Selasa, 06 Maret 2018

Penjelasan Mengenai Tahapan Atau Proses Pembuatan Peta

Dalam Pembuatan suatu peta, khususnya peta tematik diharapkan beberapa tahapan atau proses, yang dimulai dari persiapan (pengumpulan data), pengolahan data, hingga pencetakan dalam wujud peta tematik. Proses pembuatan peta mencakup secara sederhana sanggup dilakukan dengan 3 tahapan, sebagai berikut.

1. Tahap Pengumpulan Data

Data-data geografis yang dipakai sebagai sumber dari pembuatan peta ada dua macam yaitu sumber primer dan sumber sekunder.
  1. Sumber data primer ialah sumber data yang diperoleh dengan cara observasi secara eksklusif di lapangan dengan cara pengukuran, pengamatan, pembuatan sketsa, dan wawancara terhadap penduduk setempat.
  2. Sumber data sekunder ialah sumber data yang diperoleh dengan cara observasi secara tidak langsung, artinya data diperoleh dari foto, peta, dan dokumentasi yang sudah ada pada suatu instansi terkait. Misalnya data sekunder dari dokumentasi milik Direktorat Topografi (Dittop) TNI-AD, Pusat Survei Pemetaan (Pussurta), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pertanahan Negara (BPN), Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Dinas Pertanian, Dinas Pertambangan, dan lembaga-lembaga lain atau forum pemerintah setempat.

2. Tahap Pemetaan atau Penyajian Data

Data yang telah terkumpul sanggup dianalisis dengan komputer dan akibatnya disimpan, selanjutnya hasil analisis data tersebut dicocokkan kembali dengan keadaan di lapangan. Tahap ini diawali dengan menyiapkan peta dasar untuk digandakan menjadi peta gres yang akan dipakai untuk peta tematik. Proses menggambar peta dasar menjadi peta yang gres sanggup dilakukan dengan cara memfotokopi atau disalin/digambar pada kertas yang lain dengan memakai pantograph, atau dengan garis-garis koordinat (kotak-kotak). Setelah peta dasar simpulan dibuat, langkah berikutnya ialah penyajian data dengan cara menggambarkan simbol-simbol yang sesuai antara objek geografis di lapangan dengan objek di peta. Misalnya simbol arsir bertingkat, simbol lingkaran, simbol batang, atau simbol gambar. Simbol peta tematik hendaknya dirancang dengan baik, benar, dan sesuai, biar tujuan pemetaan sanggup tercapai, menarik, bersih, dan gampang dibaca.

3. Penyajian Kembali dalam Bentuk Grafis

Pada tahap ini dilakukan pemasukan atau input data yang telah diperoleh dari lapangan, sehingga sanggup diinformasikan kepada pembaca peta dalam bentuk grafis. Misal peta persebaran jumlah penduduk kecamatan X tahun 2006 diperoleh data jumlah penduduk sebagai berikut.

 khususnya peta tematik diharapkan beberapa tahapan atau proses Penjelasan mengenai Tahapan atau Proses Pembuatan Peta
Ditentukan 1 dot = 100 orang

Perhatikan gambar di bawah ini!
 khususnya peta tematik diharapkan beberapa tahapan atau proses Penjelasan mengenai Tahapan atau Proses Pembuatan Peta
Ket : 1 dot = 100 orang



Pembuatan suatu peta harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut.
  1. Peta harus conform, artinya bentuk-bentuk daerah, pulau, dan benua yang digambar pada peta harus sama menyerupai bentuk aslinya di permukaan bumi.
  2. Peta harus ekuivalen, artinya tempat yang digambar harus sama luasnya kalau dikalikan dengan skala peta.
  3. Peta harus ekuidistan, artinya jarak yang digambar di peta harus sempurna perbandingannya dengan jarak bekerjsama di permukaan bumi sehabis dikalikan dengan skala.
  4. Data yang disajikan harus lengkap dan teliti.
  5. Peta yang tersaji tidak membingungkan dan gampang dimengerti maksudnya.
  6. Peta harus rapi, indah, dan menarik.
Demikianlah bahan tentang Tahapan atau Proses Pembuatan Peta ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...

Sumber http://sainsmini.blogspot.com


EmoticonEmoticon