Sabtu, 02 September 2017

Tempat Ujian


Rindu gak sih masa-masa kuliah dulu? Ngumpul bareng, makan bareng, ngerjain kiprah bareng, ngoding bareng. Or is it just me who miss those moments? :(

Memang benar kata orang, semakin bau tanah memang circle friend kita semakin kecil. Kita akan sibuk masing-masing merakit cita dan cinta. Dulu kita dapat dengan gampang haha-hihi main kesana kemari tanpa memikirkan beban, tapi kini semua sibuk. Bahkan untuk bertemu kita harus janjian dulu ibarat mau ketemu dosen. Aah sudahlah memang ini masanya. Nikmati saja kisahnya.

Dulu juga, aku pernah memimpikan sesuatu yang besar. Besarrrr sekali. Sudah dibayangkan dikala itu, bila saja mimpi itu tercapai aku akan begini begitu, aku akan mendapat ini itu. Tapi ternyata aku meletakkan mimpi itu terlalu tinggi, dan kaki ini belum terlalu panjang untuk mencapainya. Saya gagal, aku terpuruk. Tapi ternyata Allah punya rencana lain. Saya tidak dibiarkan berlarut dalam mimpi yang sudah terbang entah kemana, aku harus menjalani kenyataan yang udah diatur Allah ini. Berat? Ya. Dan kembali lagi, gak ada hal yang gampang di 'tempat ujian' ini. Seringkali aku diingatkan dengan kata-kata ust. Subhan yang bilang, 'kalo antum gak mau diuji, ya jalan satu-satunya, mati'.

Barangsiapa yang bersyukur maka Allah akan menambah nikmat. 
Dan komitmen Allah benar. Saya dijauhkan dari mimpi itu kemudian Allah menunjukkan kenyataan yang lebih indah dari mimpi. Mashaa Allah. Mungkin saja bila mimpi itu tercapai aku tidak mencicipi ibarat kini ini.

Hingga pada paragraf ini kemudian muncul sesuatu di benak saya, yang disebut khawatir. Diantara kejenuhan ini aku sangat mengkhawatirkan banyak hal. Tapi ternyata Allah (lagi-lagi) tidak membiarkan aku terlarut dalam khawatir yang berlebih. Saya diingatkan pada sesuatu yang katanya, Allah itu sesuai dengan prasangka hambaNya.

Dan diperjalanan 'pulang' ini seringkali aku meng-alarm-kan diri aku bahwa segala sesuatu itu awal dan risikonya dari Allah, untuk Allah, alasannya Allah semata. Hmmm, kayaknya gampang ya bilang gitu, padahal untuk implementasinya itu gak mudah. Butuh istiqomah, butuh kepercayaan booster, butuh reminder. Jadi, rajutlah ukhuwah dengan mereka yang mengingatkan kita akan Allah. Kelak merekalah yang menjadi salah satu booster nya kita. Inshaa Allah.

Wallahu a'lam.

Sumber http://ismimiitsme.blogspot.com


EmoticonEmoticon