Program Studi S1 PPKn - Peran penting Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ini sangat diperlukan di Indonesia. Dimana negara Indonesia yang berlandaskan pancasila dan kebhinekaannya yang sangat majemuk.
Berikut ini warta lengkap wacana aktivitas studi PPKn, mulai dari gelar, mata kuliah, hingga dengan prospek kerja jikalau lulus S1.
Nama Program Studi : Pendidikan PKN (S-1)Rumpun Ilmu : Ilmu PendidikanKonsentrasi / Kekhususan / Peminatan : Pendidikan PPKN
Gelar / Sebutan Lulusan : Sarjana PendidikanSingkatan Gelar sesuai EYD : S.Pd.Singkatan Gelar yang terkenal : SPd.
Perguruan Tinggi Swasta Penyelenggara (silakan klik) :
1. Universitas Islam Balitar, Blitar
2. Universitas Darul Ulum Islamic Center Sudirman GUPPI
3. Universitas Muhammadiyah Bengkulu
4. Universitas Pejuang Republik Indonesia, Makassar
5. Universitas Kahuripan Kediri
Beban Studi dan Masa Studi :
Lulusan SMA/SMU, SMK, sederajat melanjutkan ke S1 PPKN / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | Beban Studi = 144 - 152 sks | Masa Studi = 8 semester |
Lulusan D3, Politeknik, sederajat melanjutkan ke S1 PPKN / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | Beban Studi = 40 - 46 sks (bila tidak sebidang ilmu ditambah 2 - 21 sks, tergantung aktivitas studinya) | Masa Studi = 3 semester |
Lulusan D2, S1, D1, pindahan melanjutkan ke S1 PPKN / Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan | Beban Studi = dihitung dari sisa sks | Masa Studi = Dihitung sisa sks |
Kurikulum / Mata Kuliah : Lihat di bawah ini
Prospektus : Lihat di bawah ini
(Tujuan, Kompetensi, Prospek Kerja / Karir Lulusan)
Gelar/sebutan tersebut di atas yaitu gelar yang sering dipakai (belum tentu dipakai Perguruan Tinggi Swasta terkait).Mengenai gelar (untuk S1, S2, S3) atau sebutan (untuk diploma) yang dipakai oleh perguruan tinggi di Indonesia dikala ini sudah tidak baku (tidak standard) lagi, walaupun pemerintah telah menciptakan peraturannya, namun sebagian besar perguruan tinggi hanya mematuhi sebagian dari peraturan tersebut.
Hal ini tidak sanggup disalahkan, alasannya yaitu perkembangan rumpun ilmu yang sangat pesat dan memunculkan cabang-cabang ilmu gres yang merupakan integrasi dari beberapa rumpun ilmu, sehingga menyulitkan perguruan tinggi untuk mengelompokkan cabang tersebut terhadap rumpun ilmu yang dibentuk pemerintah.
Demikian pula dengan cara menciptakan akronim gelar/sebutan tersebut, masyarakat cenderung menciptakan akronim sendiri yang justru lebih terkenal dibandingkan hukum EYD Bahasa Indonesia.
Di bawah ini diberikan kurikulum/mata kuliah dan prospektus (kompetensi alumnus, prospek kerja/karir lulusan, dsb). Untuk mata kuliah aktivitas studi yang disampaikan disini yaitu irisan (dan sebagian gabungan) dari kurikulum beberapa perguruan tinggi, sehingga dimungkinkan beberapa mata kuliah pilihan tidak ada di perguruan terkait, atau nama mata kuliahnya sedikit berbeda.
Demikian pula dengan cara menciptakan akronim gelar/sebutan tersebut, masyarakat cenderung menciptakan akronim sendiri yang justru lebih terkenal dibandingkan hukum EYD Bahasa Indonesia.
Di bawah ini diberikan kurikulum/mata kuliah dan prospektus (kompetensi alumnus, prospek kerja/karir lulusan, dsb). Untuk mata kuliah aktivitas studi yang disampaikan disini yaitu irisan (dan sebagian gabungan) dari kurikulum beberapa perguruan tinggi, sehingga dimungkinkan beberapa mata kuliah pilihan tidak ada di perguruan terkait, atau nama mata kuliahnya sedikit berbeda.
Prospektus S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) |
Kompetensi Lulusan S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
A. KOMPETENSI KHUSUS
Lulusan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dibekali dengan pengetahuan, etika, kepekaan, ketrampilan dan kemampuan sebagai :
1. Pendidik Profesional di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Menguasai dasar-dasar ilmiah dan disiplin ilmu dalam bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) sehingga bisa mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mengevaluasi/menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn).
Memiliki kemampuan berbagi teori-teori berguru mengajar, mengevaluasi hasil belajar, dan merencanakan pembelajaran pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) dengan penguasaan yang tinggi.
Memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun dalam ragam ekspresi dan goresan pena sebagai Pendidik Profesional, serta kehidupan sehari-hari.
