Minggu, 04 Maret 2018

Komponen Sistem Pengindraan Jauh

Pengindraan jauh sebagai suatu sistem tidak bisa terlepas dari beberapa belahan yang saling terkait antara komponen yang satu dengan komponen lainnya. Secara skematis sistem kerja dari pengindraan jauh sanggup dilihat pada gambar di bawah ini.

 sebagai suatu sistem tidak bisa terlepas dari beberapa belahan yang saling terkait antara  Komponen Sistem Pengindraan Jauh
Skema sistem pengindraan jauh

Komponen-komponen pengindraan jauh mencakup hal-hal berikut.

1. Sumber Tenaga

Dalam pengindraan jauh harus ada tenaga untuk memantulkan atau memancarkan objek di permukaan bumi. Tenaga yang dipakai yakni tenaga elektromagnetik, dengan sumber utamanya yakni matahari. Tenaga lain yang bisa dipakai yakni sumber tenaga buatan, sehingga dikenal adanya pengindraan jauh sistem pasif dan pengindraan jauh sistem aktif.

a) Pengindraan Jauh Sistem Pasif
Pada pengindraan jauh sistem pasif, tenaga yang menghubungkan perekam dengan objek di bumi dengan memakai tenaga alamiah yaitu matahari (dengan memanfaatkan tenaga pantulan), sehingga perekamannya hanya bisa dilakukan pada siang hari dengan kondisi cuaca yang cerah.

b) Pengindraan Jauh Sistem Aktif
Pada pengindraan jauh sistem aktif, perekamannya dilakukan dengan tenaga buatan (dengan tenaga pancaran), sehingga memungkinkan perekamannya sanggup dilakukan pada malam hari maupun siang hari, dan di segala cuaca.

2. Atmosfer

Atmosfer memiliki peranan untuk menghambat dan mengganggu tenaga atau sinar matahari yang tiba (bersifat selektif terhadap panjang gelombang). Tidak semua spektrum elektromagnetik bisa menembus lapisan atmosfer, hanya sebagian kecil saja yang bisa menembusnya. Hambatan pada atmosfer disebabkan oleh debu, uap air, dan gas. Hambatan atmosfer ini berupa serapan, pantulan, dan hamburan. Hamburan yakni pantulan ke segala arah yang disebabkan oleh benda-benda yang permukaannya berangasan dan bentukannya tidak menentu, atau oleh benda-benda kecil lainnya yang berserakan. Bagian dari spektrum elektromagnetik yang bisa menembus atmosfer dan hingga ke permukaan bumi disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling banyak dipakai yakni spektrum tampak yang dibatasi oleh gelombang 0,4 mikrometer hingga 0,7 mikrometer.

3. Interaksi antara Tenaga dan Objek

Setiap objek memiliki sifat tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah, sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak gelap. Interaksi antara tenaga dengan objek dibagi menjadi 3 variasi, yaitu:
  1. variasi spektral, mendasarkan pada pengenalan pertama suatu objek, misal cerah dan gelap,
  2. variasi spasial, mendasarkan pada perbedaan contoh keruangannya, menyerupai bentuk, ukuran, tinggi, serta panjang, dan
  3. variasi temporal, mendasarkan pada perbedaan waktu perekaman dan umur objek.

4. Sensor

Sensor berfungsi untuk mendapatkan dan merekam tenaga yang tiba dari suatu objek. Kemampuan sensor dalam merekam objek terkecil disebut dengan resolusi spasial. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.
a) Sensor Fotografik
Sensor fotografik yakni sensor yang berupa kamera dengan memakai film sebagai detektornya yang bekerja pada spetrum tampak. Hasil dari penggunaan sensor fotografik yakni bentuk foto udara.

b) Sensor Elektronik
Sensor elektronik memakai tenaga elektrik dalam bentuk sinyal elektrik yang beroperasi pada spektrum yang lebih luas, yaitu dari sinar X hingga gelombang radio dengan pita magnetik sebagai detektornya. Keluaran dari penggunaan sensor elektrik ini yakni dalam bentuk citra.

5. Perolehan Data

Perolehan data sanggup dilakukan dengan cara manual secara visual, maupun dengan numerik atau digital. Perolehan data dengan memakai cara manual yaitu cara memperoleh data dengan menginterpretasi foto udara secara visual. Perolehan data dengan cara numerik atau digital yaitu dengan memakai data digital melalui komputer.

6. Pengguna Data (User)


Tingkat keberhasilan dari penerapan sistem pengindraan jauh ditentukan oleh pengguna data. Kemampuan pengguna data dalam menerapkan hasil pengindaraan jauh juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang mendalam perihal disiplin ilmu masing-masing maupun cara pengumpulan data dari sistem pengindraan jauh. Data yang sama sanggup dipakai untuk mencari info yang berbeda bagi pengguna (user) yang berbeda pula. Berdasarkan kerincian, keandalan, dan kesesuaian data dari sistem pengindaraan jauh akan memilih sanggup diterima atau tidaknya data pengindraan jauh oleh pengguna (user).

Sumber http://sainsmini.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)