Selasa, 05 Juni 2018

Pengertian Dan Jenis Taktik Pembelajaran

PENGERTIAN DAN JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN


Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi merupakan perjuangan untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan taktik sanggup diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Strategi pembelajaran sanggup diartikan sebagai perencanaan yang berisi perihal rangkaian acara yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan planning tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan banyak sekali sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini yakni tujuan pembelajaran.

Pada mulanya istilah taktik banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Sekarang, istilah taktik banyak digunakan dalam banyak sekali bidang acara yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan laba dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu taktik dalam mencapai tujuannya itu, seorang pelatih akan tim basket akan menentukan taktik yang dianggap sempurna untuk sanggup memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran juga akan menerapkan suatu taktik semoga hasil berguru siswanya menerima prestasi yang terbaik.

Pengertian taktik pembelajaran yakni suatu acara pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa semoga tujuan pembelajaran sanggup dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa taktik pembelajaran yakni suatu set materi dan mekanisme pembelajaran yang digunakan secara bersamasama untuk menjadikan hasil berguru pada siswa.


Jenis Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis taktik yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni: (a) taktik pengorganisasian pembelajaran, (b) taktik penyampaian pembelajaran, dan (c) taktik pengelolaan pembelajaran.

1) Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977) menyatakan taktik mengorganisasi isi pelajaran disebut sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk menciptakan urutan dan mensintesis fakta, konsep, mekanisme dan prinsip yang berkaitan.

Strategi pengorganisasian, lebih lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu taktik mikro dan taktik makro. Startegi mikro mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau mekanisme atau prinsip. Strategi makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep atau mekanisme atau prinsip.

Strategi makro berurusan dengan bagaimana memilih, menata urusan, menciptakan sintesis dan rangkuman isi pembelajaran yang saling berkaitan. Pemilihan isi berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengacu pada penentapan konsep apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan itu. Penataan urutan isi mengacu pada keputusan untuk menata dengan urutan tertentu konsep yang akan diajarkan. Pembuatan sintesis diantara konsep mekanisme atau prinsip. Pembauatn rangkuman mengacu kepada keputusan perihal bagaimana cara melaksanakan tinjauan ulang konsepnserta kaitan yang sudah diajarkan.

2) Strategi Penyampaian Pembelajaran.
Strategi penyampaian isi pembelajaran merupkan komponen variable metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi taktik penyampaian pembelajaran adalah: (1) memberikan isi pembelajaran kepada pebelajar, dan (2) menyediakan informasi atau bahanbahan yang dibutuhkan pebelajar untuk menampilkan unjuk kerja.
         
3) Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan perihal taktik pengorganisasian dan taktik penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak, ada 3 (tiga) pembagian terstruktur mengenai penting variabel taktik pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan berguru siswa, dan motivasi.
         


Beberapa Istilah dalam Strategi Pembelajaran
Beberapa istilah yang hampir sama dengan taktik yaitu metode, pendekatan, teknik atau taktik dalam pembelajaran.

1. Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan planning yang sudah disusun dalam acara faktual semoga tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan taktik yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode yakni cara yang sanggup digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu taktik sanggup dilaksanakan dengan banyak sekali metode.

2. Pendekatan (Approach)
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sanggup bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teachercentred approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (studentcentred approaches). Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan taktik pembelajaran pribadi (direct instruction), pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan taktik pembelajaran discovery dan inkuiri serta taktik pembelajaran induktif.

3. Teknik
Teknik yakni cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang harus dilakukan semoga metode ceramah berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melaksanakan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari sehabis makan siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda kalau ceramah itu dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.

4. Taktik
Taktik yakni gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang samasama memakai metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah niscaya mereka akan melakukannya secara berbeda, contohnya dalam taktik memakai ilustrasi atau memakai gaya bahasa semoga materi yang disampaikan gampang dipahami.

Dari klarifikasi di atas, sanggup disimpulkan bahwa suatu taktik pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan taktik itu sanggup ditetapkan banyak sekali metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru sanggup menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru mempunyai taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.

Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Konsep dasar taktik berguru mengajar ini mencakup halhal: (1) memutuskan spesifikasi dan kualifikasi perubahan sikap pebelajar; (2) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah berguru mengajar, menentukan prosedur, metode dan teknik berguru mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan acara berguru mengajar. Strategi sanggup diartikan sebagai suatu garisgaris besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai target yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan berguru mengajar, taktik bisa diartikan sebagai polapola umum acara guru, murid dalam perwujudan acara berguru mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Newman dan Mogan taktik dasar setiap perjuangan mencakup empat masalah masingmasing yakni sebagai berikut.
1. Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan menjadi target perjuangan tersebut dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang memerlukannya.
2. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai sasaran.
3. Pertimbangan dan penetapan langkahlangkah yang ditempuh semenjak awal hingga akhir.
4. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan digunakan untuk menilai keberhasilan perjuangan yang dilakukan.

