Rabu, 07 November 2018

Yang Harus Kita Ketahui Perihal Bawah Umur Dalam Mendidik Mereka

anak sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya Yang Harus Kita Ketahui Tentang Anak-anak Dalam Mendidik MerekaPada dasarnya bawah umur sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan yang subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka sanggup tumbuh dengan optimal.Dengan demikian, orangtua, disamping guru memegang tugas penting untuk membuat lingkungan tersebut guna merangsang segenap potensi anak biar sanggup berkembang secara maksimal.

Suasana penuh kasih sayang, mau mendapatkan anak sebagaimana adanya,menghargai potensi anak, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik, semua sungguh merupakan balasan positif bagi tumbuhnya generasi unggul di masa yang akan datang. Inilah yang perlu kita persiapkan pada bawah umur guna menyambut periode globalisasi.

Memahami Anak

Keberhasilan suatu pendidikan sering dikaitkan dengan kemampuan para orang renta dalam hal memahami anak sebagai individu yang unik, dimana setiap anak dilihat sebagai individu yang mempunyai potensi-potensi yang berbeda satu sama lain namun saling melengkapi dan berharga. Mungkin sanggup diibaratkan sebagai bunga-bunga aneka warna di suatu taman yang indah, mereka akan tumbuh dan merekah bersama !

Selain memahami bahwa anak merupakan individu yang unik, ada beberapa catatan lagi yang perlu kita perhatikan dalam kaitannya dengan upaya kita memahami anak. Yaitu bahwa anak adalah:

Bukan Orang Dewasa Mini

Anak ialah tetap anak-anak, bukan orang cerdik balig cukup akal ukuran mini. Mereka mempunyai keterbatasan-keterbatasan kalau harus dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu mereka juga mempunyai dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan beling mata anak-anak.
Untuk itu dalam menghadapi mereka diperlukan adanya kesabaran, pengertian serta toleransi yang mendalam. Mengharapkan mereka bisa mengerti sesuatu dengan cepat dengan membayangkan bahwa mereka ialah orang-orang cerdik balig cukup akal mirip kita, tentu bukan merupakan sikap yang bijaksana.

Dunia Bermain

Dunia mereka ialah dunia bermain, yaitu dunia yang penuh spontanitas dan menyenangkan. Sesuatu akan dilakukan oleh anak dengan penuh semangat apabila terkait dengan penuh suasana yang menyenangkan. Namun sebaliknya akan dibenci dan dijauhi oleh anak apabila suasananya tidak menyenangkan.
Seorang anak akan rajin belajar, melaksanakan pekerjaan rumahnya apabila suasana berguru ialah suasana yang menyenangkan dan menumbuhkan tantangan.

Berkembang

Anak selain tumbuh secara fisik, juga berkembang secara psikologis. Tidak bisa anak yang dulu sewaktu masih bayi tampak begitu lucu dan penurut, kini pada usia 3 tahun misalnya, juga tetap dituntut untuk lucu dan penurut. Ada fase-fase perkembangan yang dilaluinya dan anak menampilkan banyak sekali sikap sesuai dengan ciri-ciri masing-masing fase perkembangan tersebut.

Senang Meniru
Anak-anak intinya senang meniru, lantaran salah satu proses pembentukan tingkah laris mereka ialah diperoleh dengan cara meniru.
Anak-anak yang gemar membaca umumnya ialah bawah umur yang mempunyai lingkungan dimana orang-orang di sekelilingnya ialah juga gemar membaca. Mereka menjiplak ibu, ayah, abang atau orang-orang lain di sekelilingnya yang mempunyai kebiasaan membaca dengan baik tersebut.
Dengan demikian maka orang renta dan guru dituntut untuk bisa memperlihatkan contoh-contoh keteladanan yang positif akan hal-hal yang baik, termasukperilaku bersemangat dalam mempelajari hal-hal baru.

Kreatif

Anak-anak intinya ialah kreatif. Mereka mempunyai ciri-ciri yang oleh para jago sering digolongkan sebagai ciri-ciri individu yang kreatif, contohnya : rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya, imajinasi yang tinggi, minat yang luas,tidak takut salah, berani menghadapi risiko, bebas dalam berpikir,senang akan hal-hal yang baru, dan sebagainya.

Namun sering dikatakan bahwa begitu anak masuk ke sekolah, kreativitas anak pun semakin menurun. Hal ini sering disebabkan lantaran pengajaran di Taman Kanak-kanak atau SD terlalu menekankan pada cara berpikir secara konvergen, sementara cara berpikir secara divergen kurang dirangsang.
Dalam hal ini maka orang renta dan guru perlu memahami kreativitas yang ada pada diri anak-anak, dengan bersikap luwes dan kreatif pula.

Bahan-bahan pelajaran di sekolah, termasuk materi ulangan dan ujian hendaknya tidak sekedar menuntut anak untuk memperlihatkan satu-satunya balasan yang benar berdasarkan guru atau kunci. Kepada mereka tetaplah perlu diberi kesempatan untuk membuatkan imajinasinya secara “liar”, dengan mendapatkan dan menghargai adanya alternatif balasan yangkreatif.

Begitu pula orang renta di rumah, hendaknya tidak selalu hanya memaksakankehendaknya terhadap anak-anak, namun secara rendah hati tetap harus mendapatkan gagasan-gagasan anak yang mungkin sepertinya asing dan tak lazim. Sebab hanya dengan demikian anak pun terpacu untuk berguru dengan motivasi yang tinggi.

Anak-anak yang dihargai cenderung akan terhindar dari banyak sekali duduk masalah psikologis serta akan tumbuh dan berkembang secara lebih optimal sehingga pada hasilnya nanti mereka akan lebih siap dalam menghadapi banyak sekali duduk masalah dan tantangan-tantangan di masa depannya kelak.

Banyak hal pada bawah umur yang tidak bisa dijabarkan disini, hal diatas ialah sebahagian kecil ihwal bawah umur dan isu itu sebagian saya ambil dari goresan pena Kak Seto seorang pemerhati anak-anak. Terimakasih.

Punya anak atau saudara yang duduk di dingklik SD atau SMP, coba berikan permainan tangram siapa tahu beliau suka. Hasil kreativitas anak dari permainan tangram sanggup diliha pada video berikut;
anak sebagai generasi yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya Yang Harus Kita Ketahui Tentang Anak-anak Dalam Mendidik Mereka


Sumber http://www.defantri.com


EmoticonEmoticon