Selasa, 26 Juni 2018

Skripsi Pemakaian Bahasa Jawa Dalam Iklan Radio Di Kota X (Tinjauan Sosiolinguistik)

(Kode ILMU-KOM-0009) : Skripsi Pemakaian Bahasa Jawa Dalam Iklan Radio Di Kota X (Tinjauan Sosiolinguistik)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk individu dan makluk sosial. Sebagai makhluk sosial insan perlu berinteraksi dengan insan lain. Dalam interaksi, insan memakai bahasa biar sanggup memberikan apa yang mereka maksudkan. Menurut Harimurti Kridalaksana (1993: 21) bahasa ialah sistem lambang suara yang arbitrer yang dipakai oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Hal ini bisa dicermati bahwa bahasa merupakan unsur terpenting dalam sebuah komunikasi.

Salah satu jenis alat komunikasi yaitu radio lantaran sanggup dipakai untuk memberikan aneka macam hal kepada masyarakat. Bahasa Jawa yang dipakai untuk berkomunikasi di radio merupakan cerminan bahasa masyarakat. Hal ini sanggup dipahami apabila kita memperhatikan dan menyimak jenis bahasa yang dipakai dalam siaran program di radio. Bahasa yang merupakan cerminan bahasa dari masyarakat sanggup mengakibatkan tanda-tanda sosial, yang tidak sanggup dilepaskan dari pemakaiannya.
Gejala sosial dalam pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga oleh faktor-faktor nonlinguistik, antara lain faktor-faktor sosial dan faktor-faktor situasional. Faktor-faktor sosial yang mensugesti pemakaian bahasa antara lain tingkat ekonomi, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan sebagainya. Pemakaian bahasa yang dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional yaitu siapa yang berbicara dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, di mana dan mengenai duduk kasus apa. Hal tersebut dirumuskan secara singkat oleh Fishman (dalam Suwito, 1983:3) yaitu who speak, what language to whom and when ‘siapa yang berbicara dengan bahasa apa, kepada siapa, dan kapan’.
Salah satu cabang ilmu bahasa yang mempelajari bahasa dengan aneka macam macam hubungannya dengan insan disebut sosiolinguistik. Sementara itu, Fishman (dalam Suwito, 1983:4) beropini bahwa sosiolingustik sebagai studi perihal sifat-sifat khusus (karakterisasi) variasi bahasa, sifat-sifat khusus fungsi bahasa dan sifat-sifat khusus pemakaian bahasa dalam jalinan interaksi suatu perubahan-perubahan antara ketiganya di masyarakat tuturnya. Berdasarkan pendapat tersebut sanggup diketahui bahwa insiden alih kode, campur kode, dan interferensi ketika penutur berganti-ganti bahasa atau ragam bahasa merupakan kepingan dari kajian sosiolinguistik
Selain sebagai tanda-tanda sosial yang timbul dalam masyarakat, bahasa merupakan alat pengungkap yang baik dan sanggup mengakibatkan imbas tertentu, bukan saja menggambarkan objek itu semirip mungkin tetapi sanggup juga melahirkan setepat-tepatnya apa yang dimaksudkan. Selain mempunyai kecermatan dan pemahaman, seseorang harus mempunyai pula kemampuan untuk mempergunakan kata-kata yang sempurna menggambarkan dengan seteliti-telitinya apa yang dikehendakinya. Lebih-lebih jikalau seseorang bertujuan mensugesti orang lain, contohnya dalam periklanan.
Iklan merupakan salah satu jenis dan bentuk siaran dalam radio yang biasanya diputar setiap jeda acara. Terutama pada program yang mempunyai rating tinggi. Terkadang iklan memberi hiburan tersendiri bagi pendengarnya dengan kemasan yang unik dan gampang diingat baik dari ilustrasi musik maupun bahasa yang digunakan. Dengan demikian bahasa iklan di radio harus sanggup menarik konsumen supaya orang yang mendengar sanggup tertarik pada produk yang ditawarkan.
Iklan merupakan salah satu bentuk pesan. Dalam dunia perjuangan kebutuhan iklan bagi pengusaha merupakan hal yang penting. Hal ini disebabkan oleh persaingan produk yang semakin ketat. Untuk itulah pembuat iklan dituntut untuk mengemas iklan dengan semenarik mungkin. Salah satunya ialah dengan diksi (pemilihan kata-kata) yang sempurna dan memberi imbas tertentu pada pendengarnya, sehingga iklan tidak terasa monoton dan membosankan.
Bahasa iklan merupakan hal yang sangat menarik untuk dijadikan materi penelitian oleh lantaran pada pemakaian bahasa Jawa dalam iklan terdapat adanya alih kode, campur kode, dan interferensi. Penelitian sebelumnya membahas perihal pemakaian bahasa Jawa dalam iklan di radio sebagai berikut.
Dwi Astuti BW pada tahun 1986 berupa skripsi dengan judul Bahasa Jawa dalam Register Iklan (Suatu Tinjauan Deskriptif Sosiolinguistik). Hasil penelitian ini mendeskripsikan latar belakang pembuatan register, komponen tutur dan efek wacana iklan.
Agus Budiyono pada tahun 1999 yang berupa skripsi dengan judul Iklan Berbahasa Jawa di Radio Se-kodia Surakarta. Hasil penelitian ini mendeskripsikan jenis-jenis iklan, struktur kebahasaan iklan dan pemakaian gaya bahasa menurut pilihan kata. Hal tersebut berbeda dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menekankan pada bentuk bahasa dalam penggunaan alih kode, campur kode, dan interferensi bahasa, faktor penentu bahasa serta fungsi bahasa Jawa dalam iklan di radio. Berdasarkan dari kenyataan-kenyataan tersebut di atas, maka penelitian ini berjudul Pemakaian Bahasa Jawa dalam Iklan Radio di Kota X (Tinjauan Sosiolinguistik).
Adapun alasan penelitian ini didasarkan atas dua pertimbangan sebagai berikut. Pertama, radio merupakan salah satu alat komunikasi yang cukup komunikatif dan juga disukai oleh masyarakat.
Kedua, bahasa Jawa yang dipakai oleh masyarakat X sangat unik lantaran kurang memperhatikan tingkat tutur bahasa Jawa yang ada. Hal ini dimungkinkan pada latar belakang masyarakatnya yang tidak begitu mempermasalahkan status sosial. Menurut mereka yang sebagian berwiraswasta di bidang kerajinan batik, kedudukan antara pekerja dengan pemilik modal ialah sama, sebagai mitra-kerja dalam perjuangan tersebut. Untuk itu penggunaan bahasa yang memakai tingkat tutur tidak menjadi ukuran dalam pergaulan mereka. Kecuali, mereka lebih memandang orang-orang yang mempunyai ilmu agama dan sikap keagamaan yang lebih baik daripada masyarakat pada umumnya. Jadi, sanggup disimpulkan bahwa bahasa yang dipakai di X hanya sebagai alat komunikasi saja merupakan identitas dari kelas sosial tertentu ibarat pada masyarakat pada umumnya. Ketiga belum pernah ada yang mengkaji secara khusus dalam penelitian ibarat ini di Kota X.
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan duduk kasus sangat diharapkan dalam suatu penelitian yang sanggup memperlihatkan ruang lingkup yang dikaji dalam penelitian itu. Mengingat suatu permasalahan selalu berkaitan dengan aspek-aspek yang melingkupinya, sehingga ruang lingkupnya bisa sangat luas. Moleong (1994:103) menyampaikan bahwa “pembatasan yang cermat sangat memilih keberhasilan penelitian”
Penelitian ini membatasi kajian pada pemakaian bahasa Jawa dalam iklan radio di X. Dalam hal ini wujud bahasa Jawa yang penulis soroti ialah penggunaan alih kode, campur kode, dan interferensi pada iklan di radio. Selain wujud bahasa penulis juga menyoroti fungsi bentuk bahasa Jawa dan faktor penentu.

