Jumat, 29 Juni 2018

Skripsi Analisis Framing Isu Calon Presiden Dan Konflik Pkb Pada Surat Kabar Harian Kompas, Jawa Pos Dan Seputar Indonesia

(Kode ILMU-KOM-0003) : Skripsi Analisis Framing Berita Calon Presiden Dan Konflik PKB Pada Surat Kabar Harian Kompas, Jawa Pos Dan Seputar Indonesia (Studi Analisis Framing Model Zhondhang Pan dan Gerald M. Kosicki)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di zaman yang serba canggih dan modern menyerupai kini ini, peranan isu menjadi sangat penting bagi masyarakat. Berita berisi wacana fakta atau pandangan gres yang terkini, yang sanggup menarik perhatian pembaca alasannya yaitu insiden luar biasa, penting atau luas akibatnya, mempunyai segi human interest , emosi, dan ketegangan. Materi isu yang disajikan dalam isu tersebut merupakan daya tarik yang bisa mengundang keingintahuan pembaca atau masyarakat. Semua itu merupakan salah satu kebutuhan insan untuk mengetahui informasi terkini yang terjadi di dunia.1 Era Reformasi diikuti dengan tumbuhnya kebebasan informasi yang luar biasa. Industri media tidak perlu lagi menunggu izin dari pemerintah. Muatan informasi tak lagi menghadapi restriksi dari aparatur negara. Rupanya reformasi yang tiba secara tiba-tiba membuat insan media belum menyiapkan secara kultural maupun fajar gres kebebasan informasi. Juga dari segi jurnalisme, kebiasaan usang yang mengandalkan peliputan opinion news atau talking news belum bisa ditinggalkan. Akibatnya hiperrealitas media tetap terjadi. 2
Banyak fenomena yang bahu-membahu penting dan seharusnya diketahui oleh masyarakat diembargo oleh kekuasaan dan sebaliknya, banyak fakta kecil yang tidak penting justru di blow up oleh media massa, dan direproduksi secara tidak masuk akal dalam arti melampaui apa yang dibutuhkan khalayak. Maka terjadilah ketimpangan antara fakta penting yang terjadi di masyarakat dengan fakta.
Bagi masyarakat biasa, pesan dari sebuah isu akan dinilai apa adanya, terkesan penuh dengan objektivitas. Namun apabila kita cermati lebih dalam, realitas atau insiden yang terjadi disekitar kita sudah direkontruksi dan dibingkai oleh media. Disinilah realitas sosial dimaknai dan dikontruksi dengan ma kna tertentu. yaitu dalam setiap penulisan isu menyimpan ideologis/latar belakang seorang penulis. Seorang penulis niscaya akan memasukkan ide-ide mereka dalam analisis terhadap data-data yang diperoleh di lapangan. 3
Oleh alasannya yaitu itu masuk akal apabila, suatu insiden yang sama akan disajikan berbeda oleh media, tidak terkecuali surat kabar. Kompas, jawa pos, dan Seputar Indonesia yaitu salah satu dari surat kabar yang mempunyai karekteristik yang khas didalam mengangkat sudut pandang pemberitaanya. Sebagaimana difahami, semenjak awal perkembangannya surat kabar telah menjadi bab dari sebuah konstalasi politik. Baik ditingkat lokal, nasional bahkan International. Secara khusus, surat kabar pun mempunyai persepsi diri demikian. Karena surat kabar tidak berdiri sendiri, dibalik itu ia dikelilingi dengan banyak sekali kepentingan yang mewarnainya. Lebih dari itu, penyampaian sebuah isu ternyata menyimpan subjektivitas penulis.4
Oleh alasannya yaitu itu, diharapkan sebuah analisis tersendiri terhadap isi isu sehingga akan diketahui latar belakang seorang penulis dalam menulis berita. Hal ini akan menawarkan dampak positif terhadap pembaca itu sendiri. Pembaca akan lebih memahami mengapakah seorang penulis (atau institusi pers: Kompas, Jawa Pos, Seputar Indonesia) menulis isu sehingga seminimal mungkin menghindari terjadinya respon yang reaksional. Pembaca tidak akan fanatik terhadap salah satu institusi pers dengan alasan ideologi. Artinya, masyarakat akan lebih sampaumur terhadap pers.
Salah satu cara untuk menganalisis isu di media yaitu analisis bingkai (frame analysis). Analisis bingkai (frame analysis) yang kita lihat yaitu bagaimana cara media memaknai, memamahami, dan membingkai kasus/peristiwa yang penting. Metode semacam ini tetntu saja berusaha mengerti, dan mena fsirkan makna dari suatu teks dengan jalan menguraikan bagaimana media membingkai isu5.
Disiplin ilmu ini bekerja dengan didasarkan pada fakta bahwa konsep ini bisa ditemui di banyak sekali literatur lintas ilmu sosial dan ilmu perilaku. Secara sederhana, analisis bingkai mencoba untuk membangun sebuah komunikasi-bahasa, visual, dan pelaku-dan menyampaikannya kepada pihak lain atau menginterpretasikan dan mengklasifikasikan informasi baru. Melalui analisa bingkai, kita mengetahui bagaimanakah pesan diartikan sehingga sanggup diinterpretasikan secara efisien dalam hubungannya dengan pandangan gres penulis.6
Sebagaimana dikutip Eriyanto dari Sudibyo, Analisis Framing membuka peluang bagi implementasi konsep-konsep sosiologis, politik dan kultural untuk menganalisa fenomena komunikasi. Sehingga suatu fenomena sanggup di apresiasi dan dianalisis menurut konteks sosiologis, politis, atau kultural yang melingkupinya.7 Artinya pemberitaan-pemberitaan pada rubrik politik yang disajikan oleh Harian Kompas, Jawa Pos dan Seputar Indonesia akan sanggup dianalisis secara mendalam dengan pendekatan analisis Framing ini.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan Harian Kompas, Jawa Pos dan Seputar Indonesia membingkai isu politik pada rubrik politik ?

