MAKALAH
RAGAM BAHASA INDONESIA
Di susun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah demokrasi sanggup terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk membahas mengenai “RAGAM BAHASA INDONESIA”
Untuk itu kami menyusun makalah ini dengan keinginan sanggup membantu pembaca untuk lebih memahami lagi wacana demokrasi yang ada di Negara Indonesia ini untuk memperlancar proses pembelajaran.
Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan dan pemilihan kata yang kurang tepat.Dengan ini, kami memohon maaf jikalau dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan.Harapan saya semoga makalah ini sanggup bermanfaat.
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa ekspresi dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan yaitu ragam bahasa ekspresi , alasannya lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato, ceramah, dll. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan berdasarkan pokok duduk kasus atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
B. Rumusan Masalah
- Adapun perumusan kasus yang akan dibahas yaitu sebagai berikut:
- Pengertian ragam bahasa.
- Macam-macam ragam bahasa.
- Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media.
- Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur.
- Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan.
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian ragam bahasa.
2. Mengetahui macam-macam ragam bahasa.
3. Mengetahui Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media.
4. Mengetahui Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur.
5. Mengetahui Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topic pembicaraan.
6. Memenuhi kiprah kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa yaitu variasi bahasa berdasarkan pemakaian, yang berbeda-beda berdasarkan topik yang dibicarakan, berdasarkan kekerabatan pembicara, mitra bicara, orang yang dibicarakan, serta berdasarkan medium pembicara.
Pengertian ragam bahasa berdasarkan para mahir adalah:
1. Pengertian ragam bahasa berdasarkan Bachman
Menurut Bachman (1990), “ragam Bahasa yaitu variasi bahasa berdasarkan pemakaian, yang berbeda-beda berdasarkan topik yang dibicarakan, berdasarkan kekerabatan pembicara, mitra bicara, orang yang dibicarakan, serta berdasarkan medium pembicara.”
2. Pengertian ragam bahasa berdasarkan Dendy Sugono
Menurut Dendy Sugono (1999), “bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua kasus pokok, yaitu kasus penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, menyerupai di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, menyerupai di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.”
3. Pengertian ragam bahasa berdasarkan Fishman ed
Menurut Fishman ed (1968), suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku biar sanggup menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah wacana norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.
B. Macam-macam Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
1. Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media
a. Ragam bahasa Media (Lisan)
Bahasa yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan. Dalam ragam ekspresi kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata dan lafal. Dalam ragam bahasa ekspresi ini, pembicara sanggup memanfaatkan tinggi rendah bunyi atau tekanan, air muka, gerak tangan atau aba-aba untuk mengungkapkan ide.
Ciri-ciri ragam lisan:
- Memerlukan orang kedua/teman bicara.
- Tergantung kondisi, ruang, dan waktu.
- Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
- Berlangsung cepat
v Kelebihan ragam bahasa ekspresi :
- a. Dapat diubahsuaikan dengan situasi
- b. Faktor efisiensi waktu
- c. Faktor kejelasan alasannya pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan
- gerak anggota tubuh agah pendengar mengerti apa yang dikatakan menyerupai situasi,
- mimik dan gerak-gerak pembicara.
- d. Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa
- yang dibicarakannya.
- e. Lebih bebas bentuknya alasannya faktor situasi yang memperjelas pengertian
- bahasa yang dituturkan oleh penutur.
- f. Penggunaan bahasa ekspresi bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari
- informasi audit, visual dan kognitif.
- v Kelemahan ragam bahasa ekspresi :
- a. Bahasa ekspresi berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-
- frase sederhana.
- b. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
- c. Tidak semua orang bisa melaksanakan bahasa lisan.
- d. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.
b. Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis yaitu bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan abjad sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan
tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dengan ragam bahasa tulis, kita
tuntut adanya kelengkapan unsur kata menyerupai bentuk kata ataupun susunan kalimat,
ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
v Ciri-ciri ragam tulis:
- Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara
- Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu
- Harus memperhatikan unsur gramatikal;
- Berlangsung lambat
- Selalu menggunakan alat bantu
- Kesalahan tidak sanggup pribadi dikoreksi
Tidak sanggup dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
- v Kelebihan ragam bahasa tulis :
a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi
yang menarik dan menyenangkan.
b. Umumnya mempunyai kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c. Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d. Dapat digunakan untuk memberikan maksud, membeberkan informasi atau
mengungkap unsur-unsur emosi sehingga bisa mencanggihkan wawasan
pembaca.
