Akuntansilengkap.com | Artikel ini akan membahas seputar wacana keuntungan ditahan ssecara lengkap menyerupai pengertian keuntungan ditahan, faktor yang menghipnotis besarnya keuntungan ditahan, manfaat keuntungan ditahan serta cara menghitung keuntungan ditahan dalam akuntansi.
Isi Artikel
Pengertian Laba di Tahan
Dalam akuntansi, sahabat niscaya sering mendengar istilah keuntungan ditahan. Pengertian keuntungan ditahan ialah :
Laba ditahan adalah suatu keuntungan yang diperoleh dari perusahaan baik sebagian ataupun keseluruhan, keuntungan tersebut ditahan atau tidak diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.
Uang dari keuntungan tersebut biasanya akan diinvestasikan kembali kepada perusahaan biar menjadi tombak utama dalam kelangsungan pertumbuhan bisnis perusahaan tersebut sekaligus untuk membayar utang-utang perusahaan.
Laba ditahan dalam laporan neraca akan berada pada posisi Pasiva. Keputusan untuk membagi atau tidaknya keuntungan ditahan tersebut diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Laba ditahan biasanya ada pada perusahaan perseroan terbatas (PT), kegunaan dalam mengetahui besarnya keuntungan ditahan dalam suatu perusahaan ialah untuk mengetahui kinerja pertumbuhan perusahaan tersebut dari tahun ke tahun.
Tujuan dari keuntungan ditahan ialah untuk melunasi hutang perusahaan dan reinvestasi dalam acara bisnis perusahaan.
Baca juga:
Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Laba Ditahan
Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang menghipnotis besarnya keuntungan ditahan dalam suatu perusahaan ialah sebagai berikut :
- Perubahan dalam pajak perusahaan
- Perubahan dalam taktik bisnis dalam perusahaan tersebut
- Perubahan dalam harga pokok penjualan (HPP)
- Perubahan dari penerimaan bersih
- Perubahan dari besarnya jumlah uang yang dibayar kepada para pemegang saham/investor yang berbentuk sebagai deviden
- Perubahan dalam biaya-biaya manajemen perusahaan
Manfaat Laba Ditahan
Dibawah ini merupakan manfaat dari keuntungan ditahan dalam suatu perusahaan ialah sebagai berikut :
- Untuk melunasi hutang-hutang perusahaan
- Sebagai salah satu sumber biaya dalam membiayai operasional perusahaan dalam mencapai keuntungan yang lebih maksimal
- Sebagai cadangan biaya untuk melaksanakan investasi kepada para investor
- Dapat dipakai dalam pekembangan perusahaan dimasa yang akan datang
Cara Menghitung Laba Ditahan Perusahaan
Dibawah ini merupakan cara menghitung keuntungan ditahan dalam suatu perusahaan ialah sebagai berikut :
-
Kumpulkan semua data yang diperlukan dari laporan keuangan perusahaan
Setiap perusahaan diharuskan melaksanakan dokumentasi atas keuangan perusahaan secara resmi. Cara ini sanggup dipakai biar lebih gampang menghitung keuntungan ditahan perusahaan selama periode berjalan dengan memakai angka-angka dari laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui keuntungan bersih, keuntungan ditahan pada waktu tertentu, serta deviden yang sudah dibayar, dibandingkan kalau sahabat menghitungnya secara manual. Laba ditahan suatu perusahaan akan ditampilkan dalam laporan neraca selama periode pencatatan yang terakhir sedangkan keuntungan higienis akan ditampilkan dalam laporan keuntungan rugi periode berjalan.
Sobat sanggup menghitung keuntungan ditahan dalam suatu perusahaan dengan memakai rumus dibawah ini :
Untuk menghitung keuntungan higienis kumulatif, tambahkan angka keuntungan ditahan yang gres saja sahabat hitung dengan saldo keuntungan ditahan yang sudah ada pada ketika ini.
Misalnya pada selesai tahun 2015, bisnis sahabat mempunya keuntungan ditahan kumulatif sebesar Rp 615 juta. Selama tahun 2016 bisnis sahabat menghasilkan keuntungan higienis sebesar Rp 20,1 juta dan membayar deviden dengan jumlah sebesar Rp 5,5 juta. Maka saldo selesai keuntungan ditahan dari bisnis sahabat ialah :
Rp 20,1 juta – Rp 5,5 juta = Rp 14,6 juta
Rp 615 juta + Rp Rp 14,6 juta = Rp 629,6 juta
Jadi, sahabat mempunyai keuntungan ditahan dari bisnis sahabat sebesar Rp 629,6 juta
-
Jika tidak mempunyai isu keuntungan bersih, cobalah dengan menghitung keuntungan kotor terlebih dahulu
Jika sahabat tidak sanggup menghitung keuntungan higienis dari bisnis sobat, maka sahabat sanggup menghitung keuntungan higienis dari bisnis tersebut dengan cara yang manual. Mulailah dengan menghitung keuntungan kotor perusahaan
Laba kotor perusahaan ialah sebuah angka yang dihitung dengan cara mengurangi uang dari penjualan dengan harga pokok penjualan (HPP) dan sebuah angka yang dihasilkan dari laporan keuntungan rugi.
Sebuah perusahaan mencapai penjualan dengan besar Rp 170.000 dalam suatu kuartal, tetapi harus membayar sebesar Rp 90.000 untuk barang-barang yang diperlukan dalam menghasilkan angka penjualan sebesar Rp 170.000 tersebut. keuntungan kotor dalam satu kuartal tersebut ialah sebesar :
Rp 170.000 – Rp 90.000 = Rp 80.000
- Hitung keuntungan operasi
Contohnya, dalam suatu bisnis menghasilkan keuntungan kotor sebesar Rp 80.000, dan ada pembayaran biaya-biaya manajemen dan upah sebesar Rp 15.000. Dengan demikina besar keuntungan operasi perusahaan tersebut ialah :
Rp 80.000 – Rp 15.000 = Rp 65.000
- Hitung keuntungan higienis sebelum pajak
Contohnya, besarnya keuntungan operasi suatu perusahaan Rp 65.000. kemudian perusahaan membayar biaya depresiasi sebesar Rp 5.000 dan biaya bunga sebesar Rp 1.500 maka besarnya keuntungan higienis sebelum pajak perusahaan tersebut ialah :
Rp 65.000 – Rp 1.500 – Rp 5.000 = Rp 58.500
- Hitung keuntungan higienis sesudah pajak
Dalam pola diatas, kita asumsikan bahwa tarif pajak 35%. Maka biaya pajak yang harus dibayar sebesar :
35% (0,35) x Rp 58.500 = Rp 20.475
Selanjutnya kita kurangkan dengan jumlah keuntungan higienis sebelum pajak sebagai berikut :
Rp 58.500 – Rp 20.475 = Rp 38.025
- Kurangi dengan jumlah dividen yang sudah dibayarkan
Misalnya kita asumsikan perusahaan membayar dividen kepada para investor sebesar Rp 16.000 dalam kuartal ini. Laba ditahan dalam periode berjalan ialah :
Rp 38.025 – Rp 16.000 = Rp 22.025
- Hitunglah saldo selesai dari keuntungan ditahan
Misalnya diasumsikan suatu perusahaan telah menahan keuntungan sebesar Rp 30.000, sehingga hingga ketika ini saldo pada akun keuntungan ditahan menjadi :
Rp 30.000 + Rp 22.025 = Rp 52.025
Demikianlah artikel diatas yang membahas mengenai Pengertian dan Cara Menghitung Laba Ditahan [Lengkap]. Semoga artikel diatas sanggup menambah wawasan sahabat yaa.. jangan lupa like and share!
Kunjungi artikel terkait:
- Contoh Laporan Laba Rugi Dan Jurnal Penutup Perusahaan Manufaktur
- Contoh Buku Besar Pembantu Piutang Perusahaan Dagang
- Contoh Buku Besar Pembantu Utang Perusahaan Dagang
- Pengertian dan Fungsi Buku Besar Pembantu “6 Jenis” Persediaan, Piutang, Utang, HPP, Biaya dan Aktiva Tetap
- Pengertian Buku Besar dan 4 Tahapan Posting
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
EmoticonEmoticon