Sabtu, 04 Maret 2017

Thawaf Dari Perspektif Fisika

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم




Kegiatan memutar atau berputar mengelilingi Ka'bah sebagai suatu kepingan ritual haji disebut ber- thawaf (berevolusi). Hal ini berdasarkan andal juga dilakukan makhluk-makhluk lain di alam semesta ini.

Dalam teori sains modern menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini tak lebih dari "permainan" energi vibrasi yang berlangsung secara terus menerus. Vibrasi sendiri bisa dipahami sebagai berputarnya sebuah benda. Benda yang berputar tentu menghasilkan medan magnet (ingat bahan kelas XII wacana medan magnet?). Hal ini terjadi pula pada alam semesta. Bumi berputar pada porosnya (rotasi). Bulan, Matahari, Venus dan Mars bahkan elektron yang terkecil sekalipun semuanya berputar (revolusi) (ingat...? bahan kelas XII wacana atom Bohr). Perbedaaan antara rotasi dengan revolusi, bahwa rotasi yaitu perputaran suatu benda mengitari porosnya (sumbunya) sendiri. sedangkan revolusi yaitu perputaran suatu benda mengitari benda lainnya.

Medan Magnet yang dihasilkan merupakan bentuk keseimbangan semoga semua tetap pada lintasannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh ALLAH SWT Yang MAha Pencipta. Perputaran semesta menjadi bentuk harmoni ketaatan yang ALLAH sederhanakan pada miniatur prosesi thawaf di seputar Ka'bah. Thawaf dikala melakukan haji disebit oleh Ary Ginanjar sebagai " spiritual kosmos". ini merupakan pesan spiritual Ilahiah, bahwa manusiapun harus bergerak pada garis orbit,dan harus mengetahui apa dan siapa bekerjsama pusat orbitnya. Manusia wajib mengetahui dimana beliau seharusnya meletakkan dirinya juga pusat orbitnya. Itulah sebabnya ada yang menyampaikan bahwa Ka'bah diibaratkan sebagai porosnya semesta. Kalimat talbiyah "LABBAIK ALLOOHUMMA LABBAIK (Aku memenuhi panggilan-Mu ya ALLAH)" merupakan sebuah instruksi ratifikasi untuk tunduk terhadap aturan semesta yang telah digariskan, Setiap benda yang bergerak ada energi dan setiap energi pastilah mempunyai ruh. Sedangkan ruh mirip selembar kain putih tak bernoda yang ditiupkan ke setipa jiwa. Setan hanya bisa menembus jiwa insan dikala beradadi alam rendah.

Para malaikat di langit juga berputar mengelilingi 'Arsy ALLAH. Karena banyaknya malaikat maka ALLAh menggantinya dengan BAitul Makmur dan lantaran sangat banyaknya maka setiap malaikat hanya bertawaf sekali dam seumur hidupnya. Demikian pula malaikat di bumi dan insan di bumi juga thawaf mengelilingi suatu poros sempurna di bawah Baitul Makmur dan poros itu berjulukan Baitul Ka'bah. Maka jelaslah tiada lain seluruh alam semesta inipun ber-thawaf (mengelilingi 'Arsy ALLAH, Wallohu'alam) sebagai rasa tunduk dan mengagungkan Ke Maha Perkasa an ALLAH. Dengan demikian titik sentral alam ini pastilah 'Arsy Allah Yanga Maha Luas.

Firman Allah:



"Sesungguhnya Rabb kau ialah Allah yang telah membuat langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, membuat dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam".(QS.Al A'raf(7):54)

Alam semesta ini yaitu sebuah sistem yang terdiri dari sub-sub sistem yang padu dan membentuk satu kesatuan. Sistem makrokosmos ini tuduk dan patuh pada aturan alam yang sudah dirancang oleh ALLAH menjadi sebuah sistem yang tertutup. sistem ini mirip sebuah jam tangan yang didesain oleh pabriknya. Jarum yang terdiri dari jarum panjang detik, menit, dan jam. Dengan kekuatan per/pegas yang sehalus rambut jam terus berputar pada porosnya tanpa henti. Jam gres berhenti bila ada campur tangan pemiliknya atau tukang jam. Artinya bahwa sistem jam sudah di stel sedemikian teliti dan terdiri dari sub-sub sitem. Jika salah satu sistem rusak maka ruskalah jam tersebut. Sebagai sebuah jam tidaklah bisa menahan putaran selamanya, begitu juga alam semesta tidak sanggup "berputar " selamanya. 

Firman ALLAH : 
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada gosip manakah lagi mereka akan beriman selain kepada Al-Quran itu?"(QS.Al A'raf(7):185)

Sumber http://fisika-indonesia.blogspot.com


EmoticonEmoticon