JAKARTA - Direktur Center of Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengkritik anggaran sosialisasi aktivitas Gerakan Nasional Revolusi Mental sebesar Rp97,8 miliar.
Uchok menilai penggunaan anggaran untuk sosialisasi aktivitas tersebut sebagai bentuk pemborosan atau menghambur-hamburkan uang negara.
"Waduh, senilai Rp97,8 miliar itu duit atau pasir iya? Gampang sekali menghambur-hambur anggaran semahal ini," kata Uchok Selasa 29 September 2015.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengakui anggaran sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di televisi mencapai Rp97,8 miliar.
Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, Hazwan Yunas mempersilakan kepada semua pihak untuk mengikuti lelang sosialisasi tersebut."Iya betul, kurang lebih segitu, sosialisasi untuk televisi," kata Hazwan ketika dikonfirmasi Sindonews melalui telepon, Selasa 29 September 2015. (Baca: Kemenko PMK Akui Anggaran Sosialisasi Revolusi Mental Mencapai Rp97,8 M)
Uchok mengaku heran dengan aktivitas tersebut. Menurut dia, apa yang akan disosialisasikan Kemenko PMK terkait Revolusi Mental.
"Proyek Jokowi saja semenjak jadi Presiden enggak jelas, jadi apa dong yang mau disosialisasikan," ungkapnya.
Menurut dia, sampai sekarang belum terang apa keuntungannya gerakan Revolusi Mental bagi masyarakat.
"Atau proyek ini, namanya menyerupai tong kosong nyaring bunyinya, tapi uang mau dihabiskan begitu," tutur Uchok.
Berdasarkan situs lpse.lkpp.go.id tercantum nama proyek pengadaan jasa sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental melalui media televisi pada tahun 2015.
Dalam situs itu disebutkan nilai pagu paketnya mencapai Rp97.874.415.000, dari APBN 2015. Ada sebanyak 49 akseptor yang mengikuti lelang tersebut.
Revolusi Mental ialah konsep fatwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diperkenalkan kepada publik pada dikala kampanye Pemilihan Presiden dan Wapres (Pilpres) 2014
Sumber http://makalahtugasmu.blogspot.com
EmoticonEmoticon