Kreatifitas Dari Sampah

Di Negeri ini sampah sangat dibenci oleh masyarakat. Banyak tulisan-tulisan "Buanglah sampah pada tempatnya!!", kenyataannya masih banyak sampah dimana-mana. Apa yang terjadi? apakah daerah sampah tidak ada? atau masyarakat sendiri yang tidak bisa membaca? Mungkin kesalahan ini telah terjadi semenjak jaman dahulu, sehingga menjadi budaya gres bangsa kita. Padahal efek dari membuang sampah sangat banyak selain dari merusak keindahan suatu tempat, banjir akhir saluran-saluran air yang tersendat oleh timbunan banyaknya sampah. Akan tetapi masih banyak orang yang peduli akan kebersihan lingkungan dengan cara membuang sampah pada daerah sampah dan membersihkan lingkungan sekitar dari sampah-sampah. Juga banyak orang bisa mengolah limbah sampah, misal sampah plastik menjadi banyak sekali produk daur ulang yang mempunyai nilai jual.
Kalau berdasarkan penulis sendiri banyaknya sampah di Negeri ini diakibatkan tugas Pemerintah yang kurang. Betapa tidak di luar Negeri orang yang membuang sampah bungkus permen saja bisa terkena eksekusi pidana, sedangkan di Negeri kita membuang berkarung-karung sampah di mana saja tidak dikenakan apa-apa bahkan hukuman teguran pun tidak ada. Pemerintah sendiri harus lebih kerja keras, mungkin dengan memperbanyak daerah sampah, mengolah dan meleburkan sampah, serta memberi eksekusi bagi yang membuang sampah sembarangan.
Kita lihat sendiri suasana Ibu Kota Indonesia yaitu Jakarta, sungai-sungai kini sudah menjadi anutan sampah dan bahkan sudah tidak terlihat mengalir alasannya ialah banyaknya sampah. Banjir ada disana-sini entah apa yang mereka pikirkan, padahal kebanyakan banjir akhir dari tersumbatnya susukan air yang menuju ke sungai atau laut. 
Kita lupakan duduk kasus sampah, dan mebahas topik lain yang masih bekerjasama dengan sampah. Kenapa aku menciptakan judul postingan "Kreatifitas dari Sampah", alasannya ialah aku ingin membagi pengalaman merubah sampah menjadi sesuatu yang berbeda dan mempunyai nilai kreatifitas. Mungkin dongeng ini bisa menjadi pandangan gres kita semua untuk melihat sisi lain dari sampah.


Kembangan, ialah sebuah nama Desa yang masuk wilayah Kecamatan Moyudan, Sleman, Yogyakarta, itu ialah Desa aku juga. Suatu dikala desa kami menerima seruan untuk mengikuti sebuah lomba Takbir Keliling se-Kecamatan Moyudan yang diadakan oleh Panitia PAKM (Pengajian Anak Kecamatan Moyudan) pada tanggal 28 Oktober 2012. Persyaratan lomba ialah dengan menggunakan sepeda, konsep lebih menyerupai sepeda besar hati tetapi Takbir Keliling.
Kebanyakan dari penerima tahun ke tahun ialah menghias sepeda dengan kertas warna-warni. Untuk itu kali ini dari Desa kami mempunyai ide untuk menghias sepeda dari sampah plastik yang sudah tidak berkhasiat lagi. Tidak lupa kostum kita buat dari sampah plastik juga. Karena tanggal 28 Oktober ialah hari sumpah cowok maka tidak lupa diberi hiasan bendera kecil Merah Putih. 
Berikut gambar dikala mengikuti Takbir Keliling PAKM dari menghias sepeda hingga Hari Lomba :

Kami pun keluar sebagai Juara 1 untuk Putri di Lomba Takbir Keliling PAKM 2012.

Selain itu kami juga pernah menjadi Juara 1 Tenda di Jambore PAKM 2011 dengan kreatifitas menciptakan Tenda dari sampah plastik yang tidak berguna. 

Berikut gambar untuk tenda dari sampah plastik :

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Dan tak lupa berpesan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Karena jikalau tidak dimulai dari kita mau dari siapa lagi.

Sumber http://creativitywhitoutlimits.blogspot.com