Selasa, 21 Agustus 2018

Pendidikan Pancasila : Nilai Filosofis Persatuan Indonesia, Musyawarah, Dan Keadilan

Pendidikan Pancasila : Nilai Filosofis Persatuan Indonesia, Musyawarah, dan Keadilan



Titik berangkat tema “Persatuan” bersumber dari permenungan insan yg dilihat dari dua sisi: 

Personal: insan dilahirkan merdeka

  • Sbg mahluk Personal (ditekankan dalam filsafat barat)

Sosial: insan dilahirkan dalam kebersamaan 

  • Sbg mahluk Sosial (ditekankan dalam filsafat timur)

Sifat Persatuan :

  • Sementara
  • Abadi

Pengertian Persatuan

Konteks Indonesia yang multicultural, multireligiusitas, dsb, mengakibatkan tema persatuan menjadi penting.

Dalam KBBI: 1) Gabungan, ikatan, kumpulam beberapa kepingan yang sudah bersatu, 2) perserikatan, serikat.

Tema persatuan dalam Indonesia muncul dari dua kejadian :

  1. MANIFESTO POLITIK PARA PEMUDA PELAJAR DI NEGERI BELANDA
  2. SUMPAH PEMUDA INDONESIA.

Persatuan berkaitan erat dengan nasionalisme lantaran rasa nasionalisme menguatkan persatuan. Maka, bicara persatuan berarti bicara nasionalisme, konsep negara dan Indonesia.


Nasionalisme



Sukarno : 

Nasionalisme yakni persatuan dari aneka macam golongan, timbul dari rasa cinta akan insan dan kemanusiaan, nasionalis yang mendapatkan nasionalismenya sebagai suatu wahyu dan melaksanakan rasa itu sebagai suatu bakti.

Ernest Gellner dalam On Nationalism : 

Nationalism is Primarily a political principle, which holds that the political and national unit should be congruent

Benedict Enderson :

It is an imagined political community-and imagined as both inherently limited on sovereign

Anderson dan Gellner : 

Menekankan bahwa Nasionalisme yakni pencarian konstruksi ideologis untuk mempertegas garis antara identitas kultural dan negara dan membuat sebuah komunitas bersama yang mengikat semua secara baru.

Hatta :

Kebangsaan menuju pada pemerdekaan rakyat. Membangun kebangsaan atau nasionalisme yakni membangun kemanusiaan.

Sjahrir : 

Proyeksi kejiwaan dan semangat rendah diri dalam perilaku kolonial antara penjajah dan kaum terjajah.


Kesimpulan dari aneka macam pandangan:

Bangsa yakni satu kelompok masyarakat kalau anggota-anggotanya secara tegas saling mengakui hak dan kewajiban masing-masing lantaran keanggotaan yang sama.

Ciri pokok nasionalisme : 

Kadaulatan penuh pada bangsa dan loyalitas rakyat pada bangsa.


Negara



Miriam Budiarjo : 

Suatu kawasan territorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangan melalui penguasaan dan control dari kekuasaan yang sah.

Indonesia 

Muncul semenjak 1918. mengalami perubahan dari makna etnologis hingga pada makna politis. Menunjuk pada Indonesia sebagai negara, kata Indonesia memiliki arti politis dan tujuan politik yang merangkum impian dan harapan.


Dinamika Persatuan Indonesia



Kesadaran nasionalisme, kesatuan, kebangsaan Indoensia lahir dari realitas imperialisme, kolonialisme yang melahirkan perlawanan yang awalnya berasal dari wilayah tertentu kemudian meluas ke aneka macam wilayah.

Alatnya adalah, awalnya etno-religious (Agama dan etnisitas), muncul pula kelompok tani, dan didorong oleh kaum muda yang terdidik, baik di Hindia Belanda dan yang sedang menuntut ilmu di Belanda. Muncul aneka macam bentuk perlawanan dari kaum terdidik dan kaum muda yang melahirkan sumpah pemuda, ini melahirkan rasa persatuan dan nasionalisme.


Menuju Negara-Bangsa

Melalui sejarah dinamika persatuan Indonesia, hakikat Indonesia yakni persatuan masa lampau dan penemuan ke depan dalam bidang, budaya, agama, etnis, sosial, sains. Tujuannya yakni menjadi negara-bangsa yang mengisyaratkan adanya keserasian antara unit kultural (bangsa) dengan unit politik (negara)


Tantangan Global

Arus global membawa imbas besar dalam bidang eknomi, politik, sosial, agama termasuk paham akan kebangsaan dan nasionalisme. Globalisme menghilangkan konsep teritorial bangsa. Apa yang sanggup dilakukan ?

  • Kembali pada tujuan dan impian bangsa merdeka.
  • Membangun kesadaran insan sejati.
  • Membangun kesadaran kebersamaan sebagai bangsa dalam semangat saling menghormati terhadap kebebasan dan keberagaman.

Nilai Filosofis Sila Keempat



Sila keempat sanggup dirumuskan dalam satu kata berarti DEMOKRASI

DEMOKRASI ?

Maka, perlu konsep civil society ( nilai kerakyatan, masyarakat beradab, madani ) sbg prasyarat dibangunnya negara demokrasi. Civil society sbg prasyarat artinya perlu mempersiapkan masyarakat yang demokratis, lantaran demokrasi harus menyentuh, dialami setiap insan Indonesia.


Prinsip Nilai

Prinsip nilai prasyarat masyarakat membentuk civil society dalam mencapai demokrasi sbg tujuan adalah:

  1. Kemandirian dan tanggungjawab individu
  2. Keterlibatan dan partisipasi dalam masyarakat
  3. Hubungan koorperatif antarindividu yang berdikari dalam masyarakat

Untuk menjadi masyarakat beradab dan menguatkan Civil society, denah nilai ini mutlak perlu.


