Baca teks berikut dalam hati.
Kerajinan batik dan gerabah Kasongan yakni dua pola wirausaha yang telah mengekspor produk ke luar negeri, khususnya ke negara-negara ASEAN.
-------------------
Ekspor Batik Terus Meningkat
Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor produk batik hingga 2019 mencapai US$1,5 miliar (sekitar Rp22,07 triliun). Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor produk batik
cenderung meningkat setiap tahun. Pada Periode Januari-April 2015, nilai ekspor mencapai US$81,8 juta (sekitar Rp1,2 triliun).
Ekspor pada 2014 mencapai US$340 juta (sekitar Rp5 triliun). Jumlah itu meningkat 17% jikalau dibandingkan dengan ekspor 2013. Batik Indonesia sudah diekspor ke banyak sekali negara ASEAN, ibarat Malaysia dan Singapura. Selain itu juga ke negara Amerika, Eropa, dan Australia.
-------------------
Kasongan Bantul Ekspor Gerabah Miliaran Rupiah per bulan
Kalangan perajin di pusat kerajinan gerabah dan keramik Desa Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah spesial Yogyakarta, bisa mengekspor banyak sekali macam kerajinan. Ekspor tersebut mencapai 80 kontainer per bulan atau setara dengan sekitar 6 miliar rupiah.
Berbagai kerajinan gerabah yang diekspor itu mencakup guci yang dibalut dengan kerang dan kaca, patung, hiasan luar ruangan dengan banyak sekali model, dan motif kembangannya.
Sentra kerajinan Kasongan mempunyai ratusan perajin yang tersebar di lima pedusunan, dengan sekitar 200 perajin kualitas ekspor, termasuk lima perajin skala besar.
Pada periode 2008 hingga 2010 ekspor kerajinan memang cenderung turun, terutama ke Amerika dan Eropa, namun mulai 2011 dan setelahnya ekspor mulai meningkat bahkan mulai merambah ke Australia dan sebagian Asia.
------------------
----
Selain batik dan gerabah Kasongan, komoditas ekspor Indonesia yang lain yaitu produk perkebunan, peternakan, perikanan dan pertanian tanaman pangan. Komoditas pertanian dan perkebunan yang diekspor antara lain: kelapa sawit, kopra, kopi, teh, tembakau, cengkih, karet dan rempah-rempah. Kemudian sebagai negara yang kaya akan materi tambang, dimana kekayaan tambang Indonesia merupakan salah satu yang tersebar, maka beberapa materi tambang tersebut juga ada yang diekspor, diantaranya ialah watu bara, besi, baja, timah, dan tembaga. Bahan tambang yang diekspor ada yang berupa materi mentah dan ada yang sudah diolah menjadi materi setengah jadi.
Selain mengeksport barang, ternyata Indonesia juga mengimpor atau mendatangkan barang dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Dan beberapa komoditas impor Indonesia diantaranya ialah:
1. Barang Modal
Yang merupakan jenis barang yang diharapkan untuk acara produksi, pembelian barang-barang modal ditujukan untuk menghasilkan barang lain. Selama ini di Indonesia belum bisa menghasilkan semua barang modal yang dibutuhkan. Hal ini alasannya yakni perkembangan teknologi di Indonesia yang masih terbatas. Meskipun demikian, ada juga barang-barang modal yang bisa dihasilkan sendiri, bahkan diekspor ke negara lain. Barang-barang modal sifatnya tahan lama. Contoh: mesin pabrik, pesawat, alat-alat berat, kapal dan peralatan dan perlengkapan TNI/Polri.
2. Bahan Baku
Indonesia mengimpor banyak sekali jenis materi baku untuk kebutuhan industri. Bahan baku industri bisa berupa materi baku pokok dan materi pendamping. Contoh: kapas untuk industri tekstil, obat-obat kimia untuk industri pupuk, komponen kendaraan bermotor, gandum untuk industri mi instan dan makanan olahan, plastik dan besi baja.
3. Barang Konsumsi
Yang merupakan barang yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, barang konsumsi yang diimpor antara lain alat elektronik, kendaraan bermotor, susu, daging, beras, mentega, makanan kalengan, kosmetik, kedelai dan obat-obatan.
4. Minyak Bumi
Merosotnya produksi minyak di dalam negeri telah menurunkan ekspor minyak Indonesia. Di sisi lain kebutuhan minyak di dalam negeri semakin meningkat alasannya yakni meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Oleh alasannya yakni itu, Indonesia juga mengimpor minyak. Minyak tersebut diolah menjadi produk materi bakar minyak “BBM” yang dipakai untuk transportasi, pembangkit listrik, acara industri dan minyak tanah.
Sumber http://damaruta.blogspot.comKerajinan batik dan gerabah Kasongan yakni dua pola wirausaha yang telah mengekspor produk ke luar negeri, khususnya ke negara-negara ASEAN.