C. Tujuan Penelitian
Untuk memahami pola-pola pembingkaian pemberitaan pada rubrik politik diharian Kompas, Jawa Pos dan Seputar Indonesia

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan sanggup memberi manfaat secara :
1. Teoritis
Sebagai rujukan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam memahami model- model pembingkaian pemberitaan pada media cetak.
2. Praktis
Memberikan manfaat bagi peneliti sendiri guna menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh di dingklik perkuliahan yaitu Ilmu komunikasi wacana analisis Framing.
Untuk membuatkan ilmu pengetahuan khususnya wacana perkembangan metode pembingkaian suatu media. Dan memahami ideology dibalik pemberitaan media.

E. Definisi Konsep
Menurut Kerlinger, konsep adalah: “abstraksi yang dibuat dengan menggeneralisasi hal-hal yang k husus”. 8 Kerangka konsep ini berkhasiat untuk menggambarkan konsep-konsep yang khusus, yang berbeda dari variabelvariabel penelitian yang akan diteliti.
Untuk memperjelas penguraian lebih lanjut dalam penulisan, maka perlu dilakukan klarifikasi mengenai beberapa pengertian atau istilah yang berkaitan terhadap pokok pembahasan. Dan dimaksud untuk membuat keseragaman atau kesamaan pemahaman terhadap pengertian masingmasing konsep yang terkandung dalam pengertian tersebut.
1. Analisis Framing
Dalam analisis framing ini memakai metode Paradigma Konstruksionis di mana sebuah fakta tidak berdiri sendiri melainkan ada unsur-unsur yang melingkupi yang dengan kata lain fakta ada alasannya yaitu ada kepentingan. Lebih tegasnya realita merupakan konstruksi dari kepentingan-kepentingan9.
Penelitian ini membahas dan membandingkan bagaimana Surat kabar Kompas, Jawa pos, Seputar Indonesia membingkai dan menggambarkan berita-berita politik yang di bingkai pada rubrik politik .
2. Berita Politik
Dalam isu politik terdapat dua hubungan perangkat komunikator politik dan jurnalis. Jurnalistik sebagai pekerjaan yang memakai lambang secara kreatif dan imajinatif. Jurnalis menangkap situasi, menyebut unsur-unsur, struktur dan ramuan yang menonjol, dan memberi nama dengan cara yang mengandung sikap peristiwa.
Peristiwa politik sebagian besar merupakan insiden rutin. Peristiwa rutin sebagai insiden yang menjadi isu terutama alasannya yaitu orang yang terlibat didalam insiden itu mengangkatnya menjadi sebuah isu 10.
Pembuat kebijakan juga memakai pers untuk mempengaruhi opini publik di luar pemerintahan, untuk membangkitkan dan meredakan kekahawatiran publik, membinan proteksi dan memajukan tujuan kebijakan maupun karier politik. Pada umumnya baik pejabat kebijakan maupun pejabat penerangan berusaha untuk memakai pers dalam memajukan kepentingan politik tertentu, singkatnya mereka yaitu persuader politik. 11.
3. Capres XXXX dan Konflik Muktamar PKB
Dalam penelitian meneliti isu politik pada rubrik politik edisi senin 30 Juni XXXX, isu politik yang mempunyai kesamaan tema pada ketiga media tersebut sebanyak dua tema. Sehingga peneliti menganalisis dari dua tema yang sama pada ketiga media tersebut. Pada rubrik politik & aturan Kompas, rubrik politika pada Jawa Pos, dan rubrik Po litik & Hukum Seputar Indonesia yang isu politik pada rubrik tersebut mempunyai kesamaan tema. Pada edisi senin 30 Juni XXXX, peneliti menganalisis popularitas persaingan popularitas tokoh politik sebagai calon presiden pada pemilu XXXX, ketiga media memfokuskan pada persaingan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Sukarno Putri. Pada edisi Selasa 01 Juli XXXX, peneliti menganalisis Putusan pengadilan negeri Jakarta selatan terkait dengan muktamar luar biasa PKB sebagai imbas dari konflik partai, dan muktamar luar biasa yang dilakukan oleh dua kubu diputuskan tidak sah oleh pengadilan negeri Jakarta Selatan.

F. Sistematika Pembahasan
BAB I: Bab ini terdiri dari 6 sub Bab yang mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Konsep dan Sistematika Pembahasan
BAB II: Bab ini berisi Perspektif Teoritis sebuah kerangka teori yang berisi wacana Media Massa Dan Hubungannya dengan Kekuasaan. Media Massa dan Konstruksi Realitas, Strategi Media Massa Dalam Melakukan K onstruksi Realitas
BAB III: Bab ini berisi Metode Penelitian berisi wacana Pendekatan dan Jenis Penelitian, Unit Analisis, Tahap-Tahap Penelitian
BAB IV: Bab ini berisi penyajian dan analisis data, yang melingkupi deskripsi obyek penelitian, penyajian data, analisis data, dan pembahasan
BAB V: Bab ini berisi wacana kesimpulan dan saran
Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com


EmoticonEmoticon