Minggu, 06 Mei 2018

Dampak Sampah Di Lingkungan

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
     Sampah merupakan suatu pokok permasalahan yang banyak diperbincangkan oleh orang-orang, ibarat yang kita ketahui jumlah sampah di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, ini di sebabkan lantaran jumlah populasi penduduk di Indonesia setiap tahunnya bertambah dan kebutuhan akan pendudukpun semakin banyak yang menjadikan populasi sampah berkembang, hal ini mengakibatkan keadaan yang tidak seimbang dan harus adanya suatu pergerakan untuk memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai, dengan pemanfaatan tersebut sanggup mengurangi tingkat sampah di sekitar kita.
     Sampah juga merupakan suatu barang yang sudah tidak terpakai lagi dan tidak dipakai lagi. Apabila tidak di tangani dengan benar akan menimbulkan anyir yang tidak sedap, sumber banyak sekali penyakit, penyumbatan saluran air dan juga sanggup mengakibatkan banjir.
     Seiring berjalannya waktu maka ditemukanlah cara untuk menanggulangi sampah. Dulu sampah hanya dibiarkan hingga menimbukan anyir tidak sedap, kini sampah dimanfaatkan menjadi sumber penghasilan. Misalnya, sampah organik yaitu sampah sisa-sisa kuliner di jadikan kompos,pupuk dll.sedangkan sampah anorganik diantaranya sampah plastik di jadikan kerajinan tangan atau di daur ulang.
B.     Rumusan Masalah
     Adapun masalah-masalah yang sanggup dirumuskan dari pemaparan diatas antara lain:
1.      Apa saja jenis-jenis dan sifat sampah?
2.      Bagaimana cara pengelolaan sampah?
3.      Bagaimana efek sampah terhadap lingkungan?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui jenis dan sifat sampah.
2.      Mengetahui cara pengelolaan sampah.
3.      Mengetahui efek sampah terhadap lingkungan.


TINJAUAN PUSTAKA
A.    Lingkungan Hidup
1.      Pengertian Lingkungan Hidup
     Menurut Sabartiyah, (2008:2) lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur atau komponen yang berada di sekitar individu yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan. Serta diperkuat berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 bahwa lingkungan hidup ialah kesatuan ruang semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya insan dan kesejahteraan insan dari makhluk hidup lainnya.
Karena lingkungan hidup diartikan sebagai keseluruhan unsure atau komponen, maka lingkungan hidup sanggup dibedakan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan social.
a.)    Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik ialah segala sesuatu di sekitar insan yang berwujud benda mati.
b.)    Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial ialah lingkungan yang mempunyai beberapa aspek, di antaranya aspek kemasyarakatan, sikap kejiwaan, sikap kerohanian dan sebagainya.

     Menurut Dewi, Sunarko, Rudatin dan  Sri Mantini, (2014:9) PLH merupakan upaya mengubah sikap dan sikap yang dilakukan oleh banyak sekali pihak atau elemen masyarakat yang  untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran mayarakat perihal nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada balasannya sanggup menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi kini dan yang akan datang. Pendidikan lingkungan hidup mempelajari permasalahan lingkungan khususnya problem dan pengelolaan pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.


2.      Kualitas Lingkungan Hidup
     Menurut Sabartiyah, (2008:5) kualitas lingkungan hidup ialah derajat kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dasar insan di tempat dan waktu tertentu.  
Kualitas lingkungan hidup sanggup dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
a.)    Kualitas lingkungan alam fisik
Meliputi kondisi alami, baik biotik maupun abiotik yang kuat terhadap lingkungan manusia.
b.)    Kualitas lingkungan sosial
Meliputi kondisi, baik secara individu maupun kelompok yang kuat terhadap perubahan dan perkembangan manusia.
c.)    Kualitas lingkungan budaya
Meliputi kondisi materi (benda) atau nonmateri yang dihasilkan insan melalui acara dan kreativitas yang kuat terhadap kehidupan.

