Bengkoang atau yang mempunyai nama latin Pachyrhizus erosus merupakan salah satu jenis tumbuhan yang kerap dibudidayakan oleh masyarakat. Pada umumnya budidaya bengkoang dilakukan sebagai tumbuhan sela diatara tanaman tahunan menyerupai kelapa, akasia dan jenis tumbuhan lainnya. Di Indonesia tempat yang menjadi setra budidaya bengkoang yaitu Jawa timur, Jawa Tengah dan sebagian wilayah sumatra.
Bengkoang yakni tumbuhan yang tidak membutuhkan banyak air, sehingga tumbuhan ini cocok untuk dibudidayakan pada lahan kering seperti, tegalan, kebun maupun lahan tadah hujan. Waktu tanam bengkoang paling tepat dilakukan pada awal ekspresi dominan penghujan. Hal ini bertujuan pada fase pertumbuhan vegetatif tanaman membutuhkan kondisi tanah yang gembur dan berair sehingga kandungan unsur hara sanggup diserap dengan sempurna.
8 Langkah Teknis Budidaya Bengkoang
Ada 8 pokok penting yang harus Anda perhatikan dalam budidaya bengkoang. Dimana kedelapan hal tersebut saling berkaitan satu sama lain dan wajib untuk Anda lakukan.
1. Pengolahan Tanah pada Waktu yang Tepat
Budidaya bengkoang diawali dengan pengolahan tanah diwaktu waktu yang tepat. Musim kemarau diantara bulan september hingga november yakni waktu yang ideal untuk pengolahan tanah. Anda bisa mengolah tanah dengan mencangkul atau membajaknya biar tanah menjadi lebih gembur. Berikutnya Anda harus menciptakan bedengan, gunakan ukuran panjang kurang lebih 10 meter, lebar 80 – 100 cm dengan tinggi antara 20 – 30 cm dan jarak antar bedeng 40 – 50 cm.
Bedengan Anda buat dengan cara mencangkul tanah secara berlawanan dari arah sisi kanan dan sisi kiri hingga membentuk gundukan/bedengan. Antar bedengan akan terbentuk sebuah parit yang berfungsi sebagai penampung dan pengalir air ketika hujan. Selama menunggu masa tanam budidaya bengkoang, diamkan bedengan biar terjemur matahari. Hal ini dimaksudkan supaya gulma, hama dan penyakit mati. Setelah itu berilah pupuk organik di permukaan bedengan sebanyak 10-20 ton/ha atau 10 kg/meter persegi.
2. Cara Penanaman Bengkoang
Penanaman bengkoang bisa Anda lakukan setelah hujan turun 1-2 kali, atau pada ketika tanah sudah berair hingga kedalaman 30 hingga 50 cm. Hal ini sanggup membantu proses percepatan kecambah tanaman. Proses penanaman sanggup dilakukan dengan memakai biji dan umbi. Jika Anda budidaya bengkoang untuk keperluan produksi skala besar atau komersial, Kami sarankan Anda memakai penanaman melalui biji.
Berikut ini tahapan budidaya bengkoang dengan mengunakan biji.
- Seleksi terlebih dahulu biji bengkoang sebelum ditanam, mulai dari ukuran serta melihat kondisi fisik yang sehat, mulus dan baik.
- Biji yang baik sanggup diketahui dengan cara merendam biji tersebut di larutan garam dan air. Biji yang karam yakni biji yang baik.
- Kemudian lakukan perendam biji kembali dengan insektisida, biar ketika di tanam biji tidak dimakan oleh semut atau hewan lainnya.
- Selanjutnya cara penamaman, sebelum menanam, sebaiknya Anda ratakan dulu permukaan tanah bedengan. Lalu gunakan tugal untuk menciptakan lubang tanam dengan diameter 5 cm.
- Jarak tanam yang diharapkan untuk budidaya bengkoang yakni 15 x 15 cm atau 20 x 20 cm dengan kedalaman 3 hingga 5 cm.
- Masukkan biji kedalam lumbang tanam dan tutup rata dengan tanah. Untuk memperoleh umbi yang besarnya sama, hendaknya setiap lubang ditanami satu biji. Hal ini supaya memberikan hasil yang optimal dan menghemat benih dalam budidaya bengkoang.
- Biji bengkoang akan muncul di hari ke 7 hingga hari ke 10. Beda halnya kalau kondisi tanahnya kering, inilah yang menciptakan kecambah biji bengkoang memakan waktu lebih usang dalam pertumbuhannya. Oleh alasannya yakni masa tanam dilakukan setelah turun hujan.
