Kamis, 13 September 2018

Aliran Filsafat Dualisme Dan Pluralisme

Aliran Filsafat Dualisme 

Asal dari Dualisme ini ialah duo yan berarti dua. Aliran filsafat ini menitik beratkan pengajaran yang menyatakan bahwa realitas merupakan belahan dari dua subtansi yang berbeda dan bertolak belakang, Kedua Substansi tersebut bersifat unique dan tak akan sanggup direduksi. Sebagai contoh, subtansi adi kodrati dengan kodrati, ilahi dan semesta alam, wangsit dan materi, jasmani dan rohani.

Beberapa pendapat menyatakan gotong royong ini merupakan adonan antara idealisme dan materialisme. Merujuk teladan di atas, dualisme mengakui adanya materi (materialisme) dan mengakui adanya pikiran (idealisme). Segala sesuatu berasal dari dua substani dasar yang bangun sendiri dan tidak sanggup melebur satu sama lain, tetapi membentuk kesatuan dalam kiprahnya masing masing. Baca juga : Aliran Filsafat Materialisme.

Rene Descartes, Salah Satu Penganut Pluralisme

Istilah dualisme ini diperkenalkan pada tahun 1700 oleh Thomas Hyde. Dia menyatakan bahwa antara materi dan pikiran ini merupakan dua hal yang berbeda secara substansi. Semua terdiri dari materi dan pikiran.

Penganut aliran ini salah satunya ialah Plato. Plato menyatakan gotong royong dunia ini ada dari pengalaman yang bewarna, semua itu tak lain hanya refleksi dari dunia pikiran. Makara sifatnya bayangan merupakan tiruan dari yang sesungguhnya idea. Perubahan yang terjadi disebabkan peniruan bayangan yang tidak tepat dari idea.

Plato mengakui ada dua substansi yang tidak saling membutuhkan dan bangun masing masing. Pertama, dunia yang sanggup dipahami dengan indera. Berikutnya dunia yang bersifat jiwa/pikiran yang sifatnya abadi dan satu. Dunia pertama (dunia-nyata yang sanggup dipahami) selalu berubah. Ini disebabkan ketidak sempurnaan dari refleksi idea. Idea, ibaratnya tubuh, apabila berada pada posisi yang berbeda dengan cahaya akan menghasilkan bayangan berbeda. Seperti itulah tugas dua dunia tersebut, idea sebagai dunia yang satu , kekal. Dan dunia-nyata sebagai bentuk bayangan dari idea tersebut.

Beberapa tokoh lain mirip Rene Descartes menyampaikan gotong royong substansi pembeda tersebut ialah pikiran dan fisik (badan). Mereka ialah 2 hal yang berbeda dan terpisah tetapi membentuk relasi yang bersahabat di sebuah individu. Dengan demikian adanya insan lantaran pikirannya. Terkait : Biografi Rene Descartes.
Cogito ergo Sum ! [ Saya berpikir maka saya ada]
Leibniz juga membedakan dunia ini menjadi dua bahagian. Dunia aktual dan dunia kemungkinan. Sementara Immanuel Kant membedakan dua dunia yang dimaksud sebagai dunia gejala(fenomena) dan dunia hakiki (noumena).

Aliran Filsafat Pluralisme

Penurunan kata pluralisme ini berasal dari kata plural yang berarti banyak, jamak. Pendapat aliran ini menyatakan gotong royong realita tak terdiri dari satu atau dua substansi saja. Banyak substansi lain yang indenpendentif antara satu sama lainnya.

Pada dasarnya penganut aliran ini menyebutkan gotong royong alam semesta tak mempunyai kesatuan, kesinambungan, harmonisasi, susunan yang koheren, masuk nalar dan mendasar. Dalam alam terdapat jenis tingkatan yang tidak sanggup direduksi. Sudut pandang begitu melingkupi banyak sekali teori. Teori teori tersebut contohnya pada zaman Yunani disebutkan bahwa alam terbentuk dari udara, tanah, air dan api. Kelanjutan pendapat aliran ini, pada insan ; insan tidak hanya terdiri dari roh (idea) dan tubuh (materi) saja. Dalam tubuh insan terdapat substansi lain dari segala wujud, mirip air, api tanah dan udara.

Salah satu penganut aliran ini ialah Empedokles. Beliau menyatakan bahwa hakikat realita tersebut terdiri dari 4 unsur utama. Tanah, air, udara dan api.Sementara Anaxogoras menyatakan pembentuk realita sangat banyak dan tidak sanggup dihitung. Keseluruhan tersebut di atur oleh nodus (zat yang mengatur gerak) sehingga membentuk suatu sistem realita. Terkait : Aliran Filsafat Eksistensialisme.

Sumber http://www.marthamatika.com/


EmoticonEmoticon