B.        Sampah
1.      Pengertian sampah.
     Sampah ialah sisa kegiatan insan yang harus dikelola sehingga tidak menimbulkan bau, kotor dan membahaya-kan kesehatan. (Widyatmoko dan Sintorini 2006)
2.      Model Pengelolaan sampah.
     Menurut Sudrajat, (2006:10) model pengelolaan sampah di Indonesia ada dua macam, yaitu urugan dan tumpukan. Model pertama merupakan cara yang paling sederhana, yaitu sampah dibuang di lembah atau cekungan tanpa memperlihatkan perlakuan. Urugan atau model buang dan pergi ini bisa saja dilakukan pada lokasi yang tepat, yaitu bila tidak ada pemukiman di bawahnya, tidak menimbulkan polusi udara, polusi pada air sungai, longsor, atau estetika.
      Model pengolahan sampah yang kedua lebih maju dari cara urugan yaitu tumpukan. Model ini bila dilaksanakan secara lengkap bekerjsama sama dengan teknologi aerobik. Hanya saja tumpukan perlu dilengkapi dengan unit saluran air pembuangan, pengolahan air buangan (leachate), dan pembakaran ekses gas metana (flare).


 METODOLOGI PENELITIAN

     Penelitian ini ialah penelitian diskriptif yang memakai metode wawancara beberapa orang yang bersangkutan dengan materi ini untuk pemenuhan data penelitian.
A.    Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang.
B.     Objek dan Subjek Penelitian
      Objek dalam penelitian ini ialah kebutuhan untuk mengetahui apakah sampah mensugesti lingkungan, Adapun subjek dari penelitian ini ialah mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang serta petugas kebersihan.
C.    Populasi dan Sampel
1. Populasi
      Menurut Warsito, (1992: 49) populasi yaitu sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian dan elemen populasi itu merupakan satuan analisis. Dengan demikian populasi ialah keseluruhan objek yang akan diteliti baik berupa benda, manusia, kejadian ataupun tanda-tanda yang akan terjadi. Sedangkan pengertian populasi berdasarkan Kountur, (2007: 145) ialah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti, objek penelitian sanggup berupa makhluk hidup, benda, sistem dan prosedur, fenomena, dan lain-lain. Populasi yang akan dijadikan sumber dalam penelitian ini ialah sekumpulan mahasiswa dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang serta petugas kebersihan.
2. Sampel
     Sampel berdasarkan Sugiono, (2004:56) yaitu sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan sampel berdasarkan Hadi, (1983: 63) ialah sebagian individu atau populasi yang diselidiki. Dapat disimpulkan bahwa sampel ialah sebagian populasi yang diambil untuk diselidiki oleh peneliti. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis mengidentifikasi dari sejumlah mahasiswa yang cenderung malas dan yang rajin di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Teknik pengambilan sampel memakai teknik stratified random sampling (cara stratifikasi) yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak berstrata pada suatu populasi yang terbagi atas beberapa strata atau subkelompok atau strata harus diketahui perbandingannya lebih dahulu (Azwar, 2009: 84). Dalam penelitian ini sampel yang diambil terbagi atas tiga bagian, mahasiswa yang ikut organisasi pecinta alam, mahasiswa malas, dan petugas kebersihan.
D.    Instrumen Penelitian
Teknik penyusunan pertanyaan wawancara mencakup rumusan problem pada pendahuluan.
E.     Teknik Pengumpulan Data
     Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis memakai metode pengumpulan data wawancara yang dipakai untuk penelitian ini.
     Wawancara ialah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya dan mendengarkan jawaban eksklusif dari sumber utama data. Peneliti merupakan pewawancara dan sumber data ialah orang yang diwawancarai. (Kountur, 2007: 186). Selanjutnya untuk mendalami permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini maka dipakai wawancara sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini diambil beberapa mahasiswa dan dosen untuk di jadikan obyek wawancara. Digunakan kisi-kisi wawancara sebagai berikut:
a)      Apakah kondisi lingkungan tempat tinggal, kos atau kontrakan saudara mempunyai tempat sampah?
b)      Apakah sampah bermanfaat bagi kehidupan anda?
c)      Apakah saudara memanfaatkan sampah organik atau anorganik?
d)     Bagaimana cara pengelolaan sampah di sekitar tempat tinggal saudara?

F.     Analisis Data
     Dalam penelitian ini analisis data yang dipakai ialah analisis deskriptif secara analitik yaitu mengungkapkan suatu problem dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta (Warsito,1992: 10). Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari wawancara. Kemudian data yang diperoleh di kumpulkan dan dibagi menjadi dua untuk mempermudah analisis data. Apabila data sudah terbagi dua maka dilakukan analisis data.

PEMBAHASAN
A.    Jenis dan sifat Sampah
     Berdasarkan materi dasar dan kandungan yang terdapat di dalamnya sampah dibagi menjadi tiga:
1.      Sampah Organik
     Sampah organik ialah sampah yang sanggup diurai, yang gampang membusuk. Sampah ini termasuk sampah berair yang sanggup diolah menjadi kompos, rujukan sampah organik adalah:
a.       Sisa makanan
b.      Sayuran
c.       Dedaunan dan sebagainya.