Kalau diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat taktik dasar tersebut bisa diterjemahkan menjadi: (1) mengidentifikasi dan memutuskan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laris kepribadian penerima didik yang diharapkan; (2) menentukan sistem pendekatan berguru mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat; (3) menentukan dan memutuskan prosedur, metode dan teknik berguru mengajar yang dianggap paling tepat, efektif, sehingga sanggup dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan acara mengajarnya; dan (4) memutuskan normanorma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga sanggup dijadikan pedoman oleh guru dalam melaksanakan penilaian hasil acara berguru mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Dari uraian di atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang sanggup dan harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan acara berguru mengajar supaya sesuai dengan yang diharapkan.

Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laris yang diinginkan sebagai hasil berguru mengajar yang dilakukan. Dengan kata lain apa yang harus dijadikan target dari acara berguru mengajar tersebut. Sasaran ini harus dirumuskan secara terang dan konkrit sehingga gampang dipahami oleh penerima didik. Perubahan sikap dan kepribadian yang kita inginkan terjadi sehabis siswa mengikuti suatu acara berguru mengajar itu harus jelas, contohnya dari tidak bisa membaca bermetamorfosis sanggup membaca. Suatu acara berguru mengajar tanpa target yang jelas, berarti acara tersebut dilakukan tanpa arah atau tujuan yang pasti. Lebih jauh suatu perjuangan atau acara yang tidak punya arah atau tujuan pasti, sanggup mengakibatkan terjadinya penyimpanganpenyimpangan dan tidak tercapainya hasil yang diharapkan.

Kedua, menentukan cara pendekatan berguru mengajar yang dianggap paling sempurna dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara kita memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang kita gunakan dalam memecahkan suatu kasus akan menghipnotis hasilnya. Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan pendekatan berbeda, akan menghasilkan kesimpulankesimpulan yang tidak sama. Normanorma sosial menyerupai baik, benar, adil, dan sebagainya akan melahirkan kesimpulan yang berbeda bahkan mungkin bertentangan kalau dalam cara pendekatannya memakai banyak sekali disiplin ilmu. Pengertianpengertian, konsep, dan teori ekonomi perihal baik, benar, atau adil, tidak sama dengan baik, benar atau adil berdasarkan pengertian konsep dan teori antropologi. Juga akan tidak sama apa yang dikatakan baik, benar atau adil kalau kita memakai pendekatan agama alasannya yakni pengertian, konsep, dan teori agama mengenai baik, benar atau adil itu terang berbeda dengan konsep ekonomi maupun antropologi. Begitu juga halnya dengan cara pendekatan terhadap acara berguru mengajar dalam pembelajaran.

Ketiga, menentukan dan memutuskan prosedur, metode, dan teknik berguru mengajar yang dianggap paling sempurna dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivasi siswa semoga bisa menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda dengan cara atau supaya muridmurid terdorong dan bisa berfikir bebas dan cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Perlu dipahami bahwa suatu metode mungkin hanya cocok digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Kaprikornus dengan target yang berbeda hendaknya jangan memakai teknik penyajian yang sama.

Keempat, memutuskan normanorma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang sanggup dijadikan ukuran untuk menilai hingga sejauh mana keberhasilan tugastugas yang telah dilakukannya. Suatu agenda gres bisa diketahui keberhasilannya sehabis dilakukan evaluasi. Sistem penilaian dalam acara berguru mengajar merupakan salah satu taktik yang tidak bisa dipisahkan dengan taktik dasar lain. Apa yang harus dinilai dan bagaimana penilaian itu harus dilakukan termasuk kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Seorang siswa sanggup dikategorikan sebagai murid yang berhasil bisa dilihat dari banyak sekali segi. Bisa dilihat dari segi kerajinannya mengikuti tatap muka dengan guru, sikap seharihari di sekolah, hasil ulangan, korelasi sosial, kepemimpinan, prestasi olah raga, keterampilan dan sebagainya atau dilihat dan banyak sekali aspek.

Keempat dasar taktik tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh antara dasar yang satu dengan dasar yang lain saling menopang dan tidak bisa dipisahkan.





= Baca Juga =




Sumber http://guroe.blogspot.com


EmoticonEmoticon