Harga perolehan aktiva tetap | Akuntansilengkap.com – Materi aktiva lengkap pada artikel kali ini yaitu pembahasan wacana perolehan aktiva tetap dilengkapi dengan pola soal aktiva tetap.
Terdapat berebapa cara dalam memperoleh aktiva tetap, beberaoa faktor yang mempengaruhi harga perolehan aktiva tetap diantaranya:
- Perolehan aktiva tetap Pembelian tunai,
- Perolehan aktiva tetap Pembelian kredit,
- Perolehan aktiva tetap dengan wesel bunga,
- Perolehan aktiva tetap Pembelian campuran (satu paket)
- Perolehan aktiva tetap dengan penerbiatan saham
- Perolehan aktiva tetap Membangun sendiri
- Perolehan aktiva tetap adanya sumbangan/hadiah dari pihak lain
- Perolehan aktiva tetap dengan Pertukaran
Isi Artikel
- Penentuan Perolehan Aktiva Tetap
- 1. Perolehan Aktiva Tetap Pembelian Tunai
- 2. Perolehan Aktiva Tetap Pembelian Kredit
- 3. Perolehan Aset Tetap Menggunakan Wesel Bunga
- 4. Pembelian Dalam Satu Paket/Gabungan/ Lump-Sum
- 5. Perolehan Aktiva Tetap Membangun Sendiri
- 6. Perolehan Aktiva Tetap Dengan Menerbitkan Saham
- 7. Pertukaran Asset Tetap Yang Serupa
- a. Akuntansi pertukaran untuk asset yang serupa (situasi kerugian)
- b. Akuntansi pertukaran untuk asset yang serupa (situasi keuntungan tetapi taka da kas yang diterima)
- c. Pertukaran asset tetap yang tidak serupa
- 8. Akuisisi Dan Disposisi Dari Donasi Atau Hadiah
Penentuan Perolehan Aktiva Tetap
Pengertian Harga perolehan yaitu semua pengeluaran yang dikorbankan untuk mendapatkan aktiva tetap dan pengeluaran lain biar aktiva siap untuk digunakan. (Haryono Jusup, 2005; 155)
Harga perolehan yaitu harga beli ditambah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menyiapkan sampai aktiva tetap tersebut siap digunakan. (Wit & Erhans, 2000; 82).
Harga beli | 7.500.000 |
Potongan tunai 10 % | (750.000 ) |
6.750.000 | |
Biaya install dan pasang | 250.000 |
Harga Perolehan | 7.000.000 |
Jurnal transaksi tersebut adalah:
Komputer | 7.000.000 | |
Kas | 7.000.000 |
Baca Juga:
1. Perolehan Aktiva Tetap Pembelian Tunai
Dalam pembelian secara tunai, harga perolehan yaitu harga beli higienis sesudah dikurangi potongan tunai ditambah pengeluaran-pengelauaran.
Harga beli | 55.000.000 |
PPN | 5.500.000 |
Premi asuransi | 550.000 |
Biaya pemasangan | 1.450.000 |
Harga perolehan | 62.500.000 |
Jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah
Mesin pabrik | 62.500.000 | |
Kas | 62.500.000 |
2. Perolehan Aktiva Tetap Pembelian Kredit
Pembelian secara kredit jangka panjang umumnya melibatkan bunga kredit, bunga sanggup ditetapkan secara eksplisit dan implisit.
Bunga eksplisit yaitu bunga yang ditetapkan secara terang atau terus terang dalam pembelian kredit.
Bunga implisit yaitu bunga yang belum ditetapkan atau tidak ditetapkan secara terus terang sehingga harus mencari dulu berapa besar bunganya.
Baik memakai bunga secara eksplisit maupun implisit, bunga dilarang dimasukkan ke dalam menghitung harga perolehan, mengapa ? sebab bunga bukan merupakan pengorbanan untuk medapatkan aktiva tetap, tetapi pengorbanan untuk memakai dana pihak lain.
3. Perolehan Aset Tetap Menggunakan Wesel Bunga
Pembelian aktiva tetap dengan jumlah rupiah yang besar biasanya akan dibayar perusahaan dengan memakai wesel berbunga. Pembeli biasanya diwajibkan membayar uang muka dan sisanya dibayar dengan wesel berbunga, dan pembayaran bunga dibayar pada ketika jatuh tempo wesel tersebut.
Harga perolehan aktiva sanggup dihitung dengan jumlah uang muka ditambah nilai nominal wesel. Biaya bunga merupakan biaya pendanaan (financing cost) yang dicatat dengan mendebet rekening biaya bunga.
