Logika sering dikaitkan dengan kemampuan berpikir individu. Penerapan dasar dari logika ini yakni bagaimana bisa sesuatu itu terjadi. Dalam aplikasi budi didasarkan pada konsep suatu kejadian itu mempunyai kemungkinan terjadi baik dimasa kemudian atau di masa di masa silam. Berbicara sedikit menyinggung kemungkinan, tentu secara naturalnya berbicara perihal hal yang akan terjadi di masa mendatang. Konteks logika di sini penggunan pemikiran oleh subjek dimana kondisi subjek pemikir /penimbang kejadian tidak berada dalam waktu dan kawasan yang sama dengan kejadian. Kejadian berada dalam ruang ajaib si penimbang.
Logical |
Dalam memikirkan dan mempertimbangkan hal tersebut mungkin telah atau akan terjadi, tentu ditujukan pada penarikan kesimpulan. Kesimpulan paling sederhana yang akan didapat yakni iya atau tidak. Namun dibalik jawaban yes or no tersebut akan tersimpan suatu kata tanya kenapa. Bagi responder, si penimbang tadi akan meminta suatu alasan yang harus bisa menjawab kata tanya kenapa tadi. Tanpa klarifikasi yang bisa dikronologiskan dengan real maka sebuah jawaban dari yes or no tadi tak ada artinya. Baca :Perkembangan Ilmu Logika.
Jenis Jenis Logika
Pembahasan kali ini tidak akan melanjutkan bagaimana budi dan proses aliran sentuhan problem diolah pada otak. Sistem pengolahan warta dalam berlogika secara mendalam akan dibahas di lain waktu. Disini akan dipaparkan jenis jenis budi beserta kegunaan budi tersebut. Pertama akan dilihat mengenai jenis jenis budi terlebih dahulu.Jenis budi yang pertama yaitu logika alamiah. Jenis budi alamiah ini merupakan kesatuan sistem kerja pada komponen jiwa insan yaitu akal. Penggunaan budi alamiah ini akan berusaha untuk menelusuri suatu hal dengan sempurna dan lurus. Sebagaimana sifat alamiah, aliran arus pengolahan informasi dalam sistem ini masih murni tanpa adanya pertimbangan dan pemikiran yang melibatkan rasa ingin, rasa lebih cendrung yang berkategori subjektive. Jenis budi alamiah ini selalu dibawa semenjak insan terlahir ke dunia. Dengan adanya budi ini akan mengarahkan semua tindakan dan pengambilan keputusan menurut prinsip benar atau salah, harus atau tidak harus. Semua diluar adanya rasa kasihan, rasa penerimaan akan kekurangan yang bisa dimaklumi suatu peristiwa. Contohnya, Seorang anak dihentikan membantah orang tuanya. Sampai di sana, tidak ada kalimat lainnya, tak ada alasan apa apa, kata namun, tetapi dan lain lain.
Jenis budi yang kedua logika ilmiah. Logika ilmiah ini menyangkut akan perumusan prinsip prinsip tertentu dalam konteks pengetahuan. Termasuk disini perumusan aturan dan teorema sains. Dalam penggunaan budi ini selalu akan tersimpan sebuah alasan yang menyangkut dengan alasan lainnya. Dalam faktor budi inilah timbul suatu pembelajaran baik secara keilmuan, perilaku dan moralitas. Manusia akan bersikap lebih memperhatikan detail suatu hal, mempelajari kejadian, menemukan alasan alasan yang berkaitan. Tujuan logika ilmiah ini untuk meminimalisir terjadinya kesalahan kesalahan yang berulang baik itu dari kejadian yang dialami individu itu sendiri ataupun dari kejadian yang dialami individu lain.
Itulah jenis budi secara fundamental yang dimiliki seorang individu. Dalam kehidupan sehari hari kedua budi tersebut akan dipakai untuk mempertimbangkan kejadian yang akan atau yang telah terjadi. Biasanya dalam pengambilan keputusan right or wrong, yes or no dominan nantinya akan dipakai jenis budi kedua. Selanjutnya akan dirincikan lebih mendetail kegunaan budi ini.
EmoticonEmoticon