Jakarta - Studi terbaru yang dilakukan Harvard Business Review menunjukkan, sebuah perusahaan sanggup mendapat laba lebih besar kalau mereka melibatkan pekerja yang lebih beragam, baik dari sisi ras maupun gender.
Dikutip detikINET dari Cnet, Kamis (5/7/2018), penelitian ini dilakukan Harvard Business Review alasannya melihat fenomena jajaran administrator di perusahaan teknologi menyerupai Facebook dan Google didominasi lelaki berkulit putih.
Saat Harvard Business Review mengamati semua perusahaan venture capital di Amerika Serikat, mereka menemukan bahwa perusahaan venture capital yang merekrut lebih banyak wanita, mendapat lebih banyak keuntungan.
Baca juga: Google Kewalahan Cegah Bullying di Kantor |
"Perusahaan venture capital yang memperbanyak porsi pekerja perempuan sampai 10%, rata-rata mendapat lonjakan 1,5% dari total pengembalian dana setiap tahunnya dan mempunyai hasil yang 9,7% lebih menguntungkan. Sebuah angka yang luar biasa mengingat bahwa hanya 28,8% investasi venture capital yang untung," ungkap laporan itu.
Ada alasan yang menciptakan keanekaragaman pekerja menghasilkan lebih banyak keuntungan. Misalnya, sanggup saja perusahaan venture capital yang mempekerjakan perempuan mempunyai pikiran yang terbuka, bukan hanya dalam perekrutan karyawan, namun juga menyangkut investasi.
Sayangnya Harvard Business Review menemukan bahwa dunia venture capital ketika ini masih sanggup dibilang homogen. Hanya 8% dari investor yakni wanita, 2% Hispanik, dan kurang dari 1% orang Afrika-Amerika. Sebanyak 45% dari yang mempunyai gelar MBA hanya berasal dari tiga universitas dan sebanyak 25% yakni lulusan Harvard.
Padahal, laporan tersebut menyatakan tingkat kesuksesan dari akuisisi IPO lebih rendah 11,5% dengan latar belakang universitas yang sama dan 26,4% lebih kecil bagi mereka yang mempunyai ras yang sama.
Tonton juga 'Google Rilis Aplikasi Pengukuran Berbasis AR' selengkapnya di 20Detik
Sumber detik.com
EmoticonEmoticon