Kamis, 01 Maret 2018

Panjelasan Mengenai 6 Unsur Cuaca Dan Iklim

Unsur cuaca dan iklim utama menyerupai suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, tekanan udara, angin, durasi penyinaran matahari. Faktor yang menghipnotis unsur iklim sehingga membedakan iklim di suatu tempat dengan iklim di tempat lain disebut kendali iklim. Beberapa kendali iklim menyerupai matahari, distribusi darat dan air, sel semi permanen tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut, dan badai.

1. Suhu Udara

Suhu udara berubah sesuai dengan tempat. Tempat yang terbuka, suhunya berbeda dengan tempat yang bergedung, demikian pula suhu di ladang berumput berbeda dengan lading yang di bajak. Secara fisis suhu udara sanggup didefinisikan sebagai tingkat gerakan molekul benda, makin cepat gerakan molekul, makin tinggi suhunya. Suhu juga sanggup didefinisikan sebagai tingkat panas suatu benda. Skala yang sering digunakan dalam pengukuran suhu udara ialah skala Fahrenheit yang digunakan di negara Inggris dan skala Celcius yang digunakan oleh sebagian besar negara di dunia. Suhu Fahrenheit sanggup diubah menjadi derajat Celcius dengan persamaan berikut:


Dalam beberapa penerapan, skala Kelvin atau skala suhu mutlak sering dipakai. Nilai setiap derajat pada skala mutlak sama dengan derajat Celcius ditambah 273.

Suhu udara berubah sesuai dengan tempat dan waktu. Suhu maksimum terjadi setelah tengah hari, biasanya antara jam 12.00 dan jam 14.00 dan suhu minimum terjadi pada jam 06.00 atau sekitar matahari terbit.

Suhu udara harian rata-rata didefinisikan sebagai rata-rata pengamatan selama 24 jam (satu hari) yang dilakukan tiap jam. Di Indonesia suhu harian rata-rata sanggup dihitung dengan persamaan:
di mana ialah suhu harian rata-rata, dan T7 , T13 , T18 ialah suhu udara pada jam 7.00, jam 13.00, dan jam 18.00.

Suhu bulanan rata-rata ialah jumlah dari suhu harian rata-rata dalam satu bulan dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut. Suhu tahunan rata-rata dihitumg dari jumlah suhu bulanan rata-rata dibagi dengan 12 atau jumlah suhu harian rata-rata dalam satu tahun dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun (365 hari) .

2. Kelembaban udara

Udara atmosfer ialah campurandari udara kering dan uap air. Ada beberapa cara untuk memilih jumlah uap air, yaitu :
  1. Tekanan uap (e) ialah tekanan parsial dari uap air.
    e = ρRT
  2. Kelembaban mutlak yaitu massa jenis uap (massa air yang terkandung dalam satu satuan volume udara lengas) dengan persamaan:
  3. Nisbah percampuran (mixing ratio) yaitu nisbah uap air terhadap massa udara kering.
  4. Kelembaban spesifik (q) didefinisikan sebagai massa uap air per satuan massa udara basah.
  5. Kelembaban nisbi (RH) ialah perbandingan nisbah percampuran (r) dengan nilai jenuhnya (rs) dan dinyatakan dalam persen, jadi:

3. Curah Hujan

Jumlah curah hujan dicatat dalam inci atau millimeter (1 inci = 25, 4 mm). Di kawasan tropis hujannya lebih lebat daripada di kawasan lintang tinggi. Garis yang menghubungkan titik-titik dengan curah hujan sama selama periode tertentu disebut isohyets.
Ada tiga jenis hujan, yaitu :
  1. Hujan konvektif
    Akibat pemanasan radiasi matahari udara permukaan akan memuai dan naik ke atas, kemudian mengembun.Gerakan vertical udara lembab yang mengalami pendinginan dengan cepat akan menghasilkan hujan deras.Awan cumulonimbus (Cb) yang terjadi, pada umumnya meliputi kawasan yang nisbi kecil sehingga hujan deras berlangsung dalam waktutidak lama.
  2. Hujan orografik
    Jika gerakan udara melalui pegunumgan atau bukit yang tinggi maka udara akan dipaksa naik. Setelah terjadi kondensaasi, tumbuh awan pada lereng di atas angin (windward side) dan hujannya disebut hujan orografik, sedangkan pada lereng di bawah angin (leeward side), udara yang turun akan mengalami pemanaan dengan sifat kering, dan kawasan ini disebut kawasan bayangan hujan.
  3. Hujan konvergensi dan frontal
    Jika dua massa udara yang konvergen horizontal memiliki suhu dan massa jenis berbeda, maka massa udara yang lebih panas akan dipaksa naik di atas massa udara dingin. Bidang batas antara kedua massa udara yang berbeda sifat fisisnya disebut front.

Jumlah curah hujan paling berlimpah terdapat di kawasan ekuator dan berkurang menuuju kawasan kutub. Ada tigapola curah hujan di Indonesia, yaitu :
  1. Pola curah hujan jenis monsun
    Distribusi curah hujan bulanan berbentuk “V” dengan jumlah curah hujan musiman pada bulan Juni, Juli, atau Agustus. Saat monsun barat jumlah curah hujan berlimpah, sebaliknya dikala monsoon timur jumlah curah hujan sangat sedikit. Daerah curah hujan jenis monsun sangat luas terdapat di Indonesia.
  2. Pola curah hujan jenis ekuator
    Jumlah curah hujan maksimum terjadi setelah ekinoks. Tempat di kawasan ekuator menyerupai Pontianak dan Padang.
  3. Pola curah hujan jenis lokal
    Distribusi curah hujan bulanannya kebalikan dari jenis monsun, lebih banyak dipengaruhi oleh sifat local. Daerah yang memiliki sifat local sangat sedikit, contohnya kawasan Ambon.

4. Tekanan Atmosfer

Berat sebuah kolom udara per satuan luas di atas sebuah titik menawarkan tekanan atmosfer pada titik tersebut. Di permukaan maritim tekanan atmosfer ialah 101,32 kPa atau 1013,2 mbar. Isobar, yaitu garis yang menghubungkan tempat yang memiliki tekanan atmosfer sama pada ketinggian tertentu. Tekanan atmosfer selalu berkurang dengan bertambahnya ketinggian.

5. Angin

Angin ialah gerak udara yang sejajar dengan pewrmukaan bumi. Udara bergerak dari kawasan bertekanan tinggi ke kawasan bertekanan rendah. Angin diberi namasesuai dengan dari arah mana angin datang, contohnya angin timur ialah angin yang tiba dari arah timur, angin maritim ialah angin yang bertiup dari maritim ke darat, dan angin lembah ialah angi yang tiba dari lembah menaiki pegunungan.

6. Embun, Kabut, dan Perawanan

  1. Embun
    Embun terjadi dari kondensasi pada permukaan tanah terutama pada waktu malam hari dikala tanah menjadi hambar akhir radiasi yang hilang. Kadang-kadang angin maritim membawa sejumlah uap air pada siang hari yang kemudian mengembun pada waktu malam yang dingin. Titik embun ialah suhu dikala udaramenjadi jenuh dengan uap air atau suhu udara pada kelembaban nisbi 100 persen. Makin rendah kelembaban nisbi makin rendah titik embun.
  2. Kabut
    Kabut terbentuk di dalam udara akrab permukaan bumi, sedangkan awan terbentuk pada paras yang lebih tinggi. Jika udara akrab permukaan bumi mencapai titik embun, maka kabut diperkirakan akan terjadi. Jika suhu naik setelah kabut terjadi, maka diperkirakan kabut akan buyar. Ketebalan kabut bergantun pada banyak sekali fakto, menyerupai kelembaban, suhu, angin, inti kondensasi, dan sebagainya. Kabut yang disebabkan oleh pendinginan radiasi disebut kabut radiasi. Kabut ini terjadi pada malam hari yang cerah dikala lapisan udara akrab permukaan banyak mengandung uap air, sedangkan lapisan udara diatasnya sangat rendah kelembabannya.
    Jika udara lembab panas bergerak di atas permukaan yang lebih hambar akan terjadi kabut adveksi. Sebagai conntoh, kabut adveksi yang terjadi kalau udara dari teluk Mexico bergerak ke A merika Serikat pecahan selatan pada waktu trend dingin.
  3. Perawanan
    Perawanan ialah jumlah awan yang menutupi langit di atas stasiun pengamat. Perawanan dinyatakan dalam persen, tetapi lebih umum dinyatakan dalam perdelapan dari langit yang tertutup awan, contohnya perawanan = 0, berarti langit cerah, perawanan = 4 berarti separo langit tertutup awan, perawanan 8 berarti langit mendung. Garis yang menghubungkan tempat dengan perawanan sama disebut isonephs.


Demikianlah bahan tentang Unsur Cuaca dan Iklim ini saya sampaikan, biar bermanfaat ...

Sumber http://sainsmini.blogspot.com


EmoticonEmoticon