaha (entrepreneurship). Negara menyerupai Korea Selatan misalnya, yang padadekade ini melejit perekonomiannya, mempunyai persentase 5% dari total penduduk mereka yaitu entrepreneur. Dan Negara maju menyerupai Norwegia, USA dan Prancis mempunyai persentase lebih dari 7%. Di Indonesia sendiri, hanya 1,26% penduduk yang berprofesisebagai wirausahawan atau entrepreneur. Hal tersebut sangat disayangkan, alasannya yaitu faktanya, kewirausahaan bisa mereduksi jumlah kemiskinan dan membuka lapangan kerja. Disinilah, alasan mengapa sociopreneurship bisa menjadi solusi, Karena selain bersifat sustainable pada perekonomian, sociopreneurship bisa memperlihatkan solusi efektif dan taktis terhadap permasalahan perekonomian Indonesia.

    Na bagaimana teman-teaman kini sudah tahu kan , apa arti dari  Entrepreneurship, Technopreneurship dan Sociopreneurship supaya bermamfaat , silahkan di share !!!

    Sumber http://beritatecnologi.blogspot.com


    EmoticonEmoticon