1.3 Perumusan Masalah
Dalam suatu penelitian diharapkan duduk kasus yang akan dikaji, untuk lebih mempertegas ruang lingkup yang akan diteliti. D. Edi Subroto menegaskan bahwa “masalah yang akan diteliti perlu diklasifikasikan secara lebih terinci dan dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan” (1992:88). Adapun permasalahan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah bentuk iklan radio berbahasa Jawa (tingkat tutur, interferensi, alih kode, dan campur kode,) di Kota X ?
2) Bagaimanakah fungsi bentuk bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota X ?
3) Apakah yang melatarbelakangi terjadinya alih kode, campur arahan dan interferensi?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai ialah sebagai berikut.
1) Medeskripsikan perihal bentuk bahasa iklan (meliputi tingkat tutur, insiden interferensi, alih kode, dan campur arahan dalam bahasa Jawa) radio di Kota X.
2) Mendeskripsikan fungsi bentuk bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota X.
3) Mendeskripsikan latar belakang terjadinya interferensi, alih kode, dan campur arahan yang terdapat dalam tuturan iklan radio di Kota X.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ialah suatu penelitian memperlihatkan santunan baik ke arah pengembangan ilmu maupun pemecahan duduk kasus yang bersifat simpel (D.Edi Subroto, 1992:91). Untuk itu diharapkan bagi penulis dari penelitian ini sanggup bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis.
1. Manfaat teoretis dalam penelitian ini sanggup menambah pengetahuan perihal teori sosiolinguistik, khususnya pada penggunaan alih kode, campur arahan dan interferensi.
2. Manfaat simpel dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.
a) Dapat menambah pengetahuan perihal pemakaian bahasa Jawa dalam iklan radio.
b) Menambah satu bacaan bagi dunia kepustakaan dalam khasanah sisi linguistik Jawa
c) Memberi motivasi kepada mahasiswa yang mengadakan penelitian sejenis, biar sanggup dikembangkan lebih lanjut.

1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima kepingan yaitu sebagai berikut.
Bab pertama, pendahuluan yang berisi perihal latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab kedua, landasan teori yang berisi perihal pengertian iklan, tujuan iklan, pembagian terstruktur mengenai iklan, fungsi iklan, media iklan, alih kode, campur kode, interferensi, dan faktor penentu pemakaian bahasa.
Bab ketiga, metode penelitian yang berisi perihal jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, alat penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data, metode penyajian hasil analisis data.
Bab keempat, pembahasan yang berisi perihal hasil analisis dan pembahasan sesuai dengan duduk kasus yang akan dibahas, yaitu mengenai pemakaian bahasa Jawa dalam iklan radio di Kota X (suatu kajian sosiolinguistik).
Bab kelima, epilog yang berisi perihal tanggapan dan saran sesuai dengan hasil dan pembahasan yang dilaksanakan dalam penelitian.
Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com


EmoticonEmoticon