Kamis, 19 Juli 2018

Skripsi Balanced Scorecard Untuk Pengukuran Performansi Knowledge Management System Di Perusahaan

(KODE : INFORMAT-0039) : SKRIPSI BALANCED SCORECARD UNTUK PENGUKURAN PERFORMANSI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI PERUSAHAAN




BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini berisi citra umum mengenai pelaksanaan kiprah akhir. Gambaran umum ini mencakup latar belakang mengapa topik ini diambil sebagai judul kiprah akhir, rumusan duduk masalah yang dikaji, tujuan kiprah simpulan ini, batasan masalah, metodologi yang digunakan, dan sistematika pembahasan.

1.1 Latar Belakang
Di kurun globalisasi yang ditunjang oleh perkembangan teknologi yang pesat, penemuan tiada henti, dan perkembangan pengetahuan menuntut perusahaan-perusahaan bersaing ketat untuk menjadi yang terbaik. Hanya organisasi yang terus berguru {learning organization) yang bisa bertahan dan memenangkan persaingan [SEN90]. Tujuan perusahaan menjadi learning organization ialah untuk keunggulan bersaing dari kompetitornya dengan cara selalu berkembang dan berguru layaknya organisme hidup. Learning organization mempunyai komponen penting yaitu pengetahuan. Oleh lantaran itu, perusahaan memerlukan suatu sistem untuk mengelola pengetahuan yang dipakai untuk berguru dan berkembang. Konsep yang sanggup menjawab kebutuhan ini ialah knowledge management system (KMS). Knowledge management bertujuan untuk menciptakan organisasi berguru {learning organization). Pada organisasi berguru ini, bekerja dan berguru merupakan hal yang sama dalam suatu institusi yang dipakai untuk meningkatkan keunggulan kompetitif menurut nilai-nilai tertentu [LIPI07].
Penerapan knowledge management di perusahaan dipandang sebagai sebuah sistem terstruktur yang menjalankan proses pengetahuan. Keberjalanan proses tersebut diawali dengan kesadaran dan pemahaman orang-orang di dalam perusahaan akan pentingnya pengetahuan untuk proses belajar. Selain itu, ada teknologi untuk membantu mengoptimalkan keberjalanan proses pengetahuan tersebut. Paparan ini merupakan citra sederhana mengenai knowledge management sebagai sebuah sistem di perusahaan.
Salah satu alasan mengapa performansi KMS di perusahaan perlu diukur diungkapkan dalam jurnal yang ditulis Fairchild mengenai knowledge management [FAI02]. Pengukuran performansi KMS penting untuk melihat seberapa baik sebuah perusahaan dalam mengubah kemampuan individual learning maupun team capabilities menjadi organizational knowledge, bagaimana tacit knowledge sanggup diubah menjadi explicit knowledge, dan mengurangi resiko kehilangan pengetahuan yang bernilai apabila karyawan meninggalkan perusahaan[FAI02]. Secara umum, tujuan pengukuran performansi KMS ialah untuk melihat apakah visi dan tujuan strategis KMS tercapai. Berdasarkan hasil pengukuran ini, perusahaan sanggup mengevaluasi bagaimana performansi KMS yang diimplementasikan di perusahaan dan merumuskan langkah-langkah perbaikan yang diharapkan untuk meningkatkan performansi KMS tersebut.
Untuk mengukur performansi, diharapkan suatu metode atau framework pengukuran performansi. Salah satu metode yang dipakai untuk mengukur performansi suatu organisasi atau perusahaan ialah balanced scorecard (BSC). BSC memandang sebuah perusahaan dari empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta kemampuan berguru dan berkembang [KAP96]. Makna balance dalam BSC ialah seimbang dalam menilai sebuah kinerja. Kinerja sebuah perusahaan tidak bisa hanya dilihat dari kinerja yang telah kemudian (finansial) akan tetapi juga dari hal-hal yang memilih kinerja masa depan (customer, internal business process dan learning & growth) [BSC02]. Metode ini memakai key performance indikator (KPI) untuk mengukur performansi yang dirumuskan menurut tujuan strategis yang diturunkan dari visi dan misi perusahaan.
Kebutuhan untuk mengukur performansi KMS menurut tujuan strategis dan menyeluruh dengan melihat kinerja yang telah kemudian maupun kinerja masa depan inilah yang menjadi latar belakang mengapa BSC dipilih menjadi metode untuk mengukur performansi KMS di perusahaan. Pada kiprah simpulan ini, KMS dipandang sebagai sistem yang telah mempunyai visi sendiri. Visi KMS kemudian sanggup diturunkan menjadi tujuan strategis. KPI untuk mengukur performansi KMS sanggup diturunkan dari tujuan strategis tersebut. KPI ini kemudian akan dikaitkan dengan keempat perspektif BSC. Melalui penelitian pada kiprah simpulan ini sanggup dieksplorasi lebih jauh lagi apakah BSC sanggup dipakai untuk mengukur performansi KMS.

1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam kiprah simpulan ini adalah:
"Apakah balanced scorecard sanggup dipakai untuk mengukur performansi KMS di perusahaan?"
Untuk menjawab pertanyaan di atas, ada beberapa hal yang akan dikaji dalam kiprah simpulan ini, yaitu:
1. Model knowledge management system yang dipakai sebagai objek pengukuran.
2. Karakteri stik empat perspektif balanced scorecard.
3. Karakteri stik perusahaan dan knowledge management system.
4. Key performance indikator (KPT) yang diturunkan dari empat perspektif balanced scorecard untuk mengukur performansi knowledge management system yang diimplementasikan di perusahaan.