2.      Sampah Anorganik
     Sampah Anorganik ialah sampah yang tidak terurai, yang tidak sanggup membusuk. Sampah ini termasuk sampah kering yang sanggup di jadikan sampah komersial atau sampah yang laris di jual kembali untuk diolah kembali menjadi barang yangbisa dipakai lagi.
Contoh sampah anorganik adalah:
a.       Plastik
b.      Kertas
c.       Gelas atau kaca
d.      Botol

3.      Sampah berbahaya
     Sampah berbahaya ialah sampah yang beracun penyebab infeksi,mempunyai sifat korosif, korosif ialah sifat suatu subtansi yang sanggup mengakibatkan benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif. Sampah ini biasanya berasal dari libah pabrik yang merusak sungai setempat lantaran mempunyai racun. Sampah ini sangat memengaruhi lingkungan dan menjadikan kerusakan yang merugikan bagi kehidupan makhluk hidup.
Contoh sampah berbahaya adalah:
a.       Logam
b.      Pestisida
c.       Zat kimia
d.      Sisa perindustrian 
B.     Pengelolaan sampah
     Pengelolaan sampah ialah pengumpulan, pengangkutan, pendaurulangan dari material sampah. Hal ini biasanya dihasilkan dari kegiatan manusia, dan dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Praktek pengelolaan sampah berbeda antara tempat perkotaan dan tempat pedesaan, berbeda juga perumahan dan industri. Sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan di tempat perkotaan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Model pengelolaan sampah di Indonesia ada dua macam, yaitu:

1.      Model urugan
     Model pertama merupakan cara yang paling sederhana, yaitu sampah dibuang di lembah atau cekungan tanpa memperlihatkan perlakuan. Urugan atau model buang dan pergi ini bisa saja dilakukan pada lokasi yang tepat, yaitu bila tidak ada pemukiman di bawahnya, tidak menimbulkan polusi udara, polusi pada air sungai, longsor, atau estetika.
2.      Model tumpukan
     Model pengolahan sampah yang kedua lebih maju dari cara urugan yaitu tumpukan. Model ini bila dilaksanakan secara lengkap bekerjsama sama dengan teknologi aerobik. Hanya saja tumpukan perlu dilengkapi dengan unit saluran air pembuangan, pengolahan air buangan (leachate), dan pembakaran ekses gas metana (flare).

