Allah berfirman di QS. Al-Anbiya 21:104
يَوْمَ نَطْوِى ٱلسَّمَآءَ كَطَىِّ ٱلسِّجِلِّ لِلْكُتُبِۚ كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُۥۚ وَعْدًا عَلَيْنَآۚ إِنَّا كُنَّا فَٰعِلِينَ
"Pada hari langit Kami gulung menyerupai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) kesepakatan yang niscaya Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya"
Itu artinya, Allah akan melenyapkan seluruh semesta sebagaimana pada mulanya tidak ada, dan Dia akan membuat kembali alam semesta yang baru. Apabila alam semesta ini ukurannya cukup besar. akan terjadi daya gravitasi luar biasa yang menjadikan alam semesta berhenti berkembang. kemudian akan kembali menyerupai sediakala. Jika ini terjadi. alam semesta akan berakhir dalam bentuk tragedi yang dahsyat. Ahli kosmologi menyebut kejadian ini sebagai ”Kehancuran Besar".
Menurut beberapa prediksi, jikalau terdapat kekurangan jumlah materi, maka alam semesta akan mekar selamanya, dan alam semesta pada akibatnya akan menjadi cuek dan mati.
Para ilmuwan modern masih ragu-ragu dan tidak niscaya berkenaan dengan kejadian simpulan yang akan dialami alam semesta ini; apakah akan mekar selamanya atau kembali pada bentuk semula. Tetapi dalam penelitian terkini yang dilakukan oleh Universitas Stanford, para andal kosmologi menyatakan bahwa alam semesta bukannya terus mekar, tetapi akan mengalami kehancuran dalam waktu 10 atau 20 juta milyar tahun. "Banyak yang berpandangan bahwa alam semesta terus berkembang,” terperinci profesor ilmu fisika, Andrei Linde, "sehingga kita terkejut dengan adanya fakta bahwa kehancuran alam semesta akan terjadi hanya dalam waktu singkat.”
Linde dan istrinya, Renata Kallosh, yang juga seorang profesor fisika di Stanford, telah melaksanakan penelitian ihwal kemungkinan terjadinya ”Kehancuran Besar" alam semesta.
”Beberapa tahun yang lalu, tak seorang pun yang serius memikirkan ihwal berakhirnya dunia dalam waktu 10 sampai 20 milyar tahun mendatang, terutama sejak kita mempelajari bahwa alam semesta terus berkembang," terperinci Andrei Linde dari Universitas Stanford. ”Sekarang kita melihat bahwa hal itu merupakan kemungkinan yang jelas."
Ia dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa menurut teori supergravitasi (yang berusaha menjelaskan gravitasi menurut konteks teori kuantum), energi gelap dari sebuah medan skalar tidak hanya sekadar mencapai zero, tetapi juga akan menjadi negatif, bahkan kemungkinan akan menjadi minus tak terbatas.. Hal ini menjadikan alam semesta berkembang semakin pelan, kemudian yang terjadi yaitu sebaliknya, sehingga menjadikan ruang angkasa dan waktu mengalami kehancuran, bahkan kehancuran besar. Linde dan rekannya mengalknlasi bahwa ketika dimulainya kehancuran alam semesta yaitu 10 sampai 20 milyar tahun dari sekarang. Adapun umur alam semesta ketika ini kurang lebih 14 milyar tahun.
"Ini merupakan kejutan besar," kata Linde. ”Barangkali kita berada pada siklus perhmgahan jangka waktu alam semesta, bukan berada pada siklus permulaan."
Para ilmuwan meyakini bahwa hanya sekitar 5 persen alam semesta terbuat dari bahan biasa,yakni jenis bahan yang membentuk segala sesuaatu dari badan kita sampai bumi, bulan, bintang, dan sebagainya. Sedangkan 25 persen lainnya yaitu ”materi gelap", disebut demikian alasannya meskipun tak seorang pun pernah melihatnya, dibutuhkan untuk menjelaskan daya kekuatan gravitasi yang menarik segala sesuatu di alam semesta. Barangkali berujud partikel elementer menyerupai neutrino, yang hampir-hampir tidak mempunyai massa atau barangkali partikel lain yang belum pemah diketemukan.
Wallohu'alam
Sumber http://fisikane.blogspot.com
EmoticonEmoticon