Ada beberapa karakteristik gaya berguru yang perlu kita ketahui, berikut ini karakteristik gaya berguru seseorang yang sanggup kita jadikan anutan atau pemberian didalam mengenal akseptor didik kita di dalam hal belajar.
Visual
- Gaya, Belajar melalui pengamatan: mengamati peragaan
- Membaca, Menyukai deskripsi, sehingga seringkali ditengah-tengah membaca berhenti untuk membayangkan apa yang dibacanya.
- Mengeja, Mengenali abjad melalui rangkaian kata yang tertulis
- Menulis, Hasil goresan pena cenderung baik, terbaca jekas dan rapi.
- Ingatan, Ingat muka lupa nama, selalu menulis apa saja.
- Imajinasi, Memiliki imajinasi besar lengan berkuasa dengan melihat detil dari gambar yang ada.
- Distraktibilitas, Lebih gampang terpecah perhatiannya bila ada gambar.
- Pemecahan, Menulis semua hal yang dipikirkan dalam suatu daftar.
- Respons terhadap periode kosong aktivitas, Jalan-jalan melihat sesuatu yang sanggup dilihat.
- Respon untuk situasi baru, Melihat sekeliling dengan mengamati struktur.
- Emosi, Praktis menangis dan marah, tampil ekspresif
- Komunikasi, Tenang tak banyak bicara panjang, tak sabaran mendengar, lebih banyak mengamati.
- Penampilan, Rapi, paduan warna senada, dan suka urutan.
- Respon terhadap seni, Apresiasi terhadap seni apa saja yang dilihatnya secara mendalam dengan detil dan komponen, daripada karya secara keseluruhan.
Auditori
- Menulis, Hasil goresan pena cenderung tipis, seadanya
- Ingatan, ingat nama lupa muka,ingatan melaui pengulangan.
- Imajinasi, Tak mengutamakan detil, lebih berpikir mengandalkan pendengaran.
- Distraktibilitas, Praktis terpecah perhatiannya dengan suara.
- Pemecahan, Pemecahan duduk kasus melalui lisan.
- Respons terhadap periode kosong aktivitas, Ngobrol atau bicara sendiri.
- Respon untuk situasi baru, Bicara wacana pro dan kontra.
- Emosi, Berteriak kalau bahagia, gampang meledak tapi cepat reda, emosi tergambar terperinci melalui perubahan besarnya nada suara, dan tinggi rendahnya nada.
- Komunikasi, Senang mendengar dan cenderung repetitif dalam menjelaskan.
- Penampilan, Tak memperhatikan harmonisasi paduan warna dalam penampilan.
- Respon terhadap seni, Lebih menentukan musik. Kurang tertarik seni visual, namun siap berdiskusi sebagai karya secara keseluruhan,tidak berbicara secara detil dan komponen yang dilihatnya.
Kinestetik
- Gaya, Belajar melalui melaksanakan sesuatu secara langsung
- Membaca, Lebih mempunyai bacaan yang semenjak awal sudah menawarkan adanya aksi.
- Mengeja, Sulit mengeja sehingga cenderung menulis kata untuk memastikannya
- Menulis, Hasil goresan pena "nembus" dan ada tekanan besar lengan berkuasa pada alat tulis sehingga menjadi sangat terperinci terbaca.
- Ingatan, Lebih ingat apa yang sudah dilakukan, daripada apa yang gres saja dilihat atau dikatakan.
- Imajinasi, Imajinasi tak terlalu penting, lebih mengutamakan tindakan/kegiatan.
- Distraktibilitas, Perhatian terpecah melalui pendengaran
- Pemecahan, Pemecahan duduk kasus melalui kegiatan fisik dan aktivitas.
- Respons terhadap periode kosong aktivitas, Mencari kegiatan fisik bergerak.
- Respon untuk situasi baru, Mencoba segala sesuatu dengan meraba, mencicipi dan memanipulasi.
- Emosi, Melompat-lompat kalau gembira, memeluk, menepuk, dan gerakan badan keseluruhan sebagai luapan emosi.
- Komunikasi, Menggunakan gerakan kalau bicara, kurang bisa mendengar dengan baik.
- Penampilan, Rapi, namun cepat acak-acakan alasannya kegiatan yang dilakukan
- Respon terhadap seni, Respons terhadap musik melalui gerakan. Lebih mempunyai patung, melukis yang melibatkan kegiatan gerakan.
Sekarang coba kenali karakteristik gaya berguru anak didik Anda di sekolah atau anak kita yang dirumah atau karakteristik gaya berguru kita sendiri. [DR. Reni Akbor Howodi Psi]
Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Kebudayaan itu perlu kita lestarikan, salah satunya ialah maminta gondang;
EmoticonEmoticon