Pisau dapur yang tumpul sangat membahayakan penggunanya. Tapi, bukan hanya pisau tajam saja yang berbahaya, pisau tumpul juga berpotensi menimbulkan luka pada penggunanya bahkan potensinya lebih besar lho jangan salah mengia anda.
Kekurangan pisau tumpul adalah:
1. Pisau tumpul susah dikendalikan ketika digunakan memotong. Karena ia tumpul, tekanan kita pada bilah pisau seringkali jadi lebih daripada yang seharusnya. Ini menimbulkan bilah pisau sulit dikendalikan dan berpotensi melukai pengguna.
2. Masih bekerjasama dengan nomor 1, mata pisau yang tumpul tetap TIDAK tumpul untuk kulit manusia. Pisau terasa tumpul lantaran objek yang akan kita potong jauh lebih tebal daripada kulit manusia. Tumpul untuk daging sapi, misalnya, pas kena kulit kita ya tetap saja selesai kulit kita.
3. Pisau tumpul yang digunakan untuk memotong sayuran sanggup menimbulkan rusaknya dinding sel materi kuliner yang potong. Dinding sel pada sayuran dan daging yang berfungsi untuk mengunci kandungan vitamin pada materi kuliner akan sobek dan vitaminnya akan hilang. Rusaknya dinding sel ini disebabkan banyaknya goresan antara sayuran dengan logam pisau.
Untuk menghindari rusaknya dinding sel dan hilangnya vitamin penting dalam materi makanan, maka potonglah sayuran dan daging ini dengan memakai pisau yang benar-benar tajam.
Hal-hal yang memperbesar potensi pisau tumpul untuk melukai pengguna adalah:
- Talenan yang tidak stabil. Talenan yang bergoyang-goyang jikalau tidak dilapisi kain berair dibagian bawahnya sangat ancaman lantaran akan menyulitkan kita untuk mengendalikan mata pisau.
- Cara yang salah dalam memotong. Posisi jari yang benar ketika memotong yakni ibarat ini.
- Walaupun posisi tangan dan jari banyak sekali macam tergantung materi yang akan kita potong tetapi umumnya posisinya ibarat yag ada diatas.
Pisau dengan gagang yang licin juga sanggup menimbulkan luka.
Pisau yang terlalu ringan juga sanggup menimbulkan luka buat pemakai yang tidak terbiasa.
Itulah hal-hal yang berpotensi melukai pengguna pisau. Oh ya, cutting skills itu perlu latihan rutin dan tidak semudah yang terlihat. Karena itu, utamakan presisi bukan kecepatan. Percuma saja cepat tapi hasil potongan acak-acakan dan menghasilkan tingkat kematangan yang tidak merata di hasil simpulan masakan.
Sumber: Quora dan kompas Sumber http://awalilmu.blogspot.com
EmoticonEmoticon