Sedulurtani.com 7 Teknik Penting Cara Budidaya Cabai Supaya Berbuah Lebat
Cabai (Capsicum annum L .), merupakan flora dari ordo solanales dan famili solanaceae. Buah cabe mempunyai rasa yang pedas dan sering dipakai orang sebagai bumbu masak. Baca juga : Klasifikasi dan morfologi lengkap tumbuhan cabe (Capsicum annum L.)
Bagi penggemar masakan pedas, akan terasa kurang lengkap bila tidak ada cabe sebagai perhiasan sajian makan.
Cabai merupakan komoditas sayuran yang mempunyai potensi tinggi untuk dibudidayakan. Pasalnya seiring bertambahnya penduduk undangan akan cabe terus meningkat.
Bukan hanya di pasar lokal, di kalangan internasional pun undangan akan cabe tetap meningkat, sehingga tak heran apabila harga cabe begitu mahal. Baca juga : Kandungan Gizi dan 10 Manfaat Cabai Bagi Kesehatan Tubuh
Sama halnya dengan tumbuhan lain, cabe akan berproduksi dengan baik apabila kita menerapkan teknik budidaya cabai dengan benar. Berikut ini adalah 7 Teknik Penting Cara Budidaya Cabai Supaya Berbuah Lebat.
1. Memahami Syarat tumbuh
Cabai akan berproduksi dengan baik apabila diusahakan pada lingkungan yang syarat tumbuhnya sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk itu, kita perlu memperhatikan faktor-faktor ekologis menyerupai tanah dan iklim, supaya cabe sanggup berproduksi dengan maksimal.
Tanaman cabai sanggup tumbuh dengan baik pada segala jenis tanah, yang penting draenasenya baik begitu juga dengan aerasinya.
Cabai menghendaki kondisi air yang cukup selama masa pertumbuhan. Selain itu, pertumbuhan maupun produksi cabe akan cantik jikalau ditanam pada tanah yang gembur dengan pH antara 5-6.
Cabai sanggup dibudidayakan pada dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 0 – 1400 mdpl. Apabila tumbuhan cabe dibudidayakan pada ketinggian di atas 1400, maka kesudahannya tidak akan maksimal.
Suhu yang diperlukan pada budidaya cabai, yaitu 25o -27o C untuk siang hari dan, 18o -20o C untuk malam hari.
Pertumbuhan tumbuhan maupun pembentukan buah akan terhambat apabila suhu terlalu masbodoh atau justru terlalu panas. Suhu yang mensugesti hal tersebut yaitu di bawah 16oC dan diatas 32oC.
Tanaman cabai tidak tahan terhadap curah hujan yang tinggi apalagi waktu pembungaan, alasannya yaitu sanggup menyebabkan bunga berguguran. Curah hujan yang dikehendaki tumbuhan ini, yaitu 800-2000mm per tahun.
Untuk itu akan lebih baik apabila menanam cabe pada selesai demam isu penghujan atau awal demam isu kemarau. Namun, tumbuhan cabe juga sanggup di tanam padamusim kemarau dengan syarat draenasenya baik.
2. Perbanyakan tanaman
Perbanyakan tumbuhan merupakan pecahan dari 7 Teknik Penting Cara Budidaya Cabai Supaya Berbuah Lebat. Dimana pada perbanyakan tumbuhan ini kita harus memperhatikan bibit yang akan kita tanaman.
Jika ingin menciptakan bibit dengan sendiri, maka kita harus gunakan benih yang berkualitas. Benih yang berkualitas, yaitu mempunyai daya kecambah di atas 80%, vigornya baik, murni, bersih, dan sehat. Sebelumnya, siapkan bedeng yang diberi naungan plastik transparan untuk menyemai benih.
Lebar bedeng sekitar 1m dengan panjang sesuai kebutuhan benih yang akan dijadikan bibit. Buat bedengan dengan memanjang dari utara ke timur dengan tujuan supaya sanggup terkena sinar matahari secara merata.
Campurkan pupuk sangkar maupun kompos yang telah siap pakai pada media semai, kemudian biarkan selama 1 ahad sebelum benih di semai.
Sebelum benih ditanam, rendam benih selama kurang lebih 1 jam pada air hangat dengan suhu 50oC kemudian dikeringkan. Gunakan benih yang karam untuk ditanam, sedangkan benih yang mengapung supaya dibuang.
Cara penanaman benih, yaitu dengan membuatkan benih secara merata pada bedengan kemudian ditutup dengan tanah halus secara tipis. Kemudian lakukan penyiraman dengan tipis-tipis memakai sprayer supaya tidak merubah posisi benih yang ditabur.
Benih akan berkecambah sehabis berumur kurang lebih 5 hari. Suhu tanah yang optimum untuk perkecambahan benih yaitu 30oC dan maksimum 35oC.
3. Persiapan Lahan
Pada tahap awal persiapan lahan, yaitu pencucian lahan dari sisa-sisa tanaman, rumput, maupun kotoran (sampah). Setelah lahan bersih, lakukan pengolahan tanah supaya tanah gembur.
Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkulnya sedalam 30cm supaya gas-gas beracun dan asam-asam sanggup keluar dari tanah.
Kemudian biarkan selama kurang lebih 10 hari supaya terjadi proses dekomposisi sisa-sisa tumbuhan maupun materi organik. Setelah 10 hari lakukan pencangkulan lagi dengan cara mebuat bedengan.
Bedengan dibentuk dengan ukuran tinggi sekitar 30 cm, lebar 1-15 m, dan jarak antar bedengan 50 cm.
Sedangkan untuk panjang bedengan menyesuaikan kebutuhan penanaman. Bagi tanah yang pHnya kurang dari 5,5 sebaiknya tambahkan kapur dolomit untuk menaikan pH. Takaran penambahan kapur dolomit, yaitu 1,5 ton/hektar.
Setelah tanah selesai dibentuk bedengan, langkah selanjutnya yaitu pemasanghan mulsa plastik perak hitam untuk menutup bedengan.
Pemasangan mulsa plastik memperlihatkan banyak manfaat. Antara lain, mempertahankan kelembaban, menjaga kebersiahan, menekan pertumbuhan gulma, dan mengurangi erosi.
Lubangi mulsa plastik yang telah terpasang pada bedengan menggunkan kaleng susu kecil dengan cara dipanaskan. Jarak tanam yaitu (50-60 cm )x (50-70 cm).
4. Penanaman
Bibit cabai dipindahkan dari media persemaian sehabis mempunyai 3 atau 4 helai daun dan tingginya antara 10-15cm. Bibit yang berukuran tersebut mempunyai usia kurang lebih 1 -1,5 bulan dari persemaian.
Jarak tanam yang dianjurkan sesuai dengan pembahasan sebelumnya pada tahapan persiapan lahan, yaitu (50-60 cm )x (50-70 cm). Bagi cabe yang berukuran kecil jarak tanam sebaiknya lebih lebar dibandingkan cabe besar alasannya yaitu akan mempunyai cabang yang lebih banyak.
Pilih bibit yang akan ditanam, yaitu tumbuh dengan normal, mempunyai perakaran yang banyak dan bebas dari hama dan penyakit. Penanaman dilakukan pada waktu pagi atau sore hari supaya tumbuhan tidak stres.
Penanaman bibit dilakukan sebatas leher atau pangkal batang saja, alasannya yaitu apabila batang ikut ditanam akan menyebabkan kebusukan batang. Setelah bibit ditanam lakukan penyiraman secukupnya pada pangkal batang.
5. Pemberian Ajir
Pada budidaya cabai, ajir dipakai sebagai penopang atau penyangga berdirinya tumbuhan supaya tidak roboh. Ajir sanggup dibentuk dari bambu yang sudah bau tanah secara dibelah dengan ukuran diameter 3cm dan tinggi 1meter.
Ajir sanggup dipasang sehabis tumbuhan kurang lebih 10 hari dipindahkan dari persemaian ke lapang. Cara pemasangan dengan cara ditancapkan sempurna disamping tanaman, dan usahakan jangan terlalu bersahabat supaya tidak merusak perakaran tanaman.
Berikan jarak sekitar 10cm dengan tanaman, kemudian tancapkan ajir dengan kedalaman kurang lebih 25 cm. Pasang ajir sedikit miring mendekati tumbuhan supaya nantinya gampang untuk di ikat dan berdirinya kokoh.
Ikat tumbuhan cabe pada ajir dengan memakai tali rafia sehabis berusia 35 hari sehabis tanam.
6. Pemupukan
Pemupukan awal diberikan bersamaan dengan pengolahan lahan, yaitu pupuk sangkar siap pakai. Takaran pinjaman pupuk sangkar tersebut, yaitu 15 ton/ha-1. Pemupukan awal juga sanggup diberikan secara pribadi pada lubang- lubang tanam dengan dosis 3/4kg pada setiap lubangnya.
Selanjutnya pemupukan dilakukan dikala tumbuhan berusia 30 hari sehabis dipindah kelapang. Pemupukan dilakukan dengan meberikan pupuk buatan.
Takaran pemberian, yaitu pupuk N kurang lebih 200kg/ha-1, pupuk P 22kg /ha-1, dan pupuk K diberikan dengan dosis yang rendah. Pupuk N diberikan secara bertahap, setengah dosis diberikan sehabis berumur 30 hari di lapang, dan setengahnya diberikan 1 bulan kemudian.
Cara pemupukan yaitu, lubangi pecahan samping tumbuhan dengan kedalaman 5cm dan jarak 5 cm dari batang. Kemudian masukan pupuk dan tutup kembali memakai tanah.
7. Pemeliharaan
Dalam tahapan pemeliharaan, kebersihan ladang harus mendapat perhatian ekstra. Dimana areal tanam harus dibersihkan dari tumbuhan pengganggu atau gulma.
Hal tersebut dikarenakan gulma sanggup menjadi pesaing tumbuhan utama dalam mendapat unsur hara tanah dan juga sinar matahari. Baca juga :10 Jenis Hama dan Penyakit Utama Cabai Beserta Cara Pengendalianya
Selain kebersihan lahan, pinjaman air pada tumbuhan juga perlu diperhatikan. Pemberian air diberikan secara cukup, namun ketika demam isu hujan tidak perlu dilakukan pinjaman air.
Lakukan pemangkasan pada tunas air, bunga, daun, dan bagian-bagian yang rusak akhir hama maupun penyakit. Pemangkasan dilakukan sebanyak 3 kali atau lebih sesuai kebutuhan selama demam isu tanam. Lakukan pemangkasan pada waktu pagi hari, supaya lebih gampang untuk dipangkas.
Pemangkasan tunas di ketiak daun cabai dimulai umur 15 hari sehabis tanam, sedangkan pemangkasan daun dicabang utama dilakukan ketika tumbuhan berusia 80 hari tergantung dari varietasnya.
Pemangkasan ini bertujuan untuk mendapat tajuk tumbuhan yang baik, sehingga diperoleh penetrasi cahaya matahari yang efektif untuk proses fotosintesis.
Selain itu, pada pemangkasan bunga bertujuan untuk menunda pembentukan bunga dan buah hingga keadaan tumbuhan benar-benar kuat. Baca juga : Cara Panen dan Penanganan Pascapanen Cabai Sesuai Teknik
7 Teknik Penting Cara Budidaya Cabai Supaya Berbuah Lebat
Sekian artikel tentang 7 Teknik Penting Cara Budidaya Cabai Supaya Berbuah Lebat, semoga menjadi gosip yang bermanfaat bagi anda.
Follow juga Facebook saya di Facebook
Baca Juga :
- Cara Budidaya Tomat Meliputi Syarat Tumbuh Sampai Dengan Tekniknya
- Faktor-Faktor Penting dalam Pemeliharaan Tanaman Kentang
- Mari Simak Cara Budidaya Bawang Merah Supaya Berproduksi Maksimal
Sumber https://www.sedulurtani.com
EmoticonEmoticon