Selasa, 07 Agustus 2018

Pengertian Akuntansi Secara Umum : Fungsi Dan Bidang-Bidang

Akuntansilengkap.com – Sudah banyak orang yang mengenal bahkan terlibat pribadi dalam bidang akuntansi. Akuntansi sanggup dikatakan suatu bidang yang sangat diharapkan di dalam suatu organisasi maupun tubuh yang mempunyai kegiatan (transaksi) ekonomi, misalnya entitas bisnis atau perusahaan.

Melihat semakin menjamurnya perusahaan di Indonesia maka tak heran, di dunia pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia bahkan sudah menyediakan jurusan khusus akuntansi.

Menimba Ilmu Bagaikan Meminum Air Laut, Semakin Diminum Semakin Kita Merasa Haus.

Langsung saja kita simak artikel dibawah ini.

 Sudah banyak orang yang mengenal bahkan terlibat pribadi dalam bidang akuntansi Pengertian Akuntansi Secara Umum : Fungsi dan Bidang-Bidang

Pengertian Akuntansi

Menurut (Amin. W, 1997) Pengertian Akuntansi sanggup diartikan sebagai acara jasa yang kegiatanya (mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan) transaksi ekonomi yang menghasilkan gosip mengenai keuangan yang dipakai dalam pengambilan kebijakan.

Menurut Paul Grady Pengertian Akuntansi merupakan sebuah Body of knowledge serta mempunyai fungsi organisasi secara terstruktur, orisinal dan autentik, sanggup menganalisis dan menafsirkan seluruh insiden transaksi serta abjad keuangan yang terjadi dalam kegiatan perusahaan. akuntansi menyediakan gosip yang sangat dibutuhkan untuk administrasi segala laporan dan pertanggungjawaban sebuah perusahaan.

Menurut Abubakar. A  Wibowo (2004) Pengertian Akuntansi yaitu proses identifikasi, pencatatan dan pengkomunikasian terhadap setiap transaksi ekonomi pada suatu entitas/perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka akuntasni terdiri dari 3 kegiatan utama yakni:

1. Aktivitas Identifikasi yakni proses mengidentifikasi transaksi-transaksi yang terjadi di dalam perusahaan.

2. Aktivitas pencatatan yaitu suatu kegiatan mencatat setiap transaki yang telah diidentifikasi sesuai kronologis dan secara sistematis.

3. Aktivitas komunikasi adalah acara mengkomunikasikan hasil gosip akuntansi dalam bentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada para pemakai laporan keuangan atau pihak-pihak berkepentingan baik internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Fungsi dan Bidang-Bidang Akuntansi

Akuntansi sanggup dianggap sebagai bahasa perusahaan dalam menawarkan gosip berupa data-data keuangan yang dipakai untuk pengambilan keputusan.

Setiap perusahaan membutuhkan dua macam gosip wacana perusahaanya yaikni wacana nilai perusahaan dan gosip mengenau laba/rugi usaha. Kegunaanya adalah:

  • Untuk mengetahui jumlah modal yang dimiliki perusahaan
  • Untuk mengertahui perkembangan baik kemajuan/kemuduran perusahaan.
  • Sebagai dasar perhitungan pajak
  • Sebagai dasar memilih kebijakan
  • Dapat menjelaskan kondisi perusahaan apabila sewaktu-waktu memerlukan kredit dari forum keuangan/ pihak lain.
  • Dapat menarik investor saham

Untuk memperoleh gosip tersebut, maka diperlukanlah bidang akuntansi untuk sanggup melaksanakan pencatatan mengenai transaksi perusahaan dan dinyatakan dalam satuan uang.

Ilmu Akuntansi sendiri telah berkembang jawaban semakin meningkatnya jumlah dan ukuran perusahaan serat peraturan pemerintah. Terbentuklah bidang-bidang akuntansi sebagai berikut:

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) merupakan pencatatan seluruh transaksi perusahaan dan penyusunan laporan secara terpola sehingga laporan tersebut sanggup menawarkan gosip bagi administrasi serta para pemilik dan kreditur.

2. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) yaitu suatu bidang yang berfungsi sebagai pemeriksa seluruh laporan keuangan perusahaan melalui catatan akuntansi secara bebas biar sanggup dibuktikan kejujuran dan kebenaranya.

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) yaitu salah satu bidang akuntansi yang memakai data historis maupun data taksiran dalam membantu administrasi untuk merencanakan taktik operasi dimasa yang akan datang.

4. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) meliputi penyusunan laporan pajak dan pertimbangan mengenai konsekuensi dari setiap transaksi perusahaan yang akan dan telah terjadi.

5. Akuntansi Budgeter (Budgeter Accounting) yaitu bidang yang merencanakan operasi keuangan (anggaran) untuk satu periode dan menawarkan perbandingan antara planning dengan kenyataan operasi yang terjadi.

6. Akuntasni Biaya (Cost Accounting) yaitu salah satu bidang yang menekankan penentuan dan pemakaian serta pengendalian biaya tersebut pada umumnya terdapat pada perusahaan industry.

7. Akuntansi Sosial (Social Accounting) merupakan bidang yang tergolong gres dalam dunia akuntansi dan cukup sulit untuk di bahas secara ringkas dikarenakan menyangkut dana-dana kesejahteraan masyarakat.

8. Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba (Non Proffit Accounting) yaitu bidang akuntasni yang mengkhususkan diri pada pencatatan transaksi di perusahaan yang tidak mencari keuntungan menyerupai organisasi social atau organisasi keagamaan.

9. Sistem Akuntansi (Accounting System) meliputi semua tekhnik, metode dan mekanisme untuk mencatat dan mengolah data akuntansi guna memperoleh pengendalian internal yang baik, pengendalian intern yaitu sistem pengendalian yang diperoleh melalui struktur organisasi yang memungkinkan adanya pembagian kiprah dan sumber daya insan yang kompeten dan memakai praktik-praktik yang sehat.

Konsep (Asumsi) Dasar Akuntansi

Akuntansi sebagai sebuah sistem mempunyai beberapa asumsi dan konsep dasar, diantaranya;

1. Kesatuan Usaha (Business Entity)

Konsep ini menyatakan bahwa aktiva di suatu perusahaan dibedakan (terpisah) dari aktiva pribadi (modal) yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut. Dalam akuntansi, pengertian konsep kesatuan usaha, utang dan biaya pribadi pemilik entitas/perusahaan akan dipisahkan (dikeluarkan) dari pembukuan perusahaan.

2. Perusahaan Berjalan (Going Concern)

Konsep ini perusahaan diasumsikan didirikan untuk jangka waktu yang telah ditentukan, misalnya di Indonesia perusahaan yang berbentuknya PT mempunyai masa bangun 75 tahun, adanya anggapan selama sebuah perjuangan masih menguntungkan maka ia sanggup terus berjalan selama waktu yang tidak terbatas.

3. Periode Akuntansi (Time Periods)

Konsep ini mempertimbangkan akan beragamnya keputusan mengenai jalanya operasi perusahaan maupun pihak-pihak yang berkepentingan selama perusahaan masih beroperasi maka jangka waktu pembuatan laporan pada umumnya yaitu satu tahun.

4. Satuan Uang (Money Measurement)

Seluruh insiden transaksi perusahaan di catat dalam satuan uang, yaitu setiap perubahan aktiva sanggup diukur dengan satuan tertentu.

5. Harta Perolehan (Costing of Assets)

Pada umunya setiap aktiva dibukukan sesuai harga perolehanya

6. Aspek Ganda (Duel Aspect)

Setiap insiden transaksi akan kuat pada pembukuan, sedikitnya dua akun perkiraan.

7. Konsep Acrual (Accrual Concept)

Konsep ini dekat kaitanya dengan perhitungan laba/rugi perusahaan yang menekankan pada suatu insiden pada periode tertentu baik merupakan biaya maupun hasil.

Kalau boleh saya kutip, Tiada gading yang tak retak, meskipun belum tepat namun semoga goresan pena diatas sanggup bermanfaat. Amin

Baca Juga : 

Jenis – jenis Audit dan Auditor (3 Tinjauan)

9 Pengertian Audit Menurut Ahli : & Tujuan Audit

Pengertian Neraca : Fungsi dan Contoh Transaksinya

Pengertian Pasiva : Akun dan Penjelasan Lengkap


Sumber http://www.akuntansilengkap.com


EmoticonEmoticon