Kamis, 05 Juli 2018

Skripsi Peranan Humas Pemerintah Kota X Dalam Memperlihatkan Isu Kepada Wartawan


(KODE : ILMU-KOM-0033) : SKRIPSI PERANAN HUMAS PEMKOT X DALAM MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA WARTAWAN


BAB I 
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), ialah payung besar terminologi yang meliputi seluruh peralatan teknis untuk memproses dan memberikan informasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi ialah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh alasannya itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi ialah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.
Di Indonesia pernah memakai istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal dikala ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di banyak sekali bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah mempunyai sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melaksanakan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini ialah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Hingga dikala ini TIK lebih sederhana dan lebih murah sedang dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK dikala ini.
Dengan seiring berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), semua aspek bisnis maupun pemerintahan sangat bergantung dengan informasi dan komunikasi. Dalam konteks ini penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh pemerintahan dipakai untuk menunjukkan informasi berupa info yang menyangkut dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan masyarakat, yang diberikan kepada wartawan untuk dimuat di media massa cetak maupun elektronik.
Sehubungan dengan pemerintahan yang tak lepas dari kebutuhan komunikasi dan informasi, pemkot X merupakan sentra pengelolaan tempat X Y. pemkot X dipimpin oleh seorang Walikota, dan bantu oleh Wakil Walikota dan Sekretaris Daerah. pemkot X mempunyai struktur organisasi dan juga struktur birokrasi yang tertata dengan baik, yang diatur oleh Peraturan Daerah yang dibentuk oleh Walikota yang disetujui oleh DRPD Y. Dalam membuatkan informasi, pemerintah Kota X mempunyai Dinas yang menunjukkan info dan penyebaran pemberitahuan perihal kegiatan yang dilakukan oleh pemkot X. Dinas yang berkewajiban yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) dengan kiprah pokok melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang komunikasi, informatika, dan kekerabatan masyarakat menurut azas otonomi dan pembantuan.
Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) dibantu oleh Divisi Hubungan Masyarakat yang mempunyai 2 seci, yaitu Seksi Peliputan dan Dokumentasi dan Seksi Kemitraan Media dan Publikasi, bidang kekerabatan masyarakat mempunyai kiprah pokok melaksanakan kiprah pokok melaksanakan sebagian kiprah Dinas Komunikasi dan Informatika lingkup Hubungan Masyarakat. Dalam menyelenggarakan kiprah pokok sebagaimana dimaksud pada di atas, bidang Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi diantaranya, perencanaan dan penyusunan aktivitas lingkup peliputan dan dokumentasi serta kemitraan dan publikasi, penyusunan petunjuk teknis lingkup peliputan dan dokumentasi serta kemitraan media dan publikasi, pelaksanaan dan pengkoordinasian lingkup peliputan dan dokumentasi serta kemitraan dan publikasi, Monitoring, penilaian dan pelaporan pelaksanaan lingkup liputan dan dokumentasi serta kemitraan dan publikasi. Tak lupa dengan kelayakan berita, yang berarti bahwa informasi yang hendak dimuat di media massa harus bisa menarik minat para pembaca, pemirsa, atau pendengar. Standar ini harus senantiasa diperhatikan oleh setiap praktisi humas yang hendak mempublikasikan pesan-pesan humasnya.
Mereka harus menilik kelayakan info dari suatu siaran berita, artikel, atau gambar-gambar (foto) yang hendak dipublikasikan sebelum diserahkan ke media massa. Sebuah siaran info yang baik harus menyajikan suatu dongeng yang sama bermutunya dengan yang biasa ditulis oleh para jurnalis. Informasi yang ada, serta menaati segenap kaidah penulisan yang baik (Anggoro, 2008 : 158-159). Media massa bagi Humas pemkot X bukanlah sekadar kawan kerja yang sifatnya sementara, melainkan bersifat permanen. Sangat pentingnya media massa, kepala Humas pemkot X dituntut untuk mengenal dunia pers sebagaimana para wartawan bekerja. Mulai dari soal penyampaian mated konferensi pers, editor bahasa teks realese, mated sampai style siaran radio/televisi, semuanya menjadi belahan keseharian dalam dunia Humas.
Dalam menunjukkan informasi dibutuhkan peranan seorang Humas atau public relations alasannya humas harus siap menunjukkan dan membuat saling pengertian diantara publik yang terkait di dalamnya, menyerupai yang dikutip dari The British Institute of Public Relations, yaitu "The deliberate, planned and sustained effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public. (Upaya yang mantap, berencana dan berkesinambungan untuk membuat dan membina pengertian bersama antara organisasi dengan khalayaknya)." (Effendy, 1990 : 134).
Humas atau Public Relations merupakan pihak yang paling memahami mengenai publik dari suatu perusahaan/lembaga/instansi. Karena humas bekerja melingkupi ruang publik tersebut, kegiatan humas seringkali berkaitan bersahabat dengan pihak-pihak tesebut. Sehingga dalam memutuskan suatu kebijakan tertentu, humas sangat lah penting untuk dilibatkan, alasannya humas merupakan pemegang informasi yang lengkap mengenai publik-publik dari perusahaan/lembaga/instansi.
Tanpa santunan dari humas, keputusan atau kebijakan yang diambil mungkin saja tidak akan sempurna mengenai sasaran, alasannya para pemimpin perusahaan tidak mengetahui sedikitpun mengenai karakteristik publik-publiknya. Bukannya menuntaskan dilema dengan keputusan yang tepat, namun dengan ketidaktahuan pimpinan, mungkin malah akan semakin memperuncing masalah.
Dari pembagian terstruktur mengenai latar belakang dilema tersebut, maka diperoleh rumusan dilema yaitu, "BAGAIMANA PERANAN HUMAS PEMERINTAH KOTA X DALAM MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA WARTAWAN ?".