Peralatan pabrik | 120.000.000 | |
Kas | 20.000.000 | |
Utang wesel | 100.000.000 | |
(untuk mencatat uang muka dan penarikan utang wesel) |
Utang wesel | 100.000.000 | |
Biaya bunga | 10.000.000 | |
Kas | 110.000.000 |
4. Pembelian Dalam Satu Paket/Gabungan/ Lump-Sum
Pembelian dalam satu paket (gabungan) sering disebut juga sebagai lump-sum. Harga paket campuran didasarkan pada harga perolehan masing-masing aktiva tetap yang ditentukan dengan harga pasar.
Golongan | Harga Pasar | % dari HP & Perhitungan | Alokasi |
Tanah | 45.000.000 | 30 % x 100.000.000 | 30.000.000 |
Gedung | 75.000.000 | 50 % x 100.000.000 | 50.000.000 |
Peralatan | 30.000.000 | 20 % x 100.000.000 | 20.000.000 |
150.000.000 | 100 % | 100.000.000 |
Jurnal untuk mencatat pembelian aktiva tetap secara campuran sebagai berikut:
Tanah gedung dan perlatan | 100.000.000 | |
Kas | 100.000.000 |
Jurnal untuk mencatat alokasi harga perolehan dari masing-masing aktiva adalah
Tanah | 30.000.000 | |
Gedung | 50.000.000 | |
Peralatan | 20.000.000 | |
Kas | 100.000.000 |
5. Perolehan Aktiva Tetap Membangun Sendiri
Perusahaan terkadang membangun sendiri aktiva tetap/asset tetapnya, maka terdapat dua situasi dalam penentuan harga pokok asset diantaranya?
- Asset tetap yang dibangun sendiri dengan dana yang berasal dari dalam perusahaan.
Asset yang dibangun sendiri yaitu bangunan yang timbul sebab tidak harga pembelian ataupun harga kontrak pembangunan. Maka perusahaan harus mengalikasikan seluruh biaya yang dikeluarkan mencakup biaya (bahan, tenaga kerja dan oberhead) yang berkaitan dengan pembangunan tersebut. Biaya overhead biasanya menyerupai listrik, asuransi, peraltan pabrik dan pengawas pabrik. Cara yang boleh dipilih dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik diantaranya:
- Tidak mengalikasikan overhead pada biaya pembangunan
- Mengalokasikan atas dasar produksi yang hilang
- Mengalokasikan sebagian overhead pada biaya pembangunan
- Asset tetap yang dibangun dengan dana dari pinjaman.
Untuk situasi ini, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu perlakuan biaya tunjangan selama pembangunan. Perhitungan biaya tunjangan ketika pembangunan dalam mengakuisisi asset tetap boleh memakai beberapa cara alternative seperti:
- Tidak mengkapitalisasi biaya tunjangan selama pembangunan.
- Membebankan pembangunan dengan semua biaya dana yang dipakai , baik yang sanggup diidentifikasi maupun yang tidak.
- Mengkapitalisasi hanya biaya tunjangan sesungguhnya terjadi hanya selama pembangunan.
6. Perolehan Aktiva Tetap Dengan Menerbitkan Saham
Asset yang diperoleh dengan menerbitkan saham sanggup dinai atas dasar nilai tetapan saham tersebut. Nilai pasar dari saham yang diterbitkan yaitu petunjuk yang layak atas harga pokok dari harta yang diakuisisi, mengapa ? sebab saham itu merupakan ukuran yang baik dari harga ekuivalen kas masa berjalan.
Nilai nominal saham | (5000 x Rp. 10.000,-) | = Rp. 50.000.000,- |
Harga pasar wajar | (5000 x Rp. 8.000,-) | =( ” 40.000.000,-) |
Selisih lebih nilai nominal diatas harga | ||
Pasar masuk akal (Disagio) | Rp.10.000.000,00 |
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas yaitu
Tanah | 40.000.000 | |
Disago saham | 10.000.000 | |
Saham biasa | 50.000.000 |
7. Pertukaran Asset Tetap Yang Serupa
Pertukaran asset tetap harus didasarkan pada nilai masuk akal dari asset yang diserahkan atau nilai masuk akal dari asset yang diterima dengan memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang diakui.
Ada tiga situasi yang berkaitan dengan pertukaran asset yang sejenis, seperti:
- Akuntansi pertukaran asset yang sejenis dengan tombokan
Pertukaran ini dicatat keuntungan dan kerugian yang diakui pada nilai masuk akal asset yang diserahkan. Nilai masuk akal dari harta yang diterima harus dipakai hanya jikalau lebih terang daripada nilai masuk akal harta yang diserahkan.
Perhitungan yang sanggup dilakukan adalah:
Perhitungan harga tanah
Nilai masuk akal truk-truk yang ditukar | Rp. 490.000.000,- |
Kas yang dibayarkan | Rp. 170.000.000,- |
Harga pasar masuk akal truk | Rp. 660.000.000,- |
Perhitungan keuntungan
Harga pasar masuk akal dari truk | Rp. 490.000.000,- |
Nilai buku dari truk | (Rp. 420.000.000,-) |
Keuntungan dari pelepasan truk | Rp. 70.000.000,- |
Jurnal untuk transaksi ini adalah:
Truk baru | 660.000.000 | |
Akm peny. truk | 220.000.000 | |
Truk | 640.000.000 | |
Keuntungan pelep. truk | 70.000.000 | |
Kas | 170.000.000 |
a. Akuntansi pertukaran untuk asset yang serupa (situasi kerugian)
Harus segera di akui bila pertukaran asset mengakibatkan kerugian/
Perhitungannya adalah
Harga pokok mesin baru
Harga katalog mesin baru | Rp. 160.000.000 |
Tombokan untuk mesin lama | (Rp. 90.000.000) |
Kas yang harus dibayarkan | Rp. 70.000.000 |
Harga pasar masuk akal mesin lama | Rp. 60.000.000 |
Harga pokok mesin baru | Rp.130,000.000 |
Perhitungan kerugian pelepasan mesin lama
Perhitungan kerugian
Harga pasar masuk akal dari mesin | Rp. 60.000.000,- |
Nilai buku dari mesin lama | Rp. 80.000.000 |
Kerugian pelepasan mesin | Rp. 20.000.000 |
Jurnal yang dibentuk yaitu :
Mesin Baru | 130.000.000 | |
Ak. Peny. Mesin | 40.000.000 | |
Kerugian Pelep. Mesin | 20.000.000 | |
Peralatan | 120.000.000 | |
Kas | 70.000.000 |
b. Akuntansi pertukaran untuk asset yang serupa (situasi keuntungan tetapi taka da kas yang diterima)
Pertukaran asset yang mengakibatkan keuntungan biasanya lebih rumit, sebab jikalau pertukaran ini belum menuntaskan proses pencarian keuntungan maka setiap keuntungan harus ditangguhkan.
Perhitungannya sebagai berkut:
Perhitungan keuntungan
Harga pasar masuk akal kendaraan beroda empat lama | Rp. 160.000.000 |
Nilai buku kendaraan beroda empat lama | (Rp. 135.000.000) |
Total keuntungan yang tidak diakui | Rp. 25.000.000 |
Perhitungan lain sanggup dilakukan
Nilai buku kendaraan beroda empat gres PT. Abadi
Harga pasar masuk akal kendaraan beroda empat baru | Rp. 170.000.000 |
Keuntungan yang ditangguhkan | (Rp. 25.000.000) |
Dasar nilai yang dihitung | Rp. 145.000.000 |
Atau sanggup dilakukan dengan cara berikut:
Nilai buku dari kendaraan beroda empat lama | Rp. 135.000.000 |
Kas yang dibayarkan | Rp. 10.000.000 |
Dasar nilai yang dihitung | Rp. 145.000.000 |
Jurnalnya adalah
Mobil Baru | 45.000.000 | |
Ak. Peny. Mobil Lama | 15.000.000 | |
Mobil Lama | 150.000.000 | |
Kas | 10.000.000 |
c. Pertukaran asset tetap yang tidak serupa
Pertukaran asset ini dihitung dari harga pasar masuk akal asset yang dipertukarkan mana yang lebih jelas.
Jurnal yang dibentuk adalah
Mobil | 200.000.000 | |
Kas | 20.000.000 | |
Tanah | 220.000.000 |
8. Akuisisi Dan Disposisi Dari Donasi Atau Hadiah
Pertukaran asset yang berasal dari kontribusi disebut juga transfer tanpa timbal balik (karena transfer satu arah). Perlakuan ini dihitung dari nilai buku asset yang akan dicatat dalam buku.
Jurnalnya adalah;
Tanah | 150.000.000 | |
Modal Donasi | 150.000.000 |
Jurnal transaksi tersebut adalah:
Harta Donasi | 110.000.000 | |
Tanah | 80.000.000 | |
Keuntungan | 30.000.000 |
Demikianlah pembahasan Harga Perolehan Aktiva Tetap atau Aset Tetap Lengkap. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Jangan lupa share artikel ini untuk menebar manfaat. Sekian dan Terimakasiih.
Kunjungi Juga Artikel Lainnya:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
EmoticonEmoticon