(KODE : ILMU-KOM-0082) : SKRIPSI PENGARUH STRATEGI HUMAS TERHADAP CITRA PERUSAHAAN DI KANTOR BANK INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara wacana pengertian "Strategi Humas dan Citra Perusahaan" sebagai objek yang diteliti, perlu diperhatikan lebih dahulu mengenai pemahaman istilah strategi. Harold Koontz menjelaskan kata "strategi" berasal dari Bahasa Yunani "strategos" mempunyai makna cara yang berbeda untuk digunakan. Selanjutnya Harold Koontz menjelaskan taktik yakni menganalisa situasi yang terjadi pada ketika kini ini untuk memutuskan target (Koontz Harold, Cyril O’Donnell, 1959 : 88).
Strategi komunikasi antara banyak sekali tingkat dalam organisasi harus konsisten. Seringkali terjadi keputusan strategis yang dibentuk pada tingkat-tingkat yang berbeda kurang dipahami. Oleh sebab itu, kiprah seorang hebat public relations yakni untuk memastikan bahwa konsistensi diterapkan secara menyeluruh. Penerapan menyeluruh ini tidak berarti 'umum' atau 'sama'.
Praktisi humas senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani banyak sekali macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu hitam, putih, atau abu-abu. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Oleh sebab itu, para personelnya kini jauh lebih dituntut untuk bisa menimbulkan orang-orang lain memahami sesuatu pesan, demi menjaga reputasi atau gambaran forum atau perusahaan yang diwakilinya.
Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi memahami perlunya memberi perhatian yang cukup untuk membangun suatu gambaran yang menguntungkan bagi perusahaan tidak hanya dengan melepaskan diri terhadap terbentuknya suatu kesan publik negatif. Dengan kata lain, gambaran perusahaan yakni fragile commodity (komoditas yang rapuh/mudah pecah). Namun, kebanyakan perusahaan juga meyakini bahwa gambaran perusahaan yang positif yakni esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam jangka panjang (Seitel, 1992 : 193).
Menurut Bill Canton dalam Skatendel (1990) menyampaikan bahwa gambaran yakni kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi). Jadi, gambaran itu dengan sengaja perlu diciptakan biar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu asset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi (Soemirat, Soleh & Ardianto, Elvinaro, 2004 : 111-112).
PR yakni salah satu metode komunikasi untuk membuat gambaran positif dari kawan organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama. Citra perusahaan dalam hal ini yakni gambaran dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan gambaran atas produk dan pelayanan saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai reputasi bagus, umumnya menikmati enam hal. Pertama, hubungan yang positif dengan para pemuka masyarakat. Kedua, hubungan positif dengan pemerintah setempat. Ketiga, resiko krisis yang lebih kecil. Keempat, rasa pujian dalam organisasi dan di antara khalayak sasaran. Kelima, saling pengertian antara khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal. Dan terakhir, meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan (Anggoro, M. Linggar, 2000 : 67).
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dalam kaitannya dengan sejarah perjalanan bangsa telah mengalami banyak sekali perubahan. Berdasarkan UU No. 11 Tahun 1953 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1953, maka Bank Indonesia tidak hanya bertindak sebagai Bank Sentral yang dengan tugasnya sebagai Bank Sirkulasi tetapi juga sebagai Bank Komersil hingga dengan selesai tahun 1965. Dalam rangka upaya penataan perekonomian dan perbankan nasional maka secara murni sebagai Bank Sentral yang kiprah utamanya mendorong kelancaran pembangunan. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999 wacana Bank Indonesia memutuskan Bank Indonesia sebagai Lembaga Negara yang Independen di bidang tugasnya berada di luar pemerintahan dan forum lainnya.
Tidak semua karya gemilang yang sanggup dihasilkan oleh PRO/humas merupakan pembangunan gambaran perusahaan di mata khalayak target maupun masyarakat luas. Bahkan sebaliknya di tangan Public Relations yang jelek dan lemah visinya, jadinya bisa nol dan bahkan juga terjadi minus. Bukannya akan membentuk gambaran baik bagi perusahaan malah sebaliknya kehilangan gambaran sebab merosotnya kepercayaan. Banyak dibuktikan di lapangan, jikalau sudah kehilangan dogma masyarakat, akan sulit untuk meraihnya kembali dan membutuhkan waktu yang usang untuk bisa berhasil kembali.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti efek taktik humas terhadap gambaran perusahaan di Kantor Bank Indonesia X.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang problem yang telah dikemukakan di atas, maka sanggup dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :
"Apakah taktik humas besar lengan berkuasa terhadap gambaran perusahaan di Kantor Bank Indonesia X ?"
C. Pembatasan Masalah
Untuk mempertajam lingkup problem yang diteliti, ada beberapa perkiraan yang dianjurkan dalam pembatasan masalah, yaitu :
1. Studi wacana Pengaruh Strategi Humas Terhadap Citra Perusahaan di Kantor Bank Indonesia X cukup konkret untuk dipecahkan pada ketika kini ini melalui tahapan pengumpulan data, pembagian terstruktur mengenai data, dan analisis data.
2. Studi wacana Pengaruh Strategi Humas Terhadap Citra Perusahaan di Kantor Bank Indonesia X merupakan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk melaksanakan analisis hubungan wacana efek taktik humas terhadap gambaran perusahaan.
3. Unit analisis dalam penelitian yakni pegawai Kantor Bank Indonesia X.
4. Dilihat dari letak geografis antara lokasi penelitian dengan daerah tinggal penulis cukup ideal untuk menjamin keberlangsungan penelitian.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Karena penelitian ini ditetapkan sebagai penelitian korelasional, maka tujuannya yakni :
1. Untuk mengetahui variabel penelitian yang paling besar lengan berkuasa dalam meningkatkan gambaran perusahaan di Kantor Bank Indonesia sekaligus menguji hipotesis dari acara penelitian ini.
2. Untuk mengetahui efek taktik humas terhadap gambaran perusahaan di Kantor Bank Indonesia X.
2. Manfaat Penelitian
1. Secara akademis, penelitian ini dibutuhkan menunjukkan bantuan yang positif kepada mahasiswa FISIP khususnya terhadap Departemen Ilmu Komunikasi mengenai dunia Public Relations.
2. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menguji pengalaman teoritis penulis selama mengikuti studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi.
3. Secara praktis, penelitian ini dibutuhkan bisa menunjukkan santunan aliran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
EmoticonEmoticon