1.3 Tujuan
Tujuan dari kiprah simpulan ini ialah sebagai berikut:
1. Untuk memahami bentuk knowledge management system yang diimplementasikan secara faktual di suatu perusahaan.
2. Untuk melihat peluang penggunaan balanced scorecard sebagai metode pengukuran performansi untuk knowledge management system.
3. Untuk menganalisis bagaimana mengukur performansi knowledge management system di perusahaan memakai balanced scorecard.
4. Untuk menganalisis key performance indikator yang sanggup dipakai untuk mengukur performansi knowledge management system di perusahaan.

1.4 Batasan Masalah
Kajian dan pembahasan duduk masalah pada kiprah simpulan ini akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
1. Performansi knowledge management system diukur menurut visi knowledge management system tersebut.
2. Kajian dilakukan dengan memakai sebuah sampel perusahaan yang telah mengimplementasikan knowledge management system. Pertimbangan penggunaan hanya sebuah sampel perusahaan dilakukan menurut fokus yang ingin diperoleh dalam menurunkan key performance indicator dari sebuah visi knowledge management system.
3. Balanced Scorecard hanya dipakai sebagai metode pengukuran dan bukan sebagai alat perencanaan bagi perkembangan KMS.
4. Kajian dilakukan hanya terhadap bagaimana cara mengukur performansi dan tidak hingga kepada hasil pengukuran.

1.5 Metodologi
Berikut ini merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam mengerjakan kiprah akhir:
1. Studi literatur
Kegiatan ini akan dilaksanakan dari awal penyusunan anjuran hingga simpulan pengerjaan kiprah akhir. Studi literatur dilakukan untuk mengkaji lebih dalam mengenai knowledge management system, key performance indicator, dan balanced scorecard.
2. Analisis Awal
Analisis awal berisi pembahasan yang kemudian akan menjadi dasar dalam pelaksanaan aktivitas selanjutnya. Bab ini berisi bahasan mengenai model KMS yang akan diukur performansinya pada kiprah simpulan ini, analisis untuk menganalogikan KMS dan perusahaan, dan kerangka kerja yang dipakai dalam analisis pada cuilan selanjutnya. Analisis awal mengenai KMS dilakukan memakai studi masalah berupa lembaga kiprah simpulan di laboratorium Sistem Informasi pada Program Studi Informatika ITB. Studi masalah ini dipakai untuk memahami proses pemetaan sebuah aktivitas menjadi sebuah KMS. Sedangkan analisis mengenai analogi KMS dan perusahaan dilakukan lantaran BSC merupakan metode pengukuran performansi untuk perusahaan/organisasi. Oleh lantaran itu, ada kebutuhan untuk membandingkan kedua hal ini.
3. Observasi perusahaan
Kegiatan ini dilakukan sesudah kajian awal selesai dilaksanakan dan dilakukan dengan tujuan untuk mengamati KMS yang diimplementasikan di perusahaan. Apabila memungkinkan, observasi juga akan dilakukan terhadap pengukuran performansi KMS yang telah ada di perusahaan. Metode observasi yang dipakai berupa wawancara, observasi lapangan, dan eksplorasi dokumen (jika memungkinkan). Berdasarkan hasil observasi, kemudian akan dianalisis mengenai bentuk KMS yang diimplementasikan di perusahaan. Hal ini akan dipakai untuk analisis lanjutan mengenai pengukuran yang akan dilakukan kepada KMS tersebut.
4. Analisis lanjutan
Pada tahap ini dilakukan perumusan analisis untuk mengukur performansi KMS perusahaan memakai BSC. Model KMS perusahaan yang menjadi objek pengukuran dibuat memakai model KMS hasil analisis sebelumnya dan hasil observasi di PT. Telkom.
5. Penarikan kesimpulan dan saran
Setelah analisis dilakukan, kesannya sanggup dipakai untuk menarik kesimpulan apakah balanced scorecard sanggup dipakai untuk mengukur performansi KMS beserta kekurangan dan saran perbaikannya.

1.6 Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini ialah sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN, merupakan cuilan pembuka laporan yang mempunyai citra umum mengenai pelaksanaan Tugas Akhir. Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan dalam pelaksanaan Tugas Akhir.
2. BAB II DASAR TEORI, menjelaskan dasar-dasar teori mengenai pengetahuan, knowledge management system, pengukuran performansi, dan balanced scorecard. Dasar teori ini kemudian akan dipakai sebagai bekal melaksanakan analisis pada tahap selanjutnya.
3. BAB III ANALISIS AWAL, menjelaskan model KMS yang akan diukur performansinya memakai BSC, karakteristik empat perspektif balanced scorecard, analogi KMS dan perusahaan memakai perbandingan karakteristik keduanya, dan kerangka kerja pengukuran performansi memakai BSC.
4. BAB IV ANALISIS LANJUTAN, berisi analisis mengenai bagaimana mengukur performansi KMS menurut model KMS untuk perusahaan. Hal-hal yang dibahas mencakup pembentukan model KMS perusahaan secara umum, pemahaman visi KMS, perumusan tujuan strategis KMS untuk setiap perspektif BSC, penentuan key success factor setiap perspektif, identifikasi hubungan lantaran akhir antar perspektif BSC, perumusan KPI KMS untuk setiap perspektif BSC, penilaian rumusan KPI, penentuan mekanisme implementasi, dan analisis perhiasan mengenai prospek teknologi untuk membantu proses pengukuran KPI.
BAB V PENUTUP, berisi kesimpulan-kesimpulan mengenai pelaksanaan aktivitas Tugas Akhir baik isi maupun proses dan saran-saran yang sanggup diberikan untuk pengembangan yang mungkin dilakukan terhadap Tugas Akhir ini.
Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com


EmoticonEmoticon