1.2 Identifikasi Masalah
Untuk memberi arah pada penelitian yang dilakukan, maka disusun identifikasi dilema sebagai berikut :
1. Bagaimana Tujuan Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan ?
2. Bagaimana Kegiatan Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan ?
3. Bagaimana Pesan Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan ?
4. Bagaimana Media Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan ?
5. Bagaimana Peranan Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini ialah untuk mengetahui secara lebih lanjut mengenai Bagaimana Peranan Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tujuan yang diharapkan oleh Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan.
2. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan.
3. Untuk mengetahui media yang dipakai oleh Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan.
4. Untuk mengetahui pesan yang diberikan oleh Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan.
5. Untuk mengetahui peranan Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan.

1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Melalui penelitian ini, diharapkan sanggup membantu pengembangan dalam keilmuan komunikasi, secara khusus keilmuan Humas/Public Relations. Yang membahas perihal cara Humas/Public Relations menunjukkan informasi kepada wartawan yang membutuhkan berita.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Untuk Kantor pemkot X, sanggup dipakai sebagai masukan pemikiran bagi Humas pemkot X dalam menunjukkan informasi kepada wartawan.
Untuk forum pendidikan, sanggup dipakai untuk menambah pengetahuan bagi keilmuan komunikasi, secara khusus keilmuan Humas/Public Relations.

1.5 Sistematika Penelitian
Penulisan penelitian mempunyai sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam belahan ini, berisikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel teknik analisis data, lokasi dan waktu penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam belahan ini, berisikan mengenai teori-teori dan definisi-definisi yang sanggup membantu peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitiannya dan mencapai tujuan penelitiannya. Antara lain tinjauan mengenai Public Relations/Humas, tinjauan mengenai variabel strategi.
BAB III : OBJEK PENELITIAN
Dalam belahan ini, akan dibahas mengenai sejarah perusahaan/instansi tempat dilakukannya penelitian, juga mengenai divisi Public Relations bila memang ada di perusahaan tersebut.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam belahan ini, berisikan mengenai deskripsi identitas responden, deskripsi mengenai hasil penelitian, dan pembahasan dari indikator-indikator yang digunakan.
BABV : PENUTUP
Dalam belahan ini, berisikan mengenai kesimpulan dan saran penelitian yang dibentuk dalam bentuk poin.
DAFTAR PUSTAKA :
Merupakan daftar literatur yang dipakai dalam penulisan Tugas Akhir.


Sumber http://gudangmakalah.blogspot.com


EmoticonEmoticon