Kamis, 20 Desember 2018

Sekolah Knowing Vs Sekolah Being

KITA SERING MENGELUHKAN OUT PUT PENDIDIKAN KITA, MUNGKIN INI BISA JADI JAWABANNYA, RENUNGKANLAH

SEKOLAH 'KNOWING' vs SEKOLAH 'BEING'

Mamang Firmansyah, PATRON Architects

Suatu hari saya kedatangan seorang tamu dr Eropa. Saya mengatakan kepadanya me-lihat2 objek wisata kota Jakarta.

Pada dikala kami ingin menyeberang jalan, teman saya ini selalu berusaha untuk mencari zebra cross.

Berbeda dengan saya dan orang Jakarta yang lain, dengan gampang menyeberang dimana saja sesukanya.

Teman saya tetap tidak terpengaruh oleh situasi. Dia terus mencari zebra cross setiap kali akan menyeberang Padahal di Indonesia tidak setiap jalan dilengkapi dengan zebra cross.

Yang lebih memalukan,_ _meskipun sudah ada zebra cross tetap saja para pengemudi tancap gas, tidak mau mengurangi kecepatan guna memberi kesempatan pada para penyeberang.

Teman saya geleng2 kepala mengetahui sikap masyarakat kita.

Akhirnya saya coba menanyakan pandangan teman saya ini mengenai fenomena menyeberang jalan tadi.

Saya bertanya mengapa orang2 di negara kami menyeberang tidak pada tempatnya, meskipun mereka tahu bahwa zebra cross itu ialah untuk menyeberang jalan.

Sementara beliau selalu konsisten mencari zebra cross meskipun tidak semua jalan di negara kami dilengkapi dengan zebra cross

Pelan-pelan beliau menjawab pertanyaan saya, "It's all happened because of The Education System."

Wah, bukan main kagetnya saya mendengar tanggapan teman saya.  Apa hubungan menyeberang jalan sembarangan dengan sistem pendidikan?

Dia melanjutkan penjelasannya,
"Di dunia ini ada 2 jenis sistem pendidikan, yang pertama ialah sistem pendidikan yang hanya mengakibatkan anak2 kita menjadi makhluk 'Knowing'  atau sekedar tahu saja, sedangkan yang kedua sistem pendidikan yang mencetak anak - anak menjadi makhluk 'Being.

Apa maksudnya ?

Maksudnya, sekolah hanya bisa mengajarkan banyak hal untuk diketahui para siswa. Sekolah tidak bisa menciptakan siswa mau melaksanakan apa yang diketahui sebagai bab dari kehidupannya.

Anak-anak tumbuh hanya menjadi 'Makhluk Knowing', hanya sekedar 'mengetahui' bahwa :

Zebra cross ialah kawasan menyeberang,

Tempat sampah ialah untuk menaruh sampah.

Tapi mereka tetap menyeberang dan membuang sampah sembarangan.

Sekolah semacam ini biasanya mengajarkan aneka macam mata pelajaran. Tak jarang menciptakan para siswanya stress, pressure dan akibatnya mogok sekolah. Segala macam diajarkan dan banyak hal yang diujikan, tetapi tak satupun dari siswa yang menerapkannya sesudah ujian. Ujiannya pun hanya sekedar tahu, 'Knowing'.

Di negara kami, sistem pendidikan benar-anak diarahkan untuk mencetak manusia-manusia yang 'tidak hanya TAHU apa yang benar tetapi MAU melaksanakan apa yang benar sebagai bab dari kehidupannya'.

Di negara kami, bawah umur hanya diajarkan 3 mata pelajaran pokok :

1. Basic Sains
2. Basic Art
3. Social

Dikembangkan melalui praktek eksklusif dan studi kasus dan dibandingkan dengan bencana positif di seputar kehidupan mereka.

Mereka tidak hanya TAHU, mereka juga MAU menerapkan ilmu yang diketahui dalam keseharian hidupnya. Anak2 ini juga tahu persis alasan mengapa mereka mau atau tidak mau melaksanakan sesuatu.

Cara ini mulai diajarkan pada anak semenjak usia mereka masih sangat dini biar terbentuk sebuah kebiasaan yang kelak akan membentuk mereka menjadi mahluk 'Being', yakni manusia2 yang melaksanakan apa yang mereka tahu benar."

Wow!

Betapa sekolah begitu memegang tugas yang sangat penting bagi pembentukan sikap dan mental anak2 bangsa.

Betapa sebetulnya sekolah tidak hanya berfungsi sebagai forum sertifikasi yang hanya bisa memberi ijazah para anak bangsa.

Kita mestinya lebih mengarahkan pendidikan untuk mencetak generasi yang tidak hanya sekedar TAHU wacana hal2 yang benar, tapi jauh lebih penting untuk mencetak anak2 yg MAU melaksanakan apa2 yang mereka ketahui itu benar, mencetak manusia2 yang 'Being'.

Apakah kawasan anak2 kita bersekolah telah menerapkan sistem pendidikan dan kurikulum yang akan mengakibatkan anak-anak  kita untuk menjadi makhluk 'Being' atau hanya sekedar 'Knowing' ?

Mengetahui Yang Benar' tetapi 'Tidak Pernah  Melakukan Dengan
Benar' sama dengan 'Tidak Mengetahui'

Semoga "weling" ini mengakibatkan "eling" untuk kita semua.


Sumber http://ekonominator.blogspot.com


EmoticonEmoticon