- v Kelemahan ragam bahasa tulis :
a. Alat atau sarana yang memperjelas pengertian menyerupai bahasa ekspresi itu tidak ada
alhasil bahasa goresan pena harus disusun lebih sempurna.
b. Tidak bisa menyajikan info secara lugas, jernih dan jujur, jikalau harus
mengikuti kaidah-kaidah bahasa.
c. Yang tidak ada dalam bahasa goresan pena tidak sanggup diperjelas/ditolong, oleh karena
itu dalam bahasa goresan pena dibutuhkan kesecamaan yang lebih besar.
- v Perbedaan antara ragam ekspresi dan goresan pena (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ):
A. Tata Bahasa :
a. Ragam Bahasa lisan
1) Nia sedang baca surat kabar.
2) Ari mau nulis surat.
3) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
b. Ragam bahasa tulisan.
1) Nia sedang membaca surat kabar.
2) Ari mau menulis surat.
3) Namun, engkau dihentikan menolak lamaran itu.
B. Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2) Kita harus bikin karya tulis.
3) Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
b. Ragam bahasa tulisan
1) Ariani menyampaikan bahwa kita harus belajar.
2) Kita harus menciptakan karya tulis.
3) Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.
2. Ragam bahasa Indonesia berdasarkan penutur.
Ragam Bahasa Berdasarkan penutur yaitu :
1. Ragam bahasa berdasarkan kawasan disebut ragam kawasan (logat/dialek).
Luasnya pemakaian bahasa sanggup menjadikan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan/b/pada posisi awal ketika melafalkan nama-nama kota menyerupai Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ menyerupai pada kata ithu, kitha, canthik, dll.
2. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, contohnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, contohnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
contoh:
- 1) Ira mau nulis surat = Ira mau menulis surat
- 2) Saya akan ceritakan wacana Kancil = Saya akan menceritakan wacana Kancil.
3. Ragam bahasa berdasarkan perilaku penutur. Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap mitra bicara (jika lisan) atau perilaku penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) perilaku itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan mitra bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi perilaku tersebut. Misalnya, kita sanggup mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan mitra bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan mitra bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Contoh:
Ragam resmi : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam tak resmi : “Saya sudah baca buku itu”
3. Ragam bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan.
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Contoh:
Ragam aturan : Dia dieksekusi alasannya melaksanakan tindak pidana.
Ragam bisnis : Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon.
Ragam sastra : Cerita itu menggunakan Flashback.
Ragam kedokteran: Anak itu menderita penyakit kuorsior.
Menurut Anton M. Moeliono (dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia,1980), berbahasa Indonesia dengan baik dan benar sanggup diartikan pemakaian ragam bahasa yang harmonis dengan sasarannya dan yang disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebaliknya, mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
Ada lima laras bahasa yang sanggup digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.
- 1. Ragam baku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan menyerupai pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
- 2. Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi menyerupai pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
- 3. Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi menyerupai dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
- 4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan sanggup digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
- 5. Ragam dekat (intimate). digunakan di antara orang yang mempunyai kekerabatan yang sangat dekat dan intim.
Contoh Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar :
Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku
Contoh :
* Ketika dalam obrolan antara seorang Guru dengan seorang murid
Pak guru : Rino apakah kau sudah mengerjakan PR?
Rino : sudah saya kerjakan pak.
Pak guru : oke kalau begitu, segera dikumpulkan.
Rino : Terima kasih Pak , akan segera saya kumpulkan.
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ragam bahasa yaitu variasi bahasa berdasarkan pemakaian, yang berbeda-beda berdasarkan topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta berdasarkan media pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa mencakup bahasa ekspresi dan tulisan.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa ekspresi diharapkan para warga Indonesia bisa mengucapkan dan menggunakan bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.
5.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari ragam bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang sanggup kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan menambah pengetahuan dan wawasan anda. Mohon maaf jikalau dalam penyusunan terdapat banyak kekeliruan penulis mohon maaf. Untuk kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan alasannya itu menjadi pola untuk penulis biar menciptakan makalah menjadi lebih baik lagi, Sekian dan terimakasih.
Daftar Pustaka
- 1. giletules.blogspot.com/search?q=pentingnya-berbahasa-yang-baik-dan
- 2. giletules.blogspot.com/search?q=pentingnya-berbahasa-yang-baik-dan
- 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
- 4. giletules.blogspot.com/search?q=pentingnya-berbahasa-yang-baik-dan Diposkan oleh Candra Rosdianto di 23.31
- 5. giletules.blogspot.com/search?q=pentingnya-berbahasa-yang-baik-dan
- 6. giletules.blogspot.com/search?q=pentingnya-berbahasa-yang-baik-dan
EmoticonEmoticon