Sabtu, 02 Juni 2018

10 Perkiraan Dasar Akuntansi Berdasarkan Para Ahli

asumsi dasar akuntansi dan prinsip dasar 10 Asumsi Dasar Akuntansi Menurut Para Ahli

Tujuan akuntansi sendiri yaitu memperlihatkan informasi keuangan yang akurat dan sanggup di percaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. Pada prinsip dasar akuntansi sebagai laporan keuangan harus menyediakan informasi yang relevan, sanggup dimengerti, daya uji, netral, sempurna waktu, daya banding dan lengkap.

Di situs belajar akuntansi ini, kami akan memperlihatkan informasi perihal perkiraan dasar akuntansi berdasarkan para ahli.

Asumsi Dasar Akuntansi Menurut AICPA

Akuntansi sebagai suatu system mengenal beberapa anggapan dasar (asumsi). Menurut Paul Grady (AICPA) ada 10 perkiraan dasar akuntansi diantaranya:

(A Society and Government Structure honering property right), Asumsi yang pertama yaitu suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik pribadi.

Kesatuan perjuangan yang spesifik (Specific Business Entities)

  1. Penggunaan unit moneter didalam rekening-rekening (Monetary Expression in Accounts)
  2. Kontinuitas Usaha (Going Concern)
  3. Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan perjuangan yang sama (Consistency between periods for the same entity)
  4. Konservatif (Conservatism)
  5. Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas (Diversity in Accounting among independent entities)
  6. Ketergantungan data dari pengendalian intern (Dependability of data through internal control)
  7. Cukup berarti (Materiality)
  8. Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-taksiran (Timeliness in financiall reporting requires estimates)

Baca juga: 16 Software keuangan terbaik 

Asumsi Dasar Akuntansi Menurut GAAP Atau IFRS

Akuntansi berikut perkiraan diamanatkan oleh standar akuntansi (baik di bawah AS GAAP atau IFRS.)

Dengan demikian, akuntan mengikuti asumsi-asumsi ketika mempersiapkan laporan keuangan dan auditor juga memakai perkiraan yang sama ketika melaksanakan audit laporan keuangan.

  1. Kesatuan perjuangan Economic Entity Assumption

Akuntansi memperlakukan perusahaan sebagai entitas terpisah dari pemilik dan manajer. Ini hanya mencatat transaksi yang terkait dengan perusahaan.

  1. Kontinuitas perjuangan (The Going Concern /Continuity Assumption)

Akuntansi mengasumsikan bahwa suatu perusahaan yang layak dan “going concern” untuk waktu yang tanpa batas yang lama. Menggunakan perkiraan ini perusahaan membagi asetnya ke dalam jangka panjang ketika ini dan dan membagi kewajiban menjadi jangka pendek dan panjang.

  1. Periodisasi Asumsi Tepat waktu (The Periodicity Assumption)

Akuntansi mengasumsikan kehidupan yang berkesinambungan dari perusahaan sanggup dibagi menjadi seragam dan periode konsisten waktu yang laporan keuangan disusun dan diterbitkan.

  1. Pengakuan Unit Moneter (Measurement and Units of Measure Assumption)

Akuntansi hanya catatan dan laporan kejadian ekonomi kuantitatif yang da1pat dinyatakan dalam unit moneter. Di bawah perkiraan yang sama, laporan keuangan perusahaan harus dinyatakan dalam mata uang tertentu disebut sebagai mata uang penyajian.

  1. Arm’s-Length Transactions Assumption

Akuntansi mengasumsikan bahwa kedua belah pihak terlibat dalam teladan transaksi-untuk, pembeli dan Penjual- sebuah rasional dan bebas untuk bertindak secara independen, masing-masing berusaha untuk menciptakan komitmen terbaik dalam membangun ketentuan transaksi.

  1. Keandalan Asumsi (Reliability Assumption)

Akuntansi hanya catatan memadai terbukti transaksi dan hanya menyajikan laporan keuangan yang sanggup dipercaya untuk pengguna.

  1. Konsistensi Asumsi (Consistency Assumption)

Akuntansi percaya bahwa metode yang konsisten akuntansi harus dipakai dari periode ke periode kecuali sanggup diganti dengan metode yang lebih relevan.

  1. Akrual Asumsi (Accrual Assumption)

Dalam transaksi rekaman, akuntansi memakai basis akrual di mana pengukuhan pendapatan muncul ketika diterima dan pengukuhan beban terjadi ketika digunakan, dengan atau tanpa uang tunai yang terlibat.

Baca Juga: 

  1. Pengertian, Prinsip Dan Landasan Hukum Bank Syariah Sesuai UU 10/98
  2. “IAI” Pengertian Etika Profesi Akuntansi Serta 8 Prinsip Dasar Kode Etik Lengkap
  3. “5 BESAR” Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli

Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip-prinsip akuntansi yaitu dasar dari standar akuntansi, jadi penting untuk kita ketahui, bahwa prinsip akuntansi merupakan perintah dari akuntansi yang mencakup “hal apa yang harus dilakukan” dan “apa yang tidak harus dilakukan” untuk menghasilkan laporan yang akurat.

Akuntansi berikut nomor prinsip-prinsip kunci yang merupakan dasar dari standar akuntansi. Kaprikornus penting bahwa Anda sanggup melihat mereka sebagai iman dan perintah-perintah dari akuntansi perihal “apa yang harus dilakukan” dan “apa yang harus tidak” untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat.

  1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip historis yaitu prinsip untuk mencatat asset perusahaan yaitu harga perolehan (harga beli + biaya-biaya terkait) dalam pembuatan asset dan mencatat modal dan biaya.

  1. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Prinsip ini mencakup pencatatan penerimaan hanya ketika benar-benar diterima dan terukur.

  1. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Prinsip pencocokan diharapkan untuk merekam biaya yang berkaitan dengan pembuatan produk dengan pendapatan yang dihasilkan dari produk selama satu periode secara akurat.

  1. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Prinsip ini menghendaki supaya laporan keuangan sanggup dibandingkan dengan tahun-tahun yang sebelumnya. Maka metode dan mekanisme yang dugunakan dalam proses akuntansi harus ditetapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.

  1. Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle)

Prinsip ini mengharuskan menyajikan (mengungkapkan) semua informasi yang relevan mencakup penyusunan laporan keuangan.

Kunjungi Juga Artikel Lainnya:

  1. Harga Perolehan Aktiva Tetap atau Aset Tetap
  2. Pengertian Aset Tetap Atau Aktiva Tetap Beserta Contohnya
  3. Contoh Jurnal Khusus Perusahaan Dagang
  4. Contoh Persamaan Dasar Akuntansi Perusahaan (13 Transaksi)
  5. Contoh Jurnal Penerimaan Kas Perusahaan Dagang

Sumber http://www.akuntansilengkap.com


EmoticonEmoticon