Sabtu, 25 Agustus 2018

Etika Dasar : Ciri-Ciri Profesi Umum Dan Luhur

Etika Dasar : Ciri-ciri Profesi Umum dan Luhur 



Adanya keahlian dan keterampilan khusus / spesialisasi



Keahlian dan keterampilan didapat lewat pendidikan formal/pelatihan. Profesi selalu mengandalkan adanya suatu pengetahuan atau keterampilan khusus sekelompok orang yang profesional untuk bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Pengetahuan atau keterampilan khusus ini umumnya tidak dimiliki oleh orang lainnya, dengan tingkat dan kadar yang tinggi sebagaimana dimiliki oleh kaum profesional itu. 

Contohnya tentu tingkat kepahaman dari seorang dokter umum yang masih dalam tahap dedikasi di masyarakat yang membutuhkan pengobatan tentu berbeda dengan dokter yang sudah mempunyai sertifikasi ahli--asumsikan sebagai mahir bedah jantung ataupun mahir kandungan. Berbeda juga dengan orang yang sekadar tahu wacana organ-organ manusia--jantung misalnya. Dokter umum dan dokter mahir bedah sama-sama merupakan profesi lantaran didasari oleh sumbangan pengetahuan dan pembekalan tata cara praktik yang benar, beserta diberi aba-aba etik seorang dokter, meskipun dokter mahir mempunyai banyak sekali pengalaman di bidangnya dibandingkan dokter umum. Namun kedua profesi tersebut berbeda dengan orang yang paham wacana organ-organ--meskipun juga mengerti wacana cara membedah organ--dimana orang tersebut dengan klaim paham wacana jantung bukanlah sebuah profesi lantaran tidak ada pembekalan keterampilan dari ahli.


Cepat tanggap atas problem yang dihadapi 



Hal ini juga termasuk balasannya profesional mempunyai kemampuan dan keterampilan yang ada maka memperliatkan bahwa kaum profesional lebih tahu mengenai bidangnya dan cepat tanggap atas problem yang dihadapi dibandingkan dengan orang lain. Maka secara tidak langsung, layak dipahami bahwa masyarakat seringkali memertanyakan masalah atau profesi tertentu yang sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

Contohnya saya yakni seorang yang mahir dalam memperbaiki komputer yang rusak. Seorang mahir servis yang profesional akan terbilang sebagai tukang servis yang baik apabila ia menguasai masalah yang klien hadapi dan cepat tanggap dalam penanganan masalah. 

Dalam masalah ini, katakanlah klien sebagai pelanggan tukang servis X menginginkan laptopnya dibersihkan dari debu-debu yang menempel di kipas laptop. Oleh lantaran itu, tukang servis X harus membersihkan bubuk tersebut secara pribadi dan tidak mencari-cari dulu akar permasalahan dari hal tersebut  lantaran pemborosan waktu. Jikalau klien menanyakan hal tersebut, hendaknya memberitahu secara umum dan tidak menggunakkan bahasa teknis yang klien belum tentu paham.


Adanya janji adab yang tinggi



Dengan adanya janji adab yang tinggi, maka dikalangan profesional cenderung muncul hukum khusus atau aba-aba etik profesi yang berfungsi sebagai kaidah dasar dalam berkarya dan memilih identitas yang fundamental dan sikap moral.

Pada setiap profesi, pada umumsya ditemukan adanya suatu hukum permainan dalam jalankan. atau mengemban profesi itu, yang biasanya disebut sebagai aba-aba etik. Misalnya, aba-aba etik dalam dunia kedokteran, aba-aba etik pengacara, dan aba-aba etik pekerjaan yang bersangkutan. Kode etik ini harus dipenuhi dan ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan lantaran diandaikan mereka mempunyai kemampuan untuk memenuhinya. Selain itu, seluruh profesi--apapun profesinya dan seaneh-anehnya profesi--pasti ada aba-aba etik. 

Kode etik dalam hal ini bersejajaran dengan pandangan gres norma bahkan agama sekalipun yang sama-sama berbicara dalam konteks batasan-batasan.



