Jumat, 27 April 2018

Motivasi Dalam Manajemen

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di tinjau dari segi pentingnya insan dalam organisasi, fungsi penggerakan ini merupakan fungsi terpenting. Begitu juga dengan fungsi manajemen dan manajemen sebab pelaksanaan fungsi ini menjadikan insan sebagai objek langsungnya. Tidak mengherankan apabila dalam pertumbuhan ilmu administras, istilah yang berbeda-beda yakni istilah yang dipergunakan untuk fungsi ini. Perubahan-perubahan istilah yang dipakai itu yakni suatu hal yang sangat logis apabila diingat bahwa dengan perkembangan ilmu manajemen yang amat pesat itu, pandangan terhadap insan yang berorganisasi serta peranannya di dalam organisasi semakin dipahami. Untuk masa kini istilah yang paling sempurna dipergunakan untuk pertanda fungsi organic manajemen dan manajemen yang eksklusif menyangkut manusia-manusia di dalam organisasi yakni istilah motivating “penggerak”
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang disebut dengan motivating?
2.      Tekhnik apa saja yang dipakai dalam motivating?
3.      Sebutkan teori motivating!

C.     Tujuan
Tujuan daripada penulisan makalah ini, semoga mengetahui lebih terang mengenai tekhnik dan juga teori penggerakan (motivasi).


PEMBAHASAN


A.    Pengertian Motivasi
 Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli
Sebelum menjelaskan motivasi, akan lebih baiknya menjelaskan “motiv” terlebih dahulu, sebab kata “motiv”  muncul terlebih dahulu sebelum kata “motivasi’. Kedua hal tersebut merupakan daya upaya  yang mendorong seseorang untuk melaksanakan sesuatu. Motiv sanggup diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapan, dan kesiagaan). Yang berawal dari kata “motiv” itu, maka motivasi sanggup diartikan  sebagai daya pencetus yang telah aktif  pada saat-saat tertentu terutama apabila  kebutuhan untuk mencapai tujuan  sangat dirasakan mendesak. 

Sujono Trimo memberikan pengertian motivasi adalah suatu kekuatan  penggerak dalam prilaku  individu dalam prilaku individu baik yang akam memilih arah maupun daya ahan (perintence)  tiap sikap insan yang didalamnya terkandung pula ungsur-ungsur  emosional insane  yang berasangkutan

Dari uraian diatas sanggup di sipulkan bahwa motivasi  secara etimologi yakni dorongan  atau daya pencetus  yang ada daya pencetus  yang berada dalam  diri seseorang  untuk melaksanakan  suatu tindakan  untuk mencapai sebuah tujuan.

Sedangkan secara terminonologi  banyak para jago yang menawarkan batasan tentang pengertian motivasi diantaranya adalah:
·         Menurut Sartain, Motivasi yakni suatu pertanyaan yang komplek dimana dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laris terhadap suatu tujuan (goal ) atau perangsang.  
·         Menurut Chifford T. Morgan, motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari pada motivasi. Ketiga hal tersebut yakni keadaan yang mendorong  tingkah laris (Motiving states), yaitu tingkah laris yang didorong oleh keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laris tersebut (Goal or Endsof Such Behavior).
·         Menurut Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu motivasi yakni perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai dengan perasaan  dan juga reaksi untuk mencapai sebuah tujuan.
·         Berdasarkan pengertian diatas sanggup disimpulkan bahwa  motivasi sanggup dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya enggerak  dari dalam individu  untuk melaksanakan acara tertentu  dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang  dari segi proses, berarti motivasi sanggup dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan berguru sehingga sanggup  mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi daipandang dari segi tujuan, berarti  motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk berguru suatu hal, maka beliau akan termotivasi untuk mencapainya.
Jadi Penggerakan (motivating) sanggup didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan kerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan tulus demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisiensi dan ekonomis. Motivating sangat penting bagi suatu organisasi, sebab motivasi merupakan kegiatan untuk mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara sikap manusia.
Kemampuan manajer untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan para bawahannya akan memilih efektifitas manajer yaitu manajer harus sanggup memotivasi bawahannya agara pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat.