Tanggung Jawab

Tanggungjawab yakni ungkapan dari dalam diri yang keluar dalam bentuk tindakan lantaran sadar, tau dan mau akan pilihan. Keterlibatan, partisipasi ada dua: pasif yaitu sbg sekadar tanda persetujuan sbg warga negara dan aktif yaitu keterlibatan dalam ruang publik.

Hubungan koorperatif dirangkum dalam makna gotong royong, tanggungjawab social sebagai komunitas dan warga negara terhadap negara dan anggota lainya.

Ketiga nilai ini yang terkandung dalam civil society atau nilai kerakyatan, masyarakat beradab.


Pengertian civil society terletak dalam korelasi spiral ketiga nilai

  • Kemandirian & tanggungjawab individu
  • Partisipasi aktif dan pasif
  • Hubungan kooperatif

Relasi : semakin bisa bertangungjawab maka bisa terlibat, bisa terlibat maka bisa menjalin korelasi satu dengan yang lain, semakin bisa kooperatif maka semakin menegaskan tanggunggjawabnya sbg individu.


Civil Society dalam Pemikiran Filsuf



JOHN LOCKE

Masyarakat beradab sebagai masyarakat sipil Self-Discipline


KEYWORD


  1. Kepercayaan antar sesama bahwa Tuhan membuat insan setara. 
  2. Masyarakat sipil yakni masyarakat beradab lantaran melindungi HAM. 
  3. Kontrak dan Konsensus sosial demi mengelola ketertiban dan keamanan



Bung Hatta

Masyarakat Kooperatif sebagai Masyarakat Sipil

Tradisi masyarakat desa dasar pemahaman masyarakat kooperatif. Masyarakat desa: mengedepankan aspek solidaritas dan gotong royong. Masyarakat kooperatif membutuhkan pemerintahan yang desentralistik. Harus ada penerapan otonomi daerah

Kedua aspek tersebut cerminan kemandirian dan tanggungjawab sosial. Dibutuhkan pendidikan masyarakat kooperatif



Bung Karno

Sistem kekeluargaan masyarakat desa sebagai masyarakat sipil

Model Barat berpusat pada kepentingan individu, hidup bersama diatur dalam kontrak sosial. Kekeluargaan masyarakat desa berpusat pada kohesi dan kepedulian sosial.

Kekeluargaan masyarakat desa dipimpin oleh dewan atau sesepuh. Sifat kepemimpinan mengarahkan dan melindungi kepentingan bersama dan individu dengan musyawarah. Kebebasan dan otonomi jalan meengarahkan kesadaran sosial dalam partisipasi aktif.



Soepomo 

Masyarakat integralistik sebagai perwujudan masyarakat sipil

Masyarakat integralistik yakni persatu-paduan yang diwujudkan oleh pemerintah dan warganya lantaran keduanya menjadi kepingan yang tak terpisahkan. Gotong royong citra integralistik. Kosmologi Jawa: Manunggaling kawulo-Gusti. Persatuan antara pemimpin dan yang dipimpin

Tiap individu yakni kepingan tak terpisah dari kelompok. Masyarakat sipil bukan tandingan negara pemerintah. Negara bukan bahaya bagi kebebasan dan otonomi individu

Pertanyaan

  1. Civil Society ( Masyarakat sipil ) mengacu pada kata kerakyatan, 3 syarat untuk membentuk civil society adalah... ? Dan apa korelasi ketiga nilai tersebut ?
  2. Rumusan konsep civil society telah dipikirkan oleh para filsuf, siapa saja dan keyword konsepnya ?
  3. Para founding fathers juga telah mencoba merumuskan konsep civil society, siapa saja dan keyword konsepnya ?

Nilai Filosofis Sila Kelima


Apa itu pengertian KEADILAN

Memberikan apa yg menjadi hak orang lain.

Dasar pemikiran: Keadilan berakar pada tuntutan hidup bersama berlandaskan hormat pada pihak lain, yg menyiratkan dimensi kebebasan dan pembebasan manusia.


KEADILAN MENURUT FOUNDING FATHERS

Sukarno : 

Berangkat dari konsep Ratu Adil yang memuat dimensi materil dan spiritual. Makna keadilan social dalam kaitan dengan Ratu Adil yang memuat dimensi materil spiritual :


  1. Kesejahteraan social, kondisi tiada kemiskinan.
  2. Keadilan Sosial, kondisi cukup sandang, pangan dan tak ada penghisapan.
  3. Marhaenisme, Rakyat kebanyakan (wong cilik), pendayagunaan potensi rakyat jelata.

Hatta : 

Untuk mencapai masyarakat yang adil dan sejahtera yakni bentuk perekonomian koperasi yang berasaskan pada prinsip kepemilikan bersama dan menekankan asas kekeluargaan. 

Sjahrir : 

Sosialisme kerakyatan. Sebab merangkum dimensi materil dan spiritual. Paham ini berasaskan pada rasa setia mitra (Socius: Sahabat). Sosialisme Sjahrir dicuragai sebagi komunisme meskipun gagasan sjahrir akrab dengan pemahaman Rawls (Fairnes).


Filsuf kontemporer perihal keadilan



John Rawls : Keadilan yakni fairness, konsep ini berangkat dari keyakinan adanya posisi asali insan sebagai subjek moral yang memiliki otonomi, kebebasan dan rasionalitas.

Prinsip keadilan Rawls : 


  