Senin, 06 Agustus 2018

5 Pengertian Akuntansi Biaya Berdasarkan Andal “Fungsi Dan Tujuan”

5 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Ahli “Fungsi dan Tujuan” | Akuntansilengkap.com – Perusahaan yang kegiatannya mengolah materi baku dan menghasilkan barang jadi, maka perusahaan membutuhkan mekanisme serta pencatatan ihwal proses produksi. Seluruh perhitungan yang mencakup proses produksi, baik yang masih dalam produksi (barang setengah jadi) atau bahkan barang jadi, kesemuanya itu termasuk dalam bidang akuntansi biaya. (Baca juga: 14 bidang akuntansi dan profesinya )

 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Ahli  5 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Ahli “Fungsi dan Tujuan”
Akuntansi biaya termasuk salah satu bab dari bidang akuntansi yang mencakup kegiatan proses pencatatan dan pengawasan seluruh acara biaya dan menyajikan gosip tersebut dalam suatu laporan.

Bagi entitas/perusahaan di dalam menjalankan seluruh acara untuk memperoleh keuntungan atau keuntungan tidak sanggup terlepas dari pengorbanan ekonomi (biaya).

Hal yang perlu di rencanakan dan di antisipasi dengan baik yakni dengan melaksanakan efisiensi terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dengan cara menciptakan perencanaan dan pengendalian  anggaran yang sempurna guna.

Pengertian Akuntansi Biaya

Berikut ini merupakan 5 definisi Akuntansi Biaya oleh para ahli:

Menurut Abdul Halim, Akuntansi Biaya  yakni akuntansi yang membicarakan ihwal penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi atau di jual di pasar maupun yang di produksi untuk persediaan barang dagangan yang akan dijual pula.

Menurut R.A Supriyono, Akuntansi Biaya merupakan salah satu cabang akuntansi dan menjadi alat administrasi untuk mendokumentasikan dan memonitor transaksi biaya yang secara sistematis serta menyajikan gosip biaya dalam bentuk laporan biaya. (Baca juga: sistem gosip akuntansi )

Menurut Mulyadi, Akuntansi Biaya yakni proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.

Menurut Schaum, Akuntansi Biaya yakni mekanisme untuk mencatat dan melaporkan hasil dari pengukuran  biaya pembuatan barang atau jasa.

Menurut Carter Dan Usry, Pengertian Akuntansi Biaya yakni perhitungan biaya yang bertujuan sebagai acara perencanaan dan pengendalian, peningkatan kualitas dan efisiensi, dan selanjutnya untuk pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. (Baca juga: pengertian dan tujuan rekonsiliasi bank )

Fungsi Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mempunyai tugas dan fungsi yang sangat membantu dalam perhitungan  persediaan dan penentuan pendapatan perusahaan. secara garis besar sanggup di simpulkan fungsi akuntansi biaya yakni sebagai berikut:

1. Penentuan Harga Pokok Produksi atau Jasa (Cost Of Good Sold)

Tugas utama dari akuntansi yakni mencatat, mengggolongkan, memonitoring dan meringkas seluruh komponen biaya yang bekerjasama dengan proses produksi dari data historis yang sanggup dijadikan pola dalam menciptakan perencanaan anggaran. (Baca juga: pengertian dan unsur-unsur harga pokok produksi )

2. Perencanaan Dan Pengendalian Biaya (Forcasting and Controlling)

Dengan memakai data historis mengenai laporan keuangan ihwal seluruh acara biaya sanggup dijadikan pola dalam menciptakan perencanaan anggaran (Budgeting). (Baca juga: fungsi laporan keuangan )

Klasifikasi Beban dalam Akuntansi Biaya

Klasifikasi biaya merupakan suatu proses pengelompokkan biaya berdasarkan gosip biaya dan tujuan yang disajikan.

Klasifikasi biaya bertujuan untuk memudahkan akuntan melaksanakan pencatatan biaya  dan menyusun laporan keuangan, serta sanggup menunjukkan citra gosip yang akurat kepada pihak manajemen, berikut komponen biaya yang dikelompokkan dalam kelompok akun dengan klasifikasinya :

A. Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan

1. Biaya Produksi (Production Cost) atau Biaya Harga Pokok Produksi (Cost Of Good Sold) seperti Biaya Bahan Baku (material), Biaya Operasional (Direct Overhead) dan Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)

2. Biaya Pemasaran (Marketing Expense) seperti Biaya Iklan dan Promosi

3. Biaya Administrasi dan Umum (General dan Administrtion Expense) seperti Biaya Gaji Karyawan, Biaya Overhead Kantor dan biaya lainya.

B. Berdasarkan Volume Produksi

1. Biaya Variabel (Variable Cost), yakni pengeluaran biaya yang proposional atau sesuai dengan volume produksi yang dihasilkan, contohnya Biaya Bahan Baku dan Overhead Langsung.

2. Biaya Tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang tidak terpengaruh dengan volume produksi, misalnya Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour), meskipun volumenya diubahsuaikan terhadap kapasitas produksi namun sistem pembayaranya bersifat perbulan. (Baca juga: contoh kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi )

C. Berdasarkan Objek Yang di Biayai

1. Biaya Langsung (Direct Cost) adalah biaya yang sanggup di identifikasikan eksklusif dengan objeknya. Contohnya Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Bahan Baku.

2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) adalah biaya yang tidak sanggup diidentifikasi eksklusif dengan objeknya. Contohnya Biaya Overhead Pabrik (Direct Overhead).

D. Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi

1. Biaya Investasi (Capital Expenditure). Biaya yang sanggup menunjukkan masa manfaat di beberapa periode akuntansi. Contohnya Mesin Pabrik dan biaya depresiasi (penyusutanya) selama 5 tahun. (Baca juga: fungsi dan jenis-jenis giro )

2. Biaya Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure), merupakan biaya yang dikeluarkan dan menunjukkan masa manfaat pada satu periode akuntansi saja. Contohnya Biaya Overhead Pabrik.

 Baca Juga :

  1. Siklus Akuntansi Adalah : Definisi dan Tahapan Lengkap
  2. Pengertian Akuntansi Secara Umum : Fungsi dan Bidang-Bidang
  3. Jenis – jenis Audit dan Auditor (3 Tinjauan)
  4. 9 Pengertian Audit Menurut Ahli : & Tujuan Audit.
  5. 10 Strategi Pemasaran Produk

Sumber http://www.akuntansilengkap.com


EmoticonEmoticon