B.     Tekhnik motivasi
Tekhnik Memotivasi pendekatan Kerja:
1.      Pendekatan Kerja Tradisional
Berangkat dari  “TEORI X” Mc Gregor :
a. Orang itu tidak suka bekerja, malas dan sedapat mungkin menghindarinya.
b. Orang itu tidak jujur, tidak mau bertanggung jawab, dan lebih suka “cari selamat”
c. Orang itu tidak kreatif, ambisinya rendah, tidak mementingkan pekerjaan tetapi apa yang beliau peroleh.
Tekhnik Memotivasi “be strong”
      Pemaksaan
      Pengawasan secara ketat.
      Perilaku pekerja diarahkan dengan insentif dan ancaman hukuman
      Tugas dibentuk dalam operasi-operasi yang sederhana dan gampang dipelajari.
2.      Pendekatan Human Relation
Berangkat dari  “TEORI Y” Mc Gregor :
     a. Orang itu rajin dan suka bekerja keras.
     b. Orang itu  jujur dan bertanggung jawab.
     c. Orang itu kreatif, inovatif dan mempunyai ambisi yang tinggi untuk berprestasi.
Tekhnik memotivasi “be good”
   Otonomi
   Tanggungjawab.
   Keterlibatan
   Pemberdayaan
   Kesempatan untuk berkembang
   Meaningful & Challenging Works
3.      IMPLICIT BARGAINING
    Berangkat dari kesadaran adanya kelemahan dan kelebihan dari kedua pendekatan sebelumnya.
   Merupakan kombinasi pendekatan tradisional dan pendekatan human relations.
   Dalam pendekatan ini selain adanya aturan formal menyangkut pekerja juga adanya perjanjian yang tidak tertulis antara pekerja dan pihak pimpinan mengenai hal-hal apa yang menjadi kiprah dan yang harus dikerjakan oleh pekerja.
4.      KOMPETISI
 Asumsi dari pendekatan ini sederhana saja, yaitu bekerjsama dengan membuat situasi persaingan diharapkan motivasi kerja akan bertambah besar.
Dalam membuat situasi persaingan dipakai Insentif.
Insentif : Faktor-faktor eksternal yang oleh individu dipandang sanggup memenuhi atau memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakannya.
5.      MOTIVASI INTERNAL
    Self-Motivation, Self-Management
   Dalam pendekatan ini motivasi pekerja diupayakan berdiri dari dalam diri pekerja sendiri (Kesadaran).
   Pendekatan ini relatif lebih sulit, namun lebih effektif bila bisa dilakukan.
   Proses pembelajaran dan Effektivitas kiprah atasan sangat memilih keberhasilan pendekatan ini.
Selain itu organisasi semoga sanggup berjalan baik, maka organisasi itu perlu melaksanakan teknik-teknik menyerupai ini :
1.            Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap anggota organisasi.
2.            Usahakan semoga setiap orang menyadari, memahami, serta mendapatkan baik tujuan tersebut.
3.            Jelaskan filsafat yang dianut pimpinan organisasi dalam menjalankan kegiatan- kegiatan organisasi
4.            Jelaskan kebijakan yang ditempuh oleh pimpinan organisasi dalam perjuangan pencapaian tujuan.
5.            Usahakan setiap orang mengerti struktur organisasi.
6.            Jelaskan peranan apa yang diharapkan pimpinan organisasi untuk dijalankan setiap orang
7.            Tekan kan pentingnya kolaborasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan.
8.            Perlakukan setiap bawahan sebagai insan dengan penuh pengertian
9.            Berikan penghargaan serta kebanggaan kepada karyawan yang cakap dan teguran serta bimbingan kepada orang-orang yang kurang bisa bekerja.
10.        Yakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasi tujuan pribadi orang-orang tersebut akan tercapai semaksimal mungkin.

C.     Teori Motivasi

         Motivasi merupakan satu pencetus dari dalam hati seseorang untuk melaksanakan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi yakni sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.

A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa intinya semua insan mempunyai kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar hingga motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting sesudah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa kondusif (merasa kondusif dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa mempunyai (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan donasi serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila masakan dan rasa kondusif sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, bila kebutuhan dasarnya sudah sanggup dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya yakni hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya yakni achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan insan yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.      karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan eksekusi untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.      Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat insan ada empat teori Y :
a.       karyawan sanggup memandang kerjasama dengan sewajarnya menyerupai istirahat dan bermain.
b.      Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri bila mereka komit pada sasaran.
c.       Rata rata orang akan mendapatkan tanggung jawab.
d.      Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) perihal cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melaksanakan sesuatu yang ia yakini ia tidak sanggup melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat sanggup ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu evaluasi perihal apa yang akan terjadi bila berhasil dalam melaksanakan suatu kiprah (keberhasilan kiprah untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome menyerupai perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi bila perjuangan menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah bila usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
 yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)

F. Clayton Alderfer ERG
 Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan insan akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa bila kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum sanggup dipenuhi maka insan akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi. 





PENUTUP



Dari klarifikasi diatas sanggup ditarik kesimpulan bahwa penggerakan motivating merupakan suatu perjuangan untuk menggerakan anggota atau kelompok yang berkeinginan dan berusaha mencapai sasaran yang ingin dicapai dan juga memenuhi kebutuhan individunya. Motivasi itu sangatlah penting sekali dalam dunia organisasi khususnya manajemennya, sebab melalui motivasi para organisator sanggup mengoptimalkan potensi dan kemampuam yang ada dan mungkin ada dalam dirinya demi tercapainya tujuan baik itu dari organisasinya ataupun tujuan individu itu sendiri. Karena dengan motivasi kita akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi menyerupai yang di katakan David Mc. Clelland
 Setiap pimpinan organisasi harus benar-benar bisa dalam memakai tekhnik motivasi sehingga efisiensi kerja anggota akan maksimal.


Sumber http://makalahtugasmu.blogspot.com


EmoticonEmoticon