Cara Menanam Sayuran Hidroponik – Jumpa lagi bersama kami SentraBudidaya, pada kesempatan kali kami akan membahas mengenai budidaya sayuran hidroponik. Pemikiran insan yang selalu berkembang memperlihatkan banyak sekali macam penemuan dan ide.
Sehingga, sekarang budidaya sayuran tidak perlu lagi memakai tanah sebagai media tanam untuk budidaya sayuran alasannya sudah muncul teknik hidroponik yang memakai air sebagai media tanam. Teknik hidroponik terinspirasi dari tumbuhan enceng gondok yang sanggup tumbuh dengan subur tanpa memerlukan tanah.
Cara menanam sayuran hidroponik sanggup memakai beberapa sistem diantara sistem kultur air, sistem kultur agregat serta sistem NFT yang sama-sama memakai air sebagai media tanam. Lalu apakah sayuran hidroponik memperoleh asupan nutrisi yang cukup?
Tentu saja iya alasannya ketiga teknik diatas memakai perlarut nutrisi yang bertujuan biar tumbuhan selalu memperoleh asupan nutrisi biar tumbuh secara maksimal. Selain itu sayuran hidroponik juga memperoleh oksigen melalui beberapa cara yaitu gelembung udara, percikan air jatuh, pengaliran air memakai alat NFT. Nah eksklusif saja kita bahas cara menanam sayuran hidroponik step by step dibawah ini.
Cara Menanam Sayuran Hidroponik
Proses budidaya sayuran hidroponik sanggup dilakukan dengan beberapa sistem yaitu system kultur air, sistem kultur agregat serta NFT yang sama – sama memakai air sebagai media tanaman. Pemberian nutrisi juga harus diperhatikan biar sayuran hidroponik sanggup tumbuh dengan subur.
Selain proses perawatan sayuran juga perlu biar hama dan penyakit tidak sanggup berkembang biak atau menyerang sayuran. Berikut ini beberapa sistem cara menanam sayuran hidroponik, yaitu :
1. Cara Menanam Sayuran Hidroponik Sistem Kultur Air
Penggunaan air sebagai media tanam dari cara menanam sayuran hidroponik yang sudah ada semenjak zaman dulu. Sayuran yang sanggup ditanaman memakai sistem kultur air yaitu kangkung, bayam serta jenis sayuran lainnya. Sistem kultur air terinspirasi dari tumbuhan enceng gondok yang sanggup tumbuh di rawa dan danau dengan subur tanpa adanya tanah sebagai media akar berkembang.
Selain itu kunci dari sistem kultur air ialah gelembung udara alasannya berfungsi sebagai pelarut nutrisi serta pengantar oksigen kepada sayuran hidroponik. terdapat beberapa jenis gelembung udara yang sanggup dipakai pada sistem kultur air yaitu falling water, sirkulasi ulang sistem rakit apung serta sistem rakit apung. Berikut klarifikasi mengenani jenis – jenis gelembung udara, yaitu :
Falling Water
Pembuatan gelembung udara pada teknik falling water memakai percikan air jatuh sebagai sumber utama, kalau percikan air jatuh semakin banyak maka hasil pinjaman nutrisi dan oksigen akan semakin banyak juga sehingga tananam sanggup tumbuh dengan subur tanpa kekurang nutrisi dan oksigen.
Sikulasi Ulang Sistem Rakit Apung
Pada teknik yang kedua ini mempunyai cara kerja menyerupai banjir sehingga anda memerlukan beberapa wadah yang terhubung dengan wadah utama melalui selang atau pipa air. Pemberian nutrisi dilakukan dengan cara melarutkan nutrisi kewadah utama sehingga akan mengalir kesetiap wadah lainnya kemudian pastikan larutan nutrisi hingga kedalam sayuran hidroponik.
Sistem Rakit Apung
Cara menanam sayuran hidroponik memakai sistem rakit apung sebanarnya tidak jauh berbeda dengan sistem kultur air pada umumnya, namun perbedaannya terlihat dari kedalam yang mencapai 8 hingga 10 inci. Pada sistem rakit apung dikhususkan untuk tumbuhan yang berukuran besar selain itu tumbuhan yang berukuran besar juga memerlukan asupan air yang banyak sehingga gunakan daerah penampungan air yang besar, namun kalau dirumah hanya tersedia baskom tidak dilema yang harus anda lakukan ialah mengisi air diember dengan penuh.
2. Cara Menanam Sayuran Hidroponik Sistem Kultur Agregat
Pada sistem kultur agregat media tumbuh sayuran hidroponik bukan tanah melainkan pasir, kerikil, batuan alam, arang sekam dan watu apung sehingga memerlukan perawatan yang lebih khusus dibandingkan sistem kultur air. Pada sistem kultur air memakai air sebagai media tumbuh sehingga sayuran hidroponik sudah niscaya memperoleh pasokan air dan nutrisi dari plakton-plakton yang cukup untuk pertumbuhannya.
Sistem kultur agregat mempunyai keunggulan yaitu media tanam sanggup diperoleh dengan gampang dan murah menyerupai arang sekam yang banyak dipakai oleh petani dan pengusaha sayuran hidroponik. Selain arang sekam penggunaan pasir sanggup menambah kualitas tumbuhan sayuran hidroponik, pasir sanggup dipakai dalam jangka panjang sehingga harga mahal untuk memperolehnya tidak jadi masalah.
Pengelolaan
Pada proses pengenalan wacana sistem kultur agregat sudah dijelaskan diatas selanjutnya kami akan membahas aspek penting lainya dari cara menanam sayuran hidroponik yaitu pengolahan tumbuhan mencakup persiapan materi media, larutan nutrisi, tanaman, penyemaian, aplikasi nutrisi, perawatan tumbuhan dari hama dan penyakit, panen serta pasca panen.
Dunia hidroponik mempunyai beberapa dilema yang sering mengganggu proses budidaya sayuran yaitu serangan dari hama dan penyakit, meskipun budidaya sayuran hidroponik dilakukan pada ruangan kaca, plastik serta kasa tidak menjamin tumbuhan akan terbebas dari serangan hama penyakit oleh alasannya itu pakar hidroponik menyarankan untuk menentukan jenis sayuran yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, memperhatikan lingkungan untuk menghindari penyakit serta melaksanakan pengendalian hama dan penyakit secara manual dan kimiawi.
Selain itu pinjaman nutrisi sayuran hidroponik pada sistem kultur agregat sanggup dilakukan dengan cara pinjaman atau penyemprotan air yang sudah dicampur oleh unsure hara sebagai materi penting dalam proses pertumbuhan sayuran hidroponik biar tumbuh dengan baik serta subur.
Artikel terkait: Panduan Cara Menanam Jagung Manis yang Baik dan Benar
3. Cara Menanam Sayuran Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT)
Cara menanam sayuran hidroponik selanjutnya ialah NFT atau nutrient film technique yang memakai media tanam selokan sebagai pengganti tanah. Pada system NFT tidak memakai selokan yang biasanya ditemui ditrotoar melain selokan yang terbuat dari materi logam yang tahan karat serta tipis. Pemberian nutrisi pada system ini dilakukan dengan cara pengaliran melalui selang serta air yang sudah dicampur dengan nutrisi hingga mengenai sayuran hidroponik.
Kelebihan NFT yaitu :
- Sayuran hidropink memperoleh suplai air, oksigen serta nutrisi secara teru menerus
- Air yang dipakai sedikit sehingga lebih hemat
- Pada proses perawatan lebih gampang alasannya penyiraman tidak perlu dilakukan.
Kekurangan NFT yaitu
- Jika tumbuhan terkena penyakit maka proses penularannya akan lebih cepat
- Listrik merupakn kunci keberhasil budidaya ini oleh alasannya itu kalau listrik tidak ada makan mesin tidak bekerja
- Biaya pembuatan mesin NFT mahal
Sayuran hidroponik akan badan dengan subur kalau proses budidaya yang anda lakukan sesuai dengan klarifikasi yang kami jelaskan diatas, selain itu budidaya memakai sistem hidroponik memang sedikit lebih sulit dibandingkan dengan budidaya biasanya.
Namun kalau proses hidroponik anda berhasil maka sayuran yang dihasilkan akan mempunyai kualitas unggulan sehingga dalam proses penjual akan lebih gampang atau dikonsumsi sendiri akan terasa lebih nikmat. Sekian gosip dari kami mengenai cara menanam sayuran hidroponik, semoga sanggup membantu anda semua terima kasih.
Simak juga: Panduan Cara Menanam Cabe Hidroponik
Sumber https://sentrabudidaya.com
EmoticonEmoticon