C.    Pengaruh sampah terhadap lingkungan
     Sampah, tak diragukan lagi merupakan sesuatu yang bisa memberi dampak jelek bagi lingkungan lantaran selain kotor, sampah juga bisa memicu munculnya banyak sekali macam penyakit. Sampah sendiri bisa dibagi ke dalam banyak sekali kategori yang mencakup sampah organik dan sampah anorganik, sampah cair, serta sampah padat.
Dari banyak sekali ketegori sampah tersebut, sampah anorganik merupakan jenis sampah yang paling berbahaya mengingat sampah tersebut tidak bisa teurai dengan tepat namun itu tidak berarti bahwa sampah organik tidak berbahaya mengingat sampah jenis apapun, bila tidak dikelola dengan baik, sanggup membahayakan lingkungan sekitarnya.
a.      Dampak Buruk Sampah Terhadap Lingkungan
      Lingkungan yang sehat sudah barang tentu menjadi sebuah lingkungan idaman dimana setiap orang ingin hidup di dalamnya. Namun begitu, sampah bisa merusak lingkungan idaman tersebut dan menjadikannya sebuah lingkungan yang bukan hanya tidak sehat namun juga tidak nyaman untuk ditinggali.
     Sebagai contoh, sampah yang dibuang sembarangan ke sungai ibarat bungkus makanan, bungkus deterjen, dan banyak sekali jenis sampah lain, bisa mengotori sungai tersebut serta menjadikan air di sungai tersebut tidak sehat. Tidak sehatnya air sungai tentu bukanlah informasi yang manis mengingat banyak masyarakat yang memanfaatkan air sungai untuk mencuci, mandi, dan bahkan tidak jarang ada sebagian dari masyarakat kita yang merebus air dan memasak memakai air yang diambil dari sungai. Selain mencemari sungai, sampah juga bisa mencemari tanah dan tentu saja, tercemarnya tanah juga merupakan suatu kabar jelek bagi masyarakat. Jika tanah sudah tercemar, maka tanah tersebut akan menjadi tidak sehat dan tentu saja, tidak sehatnya tanah bisa berakibat pada banyak hal. Sebagai contoh, bila tanah tercemar, maka air tanah pun akan turut terkontaminasi dan menjadi tidak sehat. Tak hanya menjadikan air tanah tidak sehat, tanah yang terkontaminasi juga bisa menjadikan tanaman yang tumbuh diatasnya menjadi tidak sehat pula. Hal tersebut tentu merupakan kabar jelek mengingat air tanah dan tanaman ibarat buah dan sayuran merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh setiap anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Cara Menanggulangi Dampak Buruk yang Diakibatkan Oleh Sampah
Cara untuk menanggulangi banyak sekali dampak jelek yang bisa diakibatkan oleh sampah. Untuk menanggulangi dampak jelek sampah terhadap lingkungan, cara yang bisa gunakan yaitu melaksanakan pengelolaan sampah dengan baik.
Cara pertama yang yaitu dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan memisahkan sampah-sampah yang di buang ke dalam tiga kategori yaitu sampah basah, sampah kering, dan sampah daur ulang. Sampah kering bisa dibakar sementara sampah berair ibarat sisa sayuran, sisa kuliner atau kulit buah bisa ditimbun atau diolah menjadi pupuk.Sementara itu, untuk sampah daur ulang, bisa menjualnya atau memberikannya secara cuma-cuma kepada pengumpul barang bekas. Sampah tersebut kemudian sanggup diolah kembali oleh pabrik atau industri daur ulang sehingga sampah tersebut tidak menumpuk di lingkungan tempat tinggal.
  1. Dampak baik sampah terhadap linngkungan
Pengelolaan sampah yang baik di suatu tempat akan membawa pengaruhbaik pula bagi masyarakat maupun lingkungan tempat itu sendiri.
Pengelolaan sampah yang baik akan memperlihatkan efek yang faktual terhadap masyarakat dan lingkungannya, sebagai berikut:
  1. Sampah sanggup dimanfaatkan untuk lahan semacam rawa-rawa dan daratan rendah.
  2. Sampah sanggup dimanfaatkan untuk pupuk.
  3. Sampah sanggup diberikan untuk kuliner ternak sesudah menjalani proses pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk mencegah efek jelek sampah tersebut terhadap ternak.
  4. Pengelolaan sampah mengakibatkan berkurangnya tempat untuk berkembang biak serangga atau hewan pengerat.
  5. Menurunkan insidensi perkara penyakit menular yang bersahabat hubungannya dengan sampah.
  6. Keadaan estetika lingkungan yang higienis menimbulkan kegairahan hidup masyarakat.


PENUTUP

Kesimpulan

      Berdasarkan uraian diatas sanggup di simpulkan bhwa sampah kuat terhadap lingkungan. Adapun efek baiknya yaitu sampah organik sanggup dimanfaatkan untuk pembatan pupuk kompos, sedangkan untuk sampah anorganik sanggup di jual ataupun di daurulang. Untuk efek buruknya sampah sanggup mengakibatkan peristiwa banjir bila sampah di buang ke sungai dan mengakibatkan ajaran air sungai menjadi terhambat, serta sampah sanggup mengakibatkan timbulnya banyak sekali penyakit apabila tidak di olah secara benar.

Saran

     Untuk mencegah efek jelek terhadap lingkungan sebaiknya sampah di kelola secara benar. Dalam hal ini perlu adanya kiprah dari pemerintah supaya terciptanya keadaan estetika lingkungan yang bersih dan menimbulkan kegairahan hidup masyarakat serta mencegah banyak sekali penyakit yang sanggup disebabkan oleh sampah.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Sabartiyah. 2008. Pelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta : CV. Pamularsih.
2.      Setyowati, Dewi Liesnoor dkk. Pendidikan Lingkungan Hidup: UNNES.
3.      Sudrajat. Mengelola Sampah Kota. Bogor: Penebar Swadaya

4.      The banditz. 2014. “Pengaruh Pengelolaan Sampah Terhada Masyarakat

dan Lingkungn”. Di kanal pada tanggal 7 desember 2014.http://titikz.com/2014/03/18/pengaruh-pengelolaan-sampah-terhadap-   masyarakat-dan-lingkungan/

5.      WidyatmokoMoerdjoko dan Sintorini. Menghindari, mengolah dan menyingkirkan sampah Jakarta: Abdi Tandur.

 


Sumber http://makalahtugasmu.blogspot.com


EmoticonEmoticon