Memiliki kemampuan mengelola dan berbagi kehidupan masyarakat profesi.
Memiliki kemampuan memanfaatkan teknologi warta untuk mengelola dan berbagi kemampuan penerima didiknya.
2. Peneliti di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Memiliki kemampuan berbagi sikap kependidikan berkenaan dengan kehidupan dan kegiatan kependidikan berlandaskan dasar keilmuan kependidikan, terutama adat profesional, riset bidang kependidikan, dan organisasi kependidikan.
2. Peneliti di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Memiliki kemampuan berbagi sikap kependidikan berkenaan dengan kehidupan dan kegiatan kependidikan berlandaskan dasar keilmuan kependidikan, terutama adat profesional, riset bidang kependidikan, dan organisasi kependidikan.
Memiliki kemampuan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn).
Memiliki kemampuan meningkatkan pemahaman teks berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris, untuk keperluan akademis dan profesi guru pancasila dan kewarganegaraan (PKn) atau peneliti pancasila dan kewarganegaraan (PKn).
Memiliki kemampuan berkomunikasi secara ekspresi dan tertulis dalam Bahasa Inggris khususnya pada bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn)
Memiliki kemampuan memanfaatkan teknologi warta untuk penelitian di bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn).
3. Enterpreneur dan Penyelenggara pada Lembaga Pendidikan, Bimbingan Belajar dan Biro Les Privat.
Memiliki kemampuan mendirikan, mengelola, dan berbagi perjuangan di bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) secara kreatif dan sesuai perkembangan dunia pendidikan.
Memiliki kemampuan memanfaatkan teknologi warta untuk mengelola dan berbagi perjuangan jasanya.
4. Konsultan dalam Pengelolaan Data Penelitian
Memiliki kemampuan berpikir kritis dan logis, serta memahami metode kualitatif dan kuantitatif yang diperlukan untuk mengelola data penelitian.
Memiliki kemampuan mengaplikasikan pancasila dan kewarganegaraan (PKn) dalam banyak sekali bidang ilmu lain.
Memiliki kemampuan memanfaatkan teknologi warta untuk mengelola data penelitian.
B. KOMPETENSI UMUM
Kompetensi umum Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yaitu mempunyai kualitas dan integritas intelektual :
- Berdaya saing tinggi baik secara akademis maupun moral
- Mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan.
- Menyadari bahwa ilmu pengetahuan selalu maju dan berkembang; bisa menelusuri dan mendapat warta ilmiah/keteknikan
- Mengetahui cara dan sanggup terus-menerus belajar
- Dalam menangani tiap masalah, bisa mengungkap struktur dan inti duduk masalah serta menetapkan prioritas tahapan-tahapan penyelesaiannya
- Mengetahui dan sanggup memanfaatkan kegunaan matematika dan teknologi informasi
- Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan
- Terampil dalam bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PKn)
- Dapat menuntaskan masalah secara logika, memanfaatkan data/informasi yang tersedia; sanggup memakai konsep-konsep untuk menunjukan hal-hal yang tidak/kurang jelas
- Mampu berdikari dalam kerja dan upaya; bisa aktif berperan-serta dalam kelompok kerja
- Mampu berkomunikasi dengan para pakar dalam bidang keahlian lain dan memanfaatkan santunan mereka
- Mampu memanfaatkan secara efektif sumber-sumber daya yang ada
- Mampu memulai rintisan pembentukan unit wirausaha di bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PKn)
- Mampu mengikuti perkembangan gres di bidang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PKn), melakukan penelitian, atau mengikuti aktivitas studi di tingkat lebih lanjut.
Profesi dan Karir Lulusan S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sanggup bekerja dan berkarir di forum penelitian, forum pendidikan (sekolah, perguruan tinggi (PTN dan PTS), serta di banyak sekali instansi pemerintah ataupun swasta (nasional ataupun multinasional) sebagai Pendidik Profesional di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sanggup bekerja dan berkarir di forum penelitian, forum pendidikan (sekolah, perguruan tinggi (PTN dan PTS), serta di banyak sekali instansi pemerintah ataupun swasta (nasional ataupun multinasional) sebagai Pendidik Profesional di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Peneliti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Pemimpin/Manajer Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Konsultan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dsb.
Menjadi Entreprenuer (wirausahawan) yang berwawasan teknologi warta dan komunikasi, dengan mendirikan perjuangan jasa di bidang pendidikan menyerupai Lembaga Pendidikan (SD, SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi), Bimbingan Belajar, Biro Les Privat; atau mendirikan perjuangan jasa konsultan di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Menjadi Entreprenuer (wirausahawan) yang berwawasan teknologi warta dan komunikasi, dengan mendirikan perjuangan jasa di bidang pendidikan menyerupai Lembaga Pendidikan (SD, SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi), Bimbingan Belajar, Biro Les Privat; atau mendirikan perjuangan jasa konsultan di bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Mata Kuliah S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Sumber http://sumbermaterikuliah.blogspot.com
EmoticonEmoticon