Minggu, 17 September 2017

Meminta Waktu

Aku kira, kita berjalan beriringan. Beriringan menyusuri jalan yang paling indah di sisi-Nya. Beriringan memikul amanah langit-Nya. Tapi ternyata tidak.

Aku kira, kita berjalan bergandengan. Bergandengan memperjuangkan agama yang paling benar di sisi-Nya. Bergandengan merapatkan barisan  untuk agama-Nya. Tapi ternyata tidak.

Bolehkah saya meminta waktu? Aku merasa tertinggal. Bukan, bukan kalian yang meninggalkan, tapi saya yang tertinggal.  Mungkin saat sudah di minta untuk beriringan, saya masih asyik dengan mimpiku. Mungkin saat sudah di ajak untuk bergandengan, saya masih mengerjakan hal yang lain.

Bolehkah saya meminta waktu? Aku butuh belajar. Aku masih mengumpulkan bekal.  Agar saya cendekia ibarat kalian. Pandai menyampaikan.

Bolehkah saya meminta waktu? Aku takut salah dan keliru.

Bolehkah saya meminta waktu? Aku masih harus memperbaiki diriku.

Bolehkah saya meminta waktu? Ahh, mana dapat urusan umat menunggumu. Kau yang harus berlari. Kau yang harus mengejar. Kau yang harus ikhtiar. Karena sejatinya, Allah pun mewasiatkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Aku malu. Melihat semua pesan yang belum terbaca di handphone-ku. Sedang aku? Aku masih membiasakan kaki untuk melangkah ke kajian ilmu. Aku masih sibuk mencatat. Aku masih galau membagi waktu. Kapan kalian menulis pesan itu? Kapan kalian tidur? Apakah kalian tidak bekerja? Pertanyaan yang sering hinggap di pikiranku.

Aku malu. Bahkan banyak dari kalian yang lebih muda dariku. Tapi soal pengetahuan kalian jauh di atasku. Padahal jatah waktu kita sama, 7 hari dalam seminggu. Kapan kalian mempelajari semua itu? Kapan kalian tidur? Apakah kalian tidak bekerja? Lagi, pertanyaan yang sering hinggap di pikiranku.

Sungguh saya malu. Yang ku rasa demikian. Mungkin saya yang terlalu berlebihan.  Pun saat saya mengingat jalan ini Ia pilihkan alasannya sayang-Nya padaku, saya kembali luluh. Namun saya butuh waktu untuk kembali teguh. Aku kesepakatan tidak lama, hanya sebentar. Hanya koma, bukan titik. Karena saya masih meyakini, berjamaah lebih baik dibandingkan sendirian.



Sumber http://ismimiitsme.blogspot.com


EmoticonEmoticon