-------------------
Ekspor Batik Terus Meningkat
Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor produk batik hingga 2019 mencapai US$1,5 miliar (sekitar Rp22,07 triliun). Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor produk batik
cenderung meningkat setiap tahun. Pada Periode Januari-April 2015, nilai ekspor mencapai US$81,8 juta (sekitar Rp1,2 triliun).
Ekspor pada 2014 mencapai US$340 juta (sekitar Rp5 triliun). Jumlah itu meningkat 17% jikalau dibandingkan dengan ekspor 2013. Batik Indonesia sudah diekspor ke banyak sekali negara ASEAN, ibarat Malaysia dan Singapura. Selain itu juga ke negara Amerika, Eropa, dan Australia.
-------------------
Kasongan Bantul Ekspor Gerabah Miliaran Rupiah per bulan
Kalangan perajin di pusat kerajinan gerabah dan keramik Desa Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah spesial Yogyakarta, bisa mengekspor banyak sekali macam kerajinan. Ekspor tersebut mencapai 80 kontainer per bulan atau setara dengan sekitar 6 miliar rupiah.
Berbagai kerajinan gerabah yang diekspor itu mencakup guci yang dibalut dengan kerang dan kaca, patung, hiasan luar ruangan dengan banyak sekali model, dan motif kembangannya.
Sentra kerajinan Kasongan mempunyai ratusan perajin yang tersebar di lima pedusunan, dengan sekitar 200 perajin kualitas ekspor, termasuk lima perajin skala besar.
Pada periode 2008 hingga 2010 ekspor kerajinan memang cenderung turun, terutama ke Amerika dan Eropa, namun mulai 2011 dan setelahnya ekspor mulai meningkat bahkan mulai merambah ke Australia dan sebagian Asia.
------------------
- Apakah kau mengetahui komoditas lain yang diekspor dari Indonesia ke banyak sekali negara di lingkup ASEAN?
- Apakah kau juga mengetahui komoditas yang diimpor dari banyak sekali negara di lingkup ASEAN ke Indonesia?
----
Selain batik dan gerabah Kasongan, komoditas ekspor Indonesia yang lain yaitu produk perkebunan, peternakan, perikanan dan pertanian tanaman pangan. Komoditas pertanian dan perkebunan yang diekspor antara lain: kelapa sawit, kopra, kopi, teh, tembakau, cengkih, karet dan rempah-rempah. Kemudian sebagai negara yang kaya akan materi tambang, dimana kekayaan tambang Indonesia merupakan salah satu yang tersebar, maka beberapa materi tambang tersebut juga ada yang diekspor, diantaranya ialah watu bara, besi, baja, timah, dan tembaga. Bahan tambang yang diekspor ada yang berupa materi mentah dan ada yang sudah diolah menjadi materi setengah jadi.
Selain mengeksport barang, ternyata Indonesia juga mengimpor atau mendatangkan barang dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Dan beberapa komoditas impor Indonesia diantaranya ialah:
1. Barang Modal
Yang merupakan jenis barang yang diharapkan untuk acara produksi, pembelian barang-barang modal ditujukan untuk menghasilkan barang lain. Selama ini di Indonesia belum bisa menghasilkan semua barang modal yang dibutuhkan. Hal ini alasannya yakni perkembangan teknologi di Indonesia yang masih terbatas. Meskipun demikian, ada juga barang-barang modal yang bisa dihasilkan sendiri, bahkan diekspor ke negara lain. Barang-barang modal sifatnya tahan lama. Contoh: mesin pabrik, pesawat, alat-alat berat, kapal dan peralatan dan perlengkapan TNI/Polri.
2. Bahan Baku
Indonesia mengimpor banyak sekali jenis materi baku untuk kebutuhan industri. Bahan baku industri bisa berupa materi baku pokok dan materi pendamping. Contoh: kapas untuk industri tekstil, obat-obat kimia untuk industri pupuk, komponen kendaraan bermotor, gandum untuk industri mi instan dan makanan olahan, plastik dan besi baja.
3. Barang Konsumsi
Yang merupakan barang yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari, barang konsumsi yang diimpor antara lain alat elektronik, kendaraan bermotor, susu, daging, beras, mentega, makanan kalengan, kosmetik, kedelai dan obat-obatan.
4. Minyak Bumi
Merosotnya produksi minyak di dalam negeri telah menurunkan ekspor minyak Indonesia. Di sisi lain kebutuhan minyak di dalam negeri semakin meningkat alasannya yakni meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Oleh alasannya yakni itu, Indonesia juga mengimpor minyak. Minyak tersebut diolah menjadi produk materi bakar minyak “BBM” yang dipakai untuk transportasi, pembangkit listrik, acara industri dan minyak tanah.
Tabel Komoditas Ekspor Indonesia ke Negara ASEAN |
EmoticonEmoticon