Truffleland
Sinopsis
Gara-gara ramalan yang muncul tiba-tiba, ditambah lagi dengan lembaran halaman dari sebuah buku yang tiba-tiba berada di dalam tas sekolahnya, hidup Ify benar-benar berubah.
Awalnya dikelilingi dengan teknologi yang canggih, smartphone, tablet, sekolah, bermain, jalan-jalan, tiba-tiba mendadak berubah. Ify harus menghadapi monster dan banyak sekali makhluk mitologi yang dulunya dianggap Ify sebagai makhluk khayalan dan tidak pernah ada. Sekarang benar-benar ada dan beliau harus menghadapinya.
Hidupnya benar-benar berubah. Liburan yang harusnya diisi dengan rencana yang luar biasa bersama ketiga sahabatnya mendadak harus dibinasakan. Digantikan dengan ‘liburan’ gres bersama makhluk-makhluk yang mengerikan.
Bersama ketiga sahabatnya, Ify mulai mengemasi barang-barang yang harus mereka bawa selama petualangan yang tidak tahu harus dimulai dari mana.
Mantel hujan, senter, pisau lipat, baju ganti, tali tambang, jaket, air minum, logilistik, dan obat-obatan telah siap di dalam ransel besar mereka. Mereka ‘benar-benar’ siap.
Masih tidak sanggup mereka percayai, di kurun ke-22 ini masih ada hal yang menyerupai itu. Kalau bukan bunyi yang selalu menghantui mereka, perjalanan ini tidak akan pernah mereka lakukan. Tidak akan. Lebih baik tidur di rumah.
Semula mereka sering berpakain modis ala gadis kota, kini benar-benar banting stir untuk penampilan. Baju kaos tebal, jeans hitam, sepatu bot, topi dan jaket menjadi pilihan mereka untuk pakaian selama perjalanan yang menentukan apakah mereka masih hidup atau tidak.
Suara yang selalu membayang-bayangi mereka sudah berkali-kali mengingatkan untuk segera bergegas.
Kini, yang menjadi masalah, bagaimana Ify harus meminta izin kepada mamanya. Tidak mungkin ia menyampaikan jikalau beliau dan sahabatnya akan berburu monster. Pertama, mamanya akan melarang. Kedua, mamanya tidak akan percaya. Memang siapa yang bakalan percaya??? Secara zaman kini masih ada monster???!!!! Tidak ada!!!
Siasat lain pun dilancarkan oleh Ify semoga mamanya segera mengizinkannya dan ketiga sohibnya. Dan tidak Ify sangka, ia eksklusif mendapatkan persetujuan dari mamanya dengan satu syarat, bahwa tetangga atau temannya dari kecil, tapi lebih tepatnya musuh turun-temurun Ify dari kecil harus ikut. Dengan alasan, mamanya percaya jikalau ‘teman’ kecilnya itu sanggup menjaga Ify.
Ify harus memilih. Daripada harus dihantui dengan bunyi yang menyuramkan itu, Ify lebih mendapatkan walau tidak ikhlas.
Kejengkelan Ify tidak hanya hingga disitu, ternyata musuh bebuyutannya dari kecil membawa komplotannya, yaitu sahabat musuh bebuyutannya.
Dan Ify benar-benar kesal.
Tetapi ada yang berbeda, salah satu sahabat Ify sangat bangga dan menyampaikan “Gue rela ikut lo, Fy. Ikhlas. Gue rela ikutin perjalanan abnormal bin gila ini asal beliau boleh ikut.”
Mau tidak mau Ify menerimanya. Kali ini dengan ikhlas. Daripada harus melaksanakan perjalanan ini sendirian, lebih baik ia mencoba ikhlas.
Dan alhasil petualang gres segera dimulai untuk keenam orang tersebut.
Petualangan yang tidak tau harus dimulai dari mana….
Yang dituntun oleh bunyi yang ntah tiba dari mana…
Dan salah dua dari misi petulangan itu ialah menyatukan pedang Phoenix Antlia dan mengumpulkan lembaran halaman yang hilang dari kitab yang hingga kini Ify tidak sanggup melafalkan namanya.
Benar-benar petulangan yang penuh kejutan. Darah di mana-mana, jeritan ketakutan, monster mengerikan, dan hal-hal abnormal yang gres mereka temukan. Tidak ketinggalan romansa, kasih sayang, dan persahabatan yang membumbui perjalanan mereka.
Dan pada akhirnya, akankah mereka akan berhasil dan mencapai akhirnya????
Sumber http://sagita-shelly.blogspot.com
EmoticonEmoticon