3. Waktu Penyulaman Budidaya Bengkoang yang Tepat
Tanaman bengkoang akan tumbuh sempurna dengan tinggi sekitar 5 hingga 10 cm, pada saat berumur 14 hari setelah masa tanam. Segera lakukan penyulaman pada bengkoang yang tidak tumbuh secara normal. Penyulaman dalam budidaya bengkoang lebih baik Anda lakukan pada ketika umur bengkoang tidak melebihi 15 hari, alasannya yakni kalau lebih, akan menjadikan pertumbuhan yang tidak merata alasannya yakni kekurangan nutrisi dan sinar matahari.
4. Pemupukan Sesuai dengan Kebutuhan Tanaman
Tanaman bengkoang mempunyai kemampuan bersimbiosis dengan basil pengikat nitrogen, sehingga dalam mendorong pertembuhan tumbuhan bengkoang Anda tidak banyak membutuhkan pupuk urea (Nitrogen). Untuk mendorong produksi budidaya bengkoang, gunakanlah pupuk yang banyak mengandung P (fosfor) dan K (Kalium), menyerupai SP 36, NPK dan KCL. Unsur P dan K inilah yang membantu pertumbuhan umbi dan membuat rasa bengkoang lebih manis.
Waktu pemupukan yang ideal dilakukan pada ketika bengkoang mencapai umur 2 hingga 3 bulan atau di ketika terbentuk umbi. 150 kg/ha yakni takaran yang di gunakan untuk masing-masing pupuk menyerupai SP 36 dan KCL. Pemupukan dalam budidaya bengkoang dilakukan pada saat kondisi tanah dalam keadaan basah. Caranya dengan membenamkan 1,5 gram di sela tumbuhan tiap lubang kemudian tutup kembali lubang biar tidak terjadi penguapan.
5. Penyiangan dan pembubuhan
Sebelum melaksanakan penyulaman, sebaiknya Anda melaksanakan penyiangan terlebih dahulu. Penyingan yang baik dilakukan pada ketika umur bengkoang 15 hari dan selanjutnya dilakukan secara insidentil (sewaktu-waktu) biar bengkoang tidak terganggu pertumbuhannya oleh gulma. Selanjutnya Anda sanggup melaksanakan pembubunan dengan cara menimbun bengkoang dengan tanah dipangkal rumpun. Pembubunan bertujuan untuk memperkuat berdirinya batang dan sistem perakaran. Pembubunan dilakukan setelah waktu pemupukan.
6. Pemangkasan Batang dan Bunga
Perlakuan berikutnya yang harus Anda lakukan dalam budidaya bengkoang yakni melaksanakan pemangkasan pada bunga dan cabang bengkoang yang tumbuh menjalar panjang. Ini bertujuan untuk mengurangi persaingan dalam perembesan nutrisi dan pemerataan dalam mendapat cahaya matahari. Pemangkasan dalam budidaya bengkoang dilakukan ketika tanaman berumur 6 hingga 7 minggu.
Pemangkasan pada bunga dilakukan ketika tunas bunga tumbuh dan belum mekar. Anda bisa memakai gunting atau pisau. Pemangkasan bunga bertujuan sebagai cadangan makanan dalam umbi sehingga umbi sanggup tumbuh sesuai dengan kualitas yang baik.
7. Cara Pengendalian hama & penyakit
Tanaman bengkoang umumnya tidak gampang terjangkit hama dan penyakit. Namun Anda tetap harus waspada dengan timbulnya serangan tunga daun dan kumbang yang sanggup menjadikan penyakit bercak daun. Untuk mengatasinya, Anda perlu melaksanakan rotasi tumbuhan dengan tumbuhan lain menyerupai palawija, tomat atau kacang. Selain itu perawatan tumbuhan juga harus dilakukan secara intens baik penyiangan, pemangkasan dan pemupukan, biar tumbuhan bengkoang menjadi tidak terserangan penyakit.
8. Waktu Penen Budidaya Bengkoang
Pemanenan dalam budidaya bengkoang sanggup Anda lakukan setelah tumbuhan menginjak umur 4 bulan. Cara panen sanggup Anda lakukan dengan mencabut atau mengali umbi pada batang tanam.
Demikian lah 8 cara budidaya bengkoang yang sanggup kami berikan. Semoga sanggup memberi manfaat bagi Anda semua. Sebagai informasi tambahan, budidaya bengkoang dengan mengacu pada teknis 8 langkah diatas, idealnya sanggup menghasilkan panen berkisar 7 hingga 8 ton dalam sekala 1 hektar lahan, menarik bukan? selamat mencoba.
Sumber https://www.infoagribisnis.com
EmoticonEmoticon