Biasanya aba-aba etik ini jauh melampaui tuntutan moralitas-minimal bagi masyarakat luas pada umumnya. Dokter, contohnya dibutuhkan untuk tidak hanya bekerja mencari uang--money-centric, tetapi juga untuk melayani pasien dengan sepenuh hati bahkan kalaupun pasien itu tidak bisa membayar setimpal dengan pelayanan itu lantaran tekanan ekonomi yang dimaksud. 

Ironisnya, justru realita kenyataan hidup kini dokter di banyak sekali institusi pendidikan tinggi--universitas yang menyediakan studi kedokteran--justru secara implisit mengajarkan untuk berpikir money-centric dengan alasan modal yang mereka keluarkan tidaklah sedikit berbanding dengan aba-aba etik dokter sesungguhnya. Justifikasi hal ini bisa dilihat dari kasbon dari biaya perawatan dan konsultasi yang terkadang tidak sesuai dengan jasa yang diberikan--kebanyakan dimahalkan.1

Menentukan identitas dan sikap adab juga termasuk pada bentuk janji adab yang tinggi. Dalam hal ini tentunya akan diperlihatkan bahwa seorang yang profesional bukan saja mahir dan terampil, melainkan juga yakni orang yang mempunyai janji adab yang tinggi, yang punya hati, dan naluri moral. Contoh sederhananya yakni semua pekerjaan, apapun pekerjaannya, harus dilayani dengan dasar-dasar etiket yang sudah dicantumkan dalam aba-aba etik profesi--pakailah bahasa yang sopan, jagalah emosi meskipun klien anda cukup menyebalkan, dan jangan mengancam klien yang juga sanggup membahayakan dari dua sisi--dalam hal ini dkoter dan klien, maupun salah satu sisi.


Orang yang hidup dari profesinya



Orang yang hidup dari suatu profesi tertentu biasanya dibayar dengan honor yang tinggi sebagai konsekuensi dari seluruh tenaga, pikiran keahlian atapun keterampilannya. Hal ini sangat gampang dijumpai oleh beberapa institusi perusahaan--dalam hal ini katakanlah perusahaan startup2. HRD dalam wawancara pekerjaan akan menanyakan soal skill anda menyerupai apa dan anda mau digaji berapa. Dua hal tersebut akan dipertimbangkan kembali sebagai apakah orang ini yakni orang yang cinta pada karirnya atau orang yang money-oriented. Seseorang yang mempunyai skill yang tinggi--katakanlah skill programming yang tinggi, dengan honor besar, akan mendapat jam terbang karir yang padat. Tetapi, biasanya untuk orang yang mencari pengalaman bekerja, niscaya ia tidak begitu peduli dengan gajinya, dan impian ia sanggup meningkatkan etos kerjanya melalui bekerja di perusahaan tersebut.

Profesinya yang seseorang geluti akan membentuk identitasnya lantaran profesi yang digeluti menempel pada dirinya maka secara tidak pribadi profesinya membentuk identitas hidupnya. Ini berarti seseorang menjadi dirinya berkat dan melalui profesinya. Maka, orang tersebut tampil dan dikenal dalam masyarakat sekitarnya lantaran profesinya. Contohnya, Nadiem Makarim sudah banyak dikenal orang lantaran profesinya, yaitu sebagai CEO Gojek sekaligus Co-founder Gojek juga. 


Pengabdian kepada masyarakat



Dalam sebuah sisi kehidupan berkarir, secara ideal scorang yang menyandang profesi tertentu memang haru mengutamakan dan meningkatkan kualitas keahliannya semoga profesinya semakin dihargai dan memeroleh penghasilan yang mencukupi. Tetapi, di lain sisi, seorang yang menyandang profesi tertentu harus juga menyediakan ruang, waktu, tempat nuraninya untuk menolong sesama yang membutuhkan pertolongannya sebagai penyandang profesi tertentu. Misalnya, Sebagai insinyur di suatu daerah, dikala orang tersebut diminta masukannya untuk membangun sarana irigasi yang baik untuk kepentingan wilayahnya maka insinyur tersebut dengan ketulusannya memperlihatkan masukan wacana irigasi yang baik. 

Dalam institusi Unpar juga, dosen sebagai pengajar juga diberikan ruang oleh Unpar untuk berbakti kepada masyarakat dengan legitiminasi hukum baku Unpar dan motto Unpar, Bakuning Hyang Mrih Guna Sanjaya Bhakti, yang berarti arif berbasis ketuhanan dan berbakti kepada masyarakat. Berbagai macam aplikasinya pun beragam. Mulai dari pengadaan sebuah kuliah terbuka, seminar untuk umum, workshop untuk pihak internal maupun eksternal, dan pengadaan banyak sekali macam gladi yang dilaksanakan oleh pihak humaniora Unpar.


Profesi luhur untuk kebanyakan orang harus ada izin formal 



Setiap profesi, khususnya profesi luhur, biasanya menyangkut kepentingan masyarakat seluruhnya yang bersangkut-paut dengan nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup, dan lainnya. Untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu dengan dasar yang telah dituliskan pada kalimat sebelumnya, harus ada izin khusus. 

Izin khusus ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari pelaksanaan profesi yang tidak beçus dan melanggar aba-aba etik profesi yang digeluti oleh seseorang. Wujud dari izin ini, dalam kerangka yang luas, bisa berbentuk sumpah, kaul, atau legalisasi resmi di depan umum. Bisa juga berupa hal-hal yang berbau teknis menyerupai penggunaan UU ataupun Perpu ataupun juga Pemkot dalam melaksanakan bisnis, membuka praktek dokter, maupun izin untuk membuka sebuah institusi. Yang berhak memberi izin dalam bentuk teknis maupun sumpah yakni negara--dalam hal ini pemerintah konstitutional--atau forum resmi lainnya sebagai penjamin tertinggi dari kepentingan masyarakat. 


Kaum profesional menjadi anggota satu organisasi profesi



Hal ini bertujuan untuk menjaga keluhuran atau derajat profesi. Tugas pokoknya yakni menjaga semoga standar keahlian dan keterampilan tidak dilanggar, aba-aba etik tidak dilanggar, dedikasi kepada masyarakat tidak luntur dan tidak sembarangan orang memasuki profesi mereka, beserta menjadi sarana untuk saling meningkatkan skill masing-masing anggota--dalam konteks ini yakni sharing pengalaman dan ideologi, beserta hal-hal teknis. Organisasi profesi sudah menjadi semacam "polisi moral" bagi para anggota profesi yang mengikuti organisasi tertentu. Maka tidak mengherankan jikalau ada salah satu anggotanya melanggar aba-aba etik profesi atau bertindak tidak sesuai dengan protesinya itu, maka seluruh goodwill atau nama baik kelompok profesi itu ikut tercemar.

Contohnya bisa dilihat dengan dibuat banyak sekali macam organisasi yang berbasis untuk menjaga kemaslahatan--keagungan--suatu profesi menyerupai IDI--Ikatan Dokter Indonesia, IAI--Ikatan Akuntan Indonesia, dan PAI--Perhimpunan Advokat Indonesia. Bahkan dalam tahap presiden mahasiswa atau BEM--Badan Eksekutif Mahasiswa--ada aba-aba etiknya dan organisasinya, yaitu BEMSI atau Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia. 

Endnote

1. Pernyataan ini keluar dari pengalaman calon dokter di universitas ternama yang bersumber dari dosen sekaligus dokter mahir di institusi tersebut. 

2. A startup is a company designed to grow fast. Being newly founded does not in itself make a company a startup. Nor is it necessary for a startup to work on technology, or take venture funding, or have some sort of "exit." The only essential thing is growth. Paul Graham dalam Startup = Growth. September 2012

Sumber

Graham, Paul. 2012. Startup = Growth. United States of America. paulgraham.com/growth.html

Koehn, Daryl. 2000. Landasan Etika Profesi. Bandung. Kanisius

Sumber http://wikiwoh.blogspot.com


EmoticonEmoticon