Pengertian Pendidikan – Dalam sebuah kehidupan pasti tidak akan terlepas dari yang namanya pendidikan, pada hakekatnya mendidik seseorang itu dapat dilakukan semenjak orang tersebut dilahirkan ke dunia. Seseorang yang lahir ke dunia tentunya akan melalui fase-fase pertumbuhan, pada fase tersebutlah manusia mulai mampu untuk dididik.
Hal tersebut juga tak terlepas dari tujuan dari pendidikan itu sendiri, pendidikan ada karena tujuannya untuk mencerdaskan bangsa dan memperbaiki kehidupan manusia ke depannya. Dari kata didik yang mendapat imbuhan ‘pe’ dan ‘an’, didik memiliki arti memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan.
Pengertian Pendidikan Secara Umum
Pengertian pendidikan secara umum adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, ketrampilan, dan kebiasaan sekumpula manusia yang diwariskan dari satu generasi ke genarasi berikutnya melalui metode pengajaran, pelatihan dan penelitian.
Pengertian lain juga menyebutkan definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan secara sistematis guna mewujudkan suasana belajar-mengajar agar para peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya.
Dengan adanya pendidikan semua orang tanpa terkecuali mampu memiliki kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh seseorang dan masyarakat. Secara sederhana, pengertian pendidikan ialah suatu proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat seseorang atau masyarakat luas lebih kritis dalam berpikir.
Selain itu, KBBI menyebut pendidikan adalah proses untuk mengubah tata laku dan sikap seseorang maupun kelompok dengan upaya pelatihan dan pengajaran. Dalam bahasa Inggris, pendidikan disebut dengan Education, tersusun dari kata “E” dan “Duco”, Duco adalah sesuatu yang tengah mengalami proses dan due east adalah perkembangan yang terjadi dari dalam.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan manusia untuk mengembangkan dirinya menjadi sebaik mungkin dari dalam. Terdapat dua cara untuk memperolehnya, yakni dengan pendidikan formal dan pendidikan not formal.
Jadi, dari beberapa penjelasan di atas, pengertian pendidikan ialah suatu usaha yang secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik (manusia) secara aktif mengembangkan potensi diri dalam memperoleh kecerdasan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan diri dan masyarakat.
Pengertian Pendidikan Secara Etimologi
Secara etimologi, asal-usul kata pendidikan dalam bahasa Inggris disebut dengan education, sedangkan dalam bahasa latin disebut dengan educatum, tersusun dari dua kata yaitu “E” dan “Duco’. Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, due east adalah perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit banyak, sementara Duco adalah perkembangan atau tengah berkembang.
Jadi singkatnya, pengertian pendidikan secara etimologi adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia lewat ajaran dan pelatihan.
Sebuah pendidikan dapat diraih atau diperoleh baik secara formal atau not formal. Pendidikan formal diperoleh lewat program-program yang telah direncanakan, terstruktur oleh suatu institusi, departemen atau kementrian negara. Sementara not formal dapat didapatkan dari pengalaman hidup sehari-hari sendiri atau pun dari orang lain.
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
Pengertian pendidikan juga dapat dilihat dari berbagai pendapat para ahli yang terdapat di berbagai literatur, misalnya Ki Hajar Dewantara. Menurut Bapak Pendidikan Nasional Republic of Indonesia ini, pendidikan pada umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Definisi pendidikan lainnya menurut para ahli adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, ini mungkin akan terjadi dalam pergaulan biasa, pergaulan orang dewasa dengan pemuda. Hal ini mungkin juga dapat terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan sosial.
Proses tersebut melibatkan pengawasan pada perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup, pengertian ini disampaikan oleh John Dewey. Ibnu Muqaffa, seorang tokoh bangsa Arab mengatakan bahwa pendidikan ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita.
Seperti makanan, minuman, juga yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi, yakni merupakaan akal dan rohani. Ibnu Muqaffa mengenai definisi pendidikan ini melalui kitab Kalilah dan Daminah. Prof. Richey mempunyai pandangan tersendiri mengenai definisi dari pendidikan.
Istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa masyarakat generasi baru pada penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat. Hal ini diungkapkan Prof. Richey dalam bukunya yang berjudul ‘Planning for teaching, an Introducing to Education”.
H.Horne menyebut pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, bebas dan sadar kepada Tuhan, layaknya termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Filsuf asal Inggris, John Stuart Mill (1806-1873 M) menilai bahwa pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk diri sendiri atau yang dikerjakan orang lain untuknya, hal itu dilakukan dengan tujuan mendekatkan diri kepada tingkat kesempurnaan.
Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Edgar Dalle yang menyebut pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan yang berlangsung di sekolah ataupun luar sekolah sepanjang hidup untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam lingkungan hidup.
Filsuf terkenal asal Yunani, Plato secara singkat menjelaskan bahwa sebuah pendidikan ialah cara untuk membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan.
Tujuan Pendidikan
Secara umum pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi di dalam diri seseorang, manusia atau peserta didik. Berkembangnya pertumbuhan kecerdasan dan potensi diri, maka seorang manusia dapat memiliki ilmu pengetahuan, kreativitas, sehat jasmani dan rohani, kerpibadian yang baik, mandiri dan menjadi masyarakat bertanggung jawab.
- Tujuan pendidikan menurut UU No. ii Tahun 1985 adalah pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian baik dan bertanggung jawab pada bangsa.
- Menurut UU No. xx Tahun 2003, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peseta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
- Tujuan pendidikan menurut MPRS No.2 Tahun 1960 adalah membentuk manusia yang berjiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.
Dari ketiga pemaparan yang telah dijelaskan diatas, terkait dengan tujuan pendidikan menurut UUD dan MPRS, UUD 1945 yang sudah mengalami amandemen atau perubahan yakni pasal 31 ayat three dan ayat v yang dijadikan sebagai tujuan pendidikan nasional secara keseluruhan di Indonesia.
Fungsi Pendidikan
Banyak sekali fungsi pendidikan bagi kehidupan manusia, baik itu kehidupan sehari-hari maupun untuk kemajuan bangsa. Dari sekian banyak fungsi pendidikan tersebut, salah satu yang utama adalah untuk mengembangkan kemampuan, karakter, kepribadian dan perilaku seseorang atau manusia untuk menjadi lebih beradab dan bermartabat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, mematuhi aturan serta norma dan hukum yang berlaku.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat utama, hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Pendidikan dapat membuat seseorang atau manusia lenih mudah untuk dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dalam menjalani hidup, seperti sandang, pangan dan papan.
Karena itu, tidak heran mengapa fungsi pendidikan sangat penting sekali bagi kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Untuk itu, pemerintah juga mendukung upaya untuk membuat programme khusus pendidikan agar hal ini dapat dirasakan secara merata bagi semua warga atau penduuduk generasi bangsa.
Untuk itu pemerintah Republic of Indonesia tidak tanggung-tanggung dalam menggelontorkan dana untuk melakukan programme pendidikan secara merata. Sekitar xx persen dari full APBN digelontorkan pemerintah untuk mendukung programme tersebut. Hal ini berkaca bahwa pendidikan merupakan modal utama suatu bangsa besar, maju dan bersaing dengan bangsa lainnya.
Fungsi pendidikan menurut kurikulum pendidikan terbaru tahun 2013 terbagi menjadi beberapa poin. Dalam kurikulum tersebut, pendidikan akan difokuskan kepada tiga fungsi pokok dimana ketiga fungsi tersebut diantara. Fungsi sebagai penegak nilai, fungsi sebagai sarana mengembangkan masyarakat, dan fungsi untuk mengembangkan potensi manusia.
- Fungsi pendidikan sebagai penegak nilai, adalah dapat diartikan bahwa sebuah pendidikan memiliki peran yang sangat penting yang berkaitan dengan nilai-nilai yang ada pada masyarakat, hal ini dimaksudkan untuk memelihara dan menjaga kelestarian nilai-nilai luhur di dalamnya.
- Fungsi pendidikan sebagai sarana pengembangan masyarakat, adalah pendidikan digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan kualitas pada masyarakat, dalam hal ini berkaitan peran serta pendidikan dalam meningkatkan mutu dan kualitas ilmu yang dimiliki oleh masyarakat luas.
- Fungsi pendidikan sebagai upaya pengembangan potensi manusia, pendidikan diharapkan mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang selalu siap dan tanggap dengan tantangan kehidupan mendatang.
Pendidikan merupakan sangat modal yang memadai, yang tentu telah dimiliki oleh setiap warga masyarakat atau manusia. Dengan ini diharapkan muncul generasi tangguh dengan intelektualitas yang tinggi.
Selain fungsi diatas terdapat juga fungsi lain pendidikan untuk masyarakat luas, terdapat empat fungsi pendidikan, yakni sosialisasi, integrasi sosial, penempatan sosial dan inovasi sosial. Keempat fungsi ini juga berperan sangat vital bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasan keempat fungsi tersebut.
- Sosialisasi adalah sebuah proses untuk mempelajari nilai dan norma yang berlaku di suatu wilayah tertentu. Insitusi sosial seperti keluarga dan sekolah berfungsi untuk menjalangkan fungsi ini.
Contohnya, kita mengingingkan anak agar untuk tidak memukul orang tua ketika dimarahi, maka sekolah melalui para guru akan mengajarkan kepara murid (anak) untuk tidak melakukan itu.
- Integrasi sosial adalah proses untuk mengikuti atau ikut meyakini nilai-nilai yang telah diyakini oleh individu atau sebuah kelompok dalam suatu masayrakat. Hal ini dilakukn agar masyarakat dapat bekerja sebagaimana mestinya, tanpa muncul konflik yang merugikan kehidupan sosial, maka individu-individu tersebut harus dapat mengikuti nilai-nilai yang telah diyakini bersama.
- Penempatan sosial berkaitan dengan seseorang atau anak didik yang telah menjalani proses pendidikan identifikasi mengenai kepribadian, karakter, ketrampilan dan keahliannya. Proses identifikasi tersebut menentukan penempatan posisi sosial seseorang tersebut nantinya.
Contohnya, seseorang yang belajar mengenai ilmu kedokteran, maka penempatan yang sesuai untuk dia adalah ditempatkan pada institusi kesehatan masyarakat. Keempat, inovasi sosial sebagai fungsi pendidikan terkait sangat erat dengan segala macam penemuan-penmuan baru di berbagai bidang yang mempengaruhi kehidupan sosial.
Seseorang tidak dapat berharap penemuan tersebut dapat mengubah dunia dalam skala kecil maupun besar, apabila penemuan tersebut tidak melalui proses pendidikan terlebih dahulu. Contoh, seorang intelektual tidak akan menciptakan suatu ideologis sebelum ia membaca banyak buku mengenai hal itu.
Jenis-jenis Pendidikan
Menilik pada penjelasan diatas mengenai pengertian hingga fungsi dari pendidikan, cara memperoleh pendidikan juga dibedakan dalam beberapa jenis, diantaranya pendidikan formal, pendidikan not formal dan pendidikan informal. Ketiga jenis pendidikan ini masing-masing memiliki pengertian yang berbeda dan cara menjalani yang berbeda pula.
- Pendidikan formal yakni jenis pendidikan yang memiliki struktur atau telah terstruktur dan memiliki jenjang. Jenjang pendidikan formal mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah (SMP), pendidikan atas (SMA) hingga pendidikan tinggi (Universitas).
- Pendidikan not formal adalah salah satu jalur pendidikan yang terdapat di luar pendidikan fomal yang juga dapat dilaksanakan secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini bisa disetarakan dengan hasil programme pendidikan formal, akan tetapi harus melalui proses penilaian dari pihak yang berwenang.
- Pendidikan informal adalah jenis pendidikan dari keluarga dan lingkungan dimana seseorang atau yang dapat disebut sebagai peserta didik tersebut mampu belajar secara mandiri. Pendidikan informal ini berbeda dengan juga jenis pendidikan diatas, hal ini dikarenakan pendidikan informal langsung dapat dirasakan dan dilakukan bagi seorang yang mengalaminya.
Problematika Pendidikan
Salah satu tugas dari pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia untuk proses pembangunan, baik itu pembangunan diri atau pembangunan suatu bangsa. Untuk langkah pembangunan ini tentunya telah disesuaikan dengan tuntutan jaman. Perkembangan jaman iniah yang disinyalir memunculkan persoalan-persoalan bagi pendidikan saat menjalani tugasnya.
Perhatian pemerintah untuk persoalan pendidikan dinilai masih sangat minim. Hal itu terlihat dari bergamanya masalah pendidikan yang muncul dan makin rumit. Menyusul hal tersebut, pendidikan yang buruk juga membawa dampak buruk bagi generasi penerus bangsa, tentunya ini merupakan masalah yang sangat serius yang harus mampu dikurangi atau bahkan diselesaikan.
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan masyarakat sebagai surpa sistem. Segala seseuatu mengenai pembangunan sistem pendidikan tidak akan berarti jika sistem tersebut tidak saling berhubungan. Kaitan erat antara bidang pendidikan sebagai sistem pendidian dengan sistem sosial membuat hal ini menjadi sangat kompleks.
Kualitas dan mutu belajar di sekolah juga tak terlepas dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat disekitarnya, dimana murid sekolah itu berasal dan masih banyak lagi faktor-faktor lainnya di luar sistem persekolahan yang berkaitan dengan mutu hasil belajar tersebut.
Berdasarkan kenyataan itu, penanggulangan pendidikan juga sangat kompleks karena menyangkut banyak komponen dan melibatkan banyak pihak. Pada dasarnya, terdapat dua hal masalah pokok yang dihadapai dalam dunia pendidikan, khususnya dunia pendidikan Indonenesia.
Pertama, bagaimana semua warga Negara mendapat kesempatan menikmati pendidikan, kedua bagaimana pendidikan mampu membekali peserta didik atau masyarakat dengan keterampilan kerja mumpuni agar dapat bersaing dalam kehidupan bermasyarakat.
Sumber https://olympics30.comBoleh re-create paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih
EmoticonEmoticon