Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2019 - SBMPTN 2019 - Bagi adik-adik yang duduk di kelas XII atau kelas XI tentunya harus siap-siap untuk merancang masuk Perguruan Tinggi di tahun 2019. Namun demikian adik-adik harus benar-benar mengerti kodel gres Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri di tahun 2019. Apa saja perubahan dan kebijakan gres di SBMPTN 2019? Ada beberapa kebijakan gres di SBMPTN 2019 yang tentunya sangat berbeda denagn tahun sebelumnya. Perubahan-perubahan itu penting untuk diketahui jikalau adik-adik akan ikut seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SBMPTN.
Baca Juga : Daftar Sekolah Ikatan Dinas Tahun 2019
Ini Kebijakan Baru SBMPTN 2019 dan Perubahannya
Di Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2019, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) akan melaksanakan banyak perubahan dalam proses penerimaan mahasiswa gres Perguruan Tinggi Negeri di tahun 2019, khususnya untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Inil Kebijakan Baru SBMPTN 2019
Setidaknya ada 5 kebijakan gres hukum main di SBMPTN tahun 2019 mendatang yang harus adik-adik kenali. Berikut uraiannya:
1. Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) telah resmi dihapuskan
Metode Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) resmi ditiadakan dan UTBK berbasis Android sementara belum diterapkan. Pada pelaksanaan SBMPTN 2019 mendatang hanya akan ada satu metode tes yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir, optimis bahwa kebijakan gres ini lebih menjamin prinsip adil, transparan, fleksibel, efisien, akuntabel serta sesuai dengan perkembangan teknologi di kurun digital ini.
Ada dua materi tes, yaitu Tes Potensial Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA)
Mohammad Nasir menjelaskan bahwa materi tes yang diterapkan dalam UTBK 2019 yaitu Tes Potensial Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Untuk TKA akan ada dua kelompok ujian, yaitu Saintek dan Soshum. Tes ini akan mengukur pengetahuan materi yang dipelajari di sekolah dan yang diharapkan untuk berhasil di pendidikan tinggi, dengan soal High Order Thinking Skill (HOTS).
Sedangkan dalam TPS, peserta akan diukur kemampuan kognitif, kecerdikan budi dan pemahaman umum yang dianggap penting untuk keberhasilannya di sekolah formal. Tidak akan ada lagi Tes Keterampilan untuk jurusan Olahraga dan Seni. Tes keterampilan diganti dengan melampirkan dan mengunggah portfolio non-akademis (seperti SNMPTN).
2. Tes dulu, sanggup nilai, gres daftar ke PTN
Model SBMPTN tahun sebelumnya, setiap peserta lebih dulu menentukan universitas dan agenda studi yang diinginkan, selanjutnya gres melaksanakan tes secara serentak dalam satu hari.
Namun pada SBMPTN 2019, peserta harus terlebih dahulu mengikuti tes UTBK. Kemudian akan memperoleh nilai yang sanggup dipakai untuk mendaftar di universitas dan agenda studi yang dipilih. Sehingga para calon mahasiswa tidak bisa menentukan agenda studi sebelum menerima nilai UTBK.
Pada SBMPTN tahun-tahun sebelumnya, nilai tidak diketahui secara pribadi oleh calon mahasiswa. Namun, untuk SBMPTN 2019 peserta bisa secara pribadi melihat nilai hasil ujian, tentunya di selesai tes, sehabis tes berakhir. Hasil tes dalam bentuk nilai untuk sanggup dipakai mendaftar di Perguruan Tinggi Negeri yang dipilih nantinya.
4. Peserta SBMPTN boleh ikut tes maksimal 2 kali
Aturan gres SBMPTN 2019 para peserta tes boleh mengikuti UTBK maksimal sebanyak 2 kali. Tujuan dari dilakukannya kebijakan ini ialah untuk menjaring calon mahasiswa yang berkualitas. Jika, hasil tes pertama kurang memuaskan, peserta boleh mengikuti tes lagi. Nilai terbaiklah yang akan dipakai sebagai pola daftar di Perguruan Tinggi Negeri yang di tuju.
Menteri Nasir juga menyampaikan peserta sanggup memakai nilai tertingginya dalam mendaftar agenda studi yang diinginkan. Dalam dua kali UTBK, jenis soal yang diujikan akan sama, namun pertanyaannya tentu saja akan berbeda.
Tes akan berlangsung selama periode Maret-Mei 2019 (12 hari), sebanyak 24 gelombang tiap hari Sabtu dan Minggu. Untuk mengikuti tes, peserta diharuskan membayar sebesar Rp200.000, menyerupai pada tahun sebelumnya. Nah, jikalau kau ingin melaksanakan tes untuk kedua kalinya, kau akan dikenakan bayaran lagi dengan jumlah yang sama.
Seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 2019 akan dilaksanakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)
UTBK akan diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Lembaga ini akan berfungsi untuk mengelola dan mengolah data calon mahasiswa gres untuk materi seleksi jalur SNMPTN dan SBMPTN oleh rektor PTN.
Selain itu, mereka juga akan bertugas untuk melaksanakan UTBK. LTMPT ini dulunya berasal dari Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (Panpus SNPMB PTN). Jika dulunya panitia ini bersifat ad hoc, atau berubah setiap tahun, kali ini mereka akan menjadi forum permanen dan berkantor di Jakarta.
5. Kuota SBMPTN tahun ini bertambah menjadi minimal 40 persen
Pola seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 akan dilaksanakan melalui tiga jalur yakni SNMPTN dengan daya tampung minimal 20%, SBMPTN dengan daya tampung minimal 40% dan Seleksi Mandiri maksimal 30% dari kuota daya tampung tiap agenda studi di PTN.
Bagaimana berdasarkan adik-adik, banyak juga kan perubahan kebijakan gres SBMPTN tahun 2019. Perubahan ini merupakan revolusi di dalam sistem penerimaan mahasiswa perguruan tinggi, dengan harapan calon mahasiswa bisa bersaing lebih selektif, ujar bapak Nasir.
Semoga di tahun 2019, adik-adik kelas XII terutama sanggup memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan mempersiapkan SBMPTN semoga sanggup diraiah sesuai cita-cita.
Sumber http://info-snmptn-mu.blogspot.com
EmoticonEmoticon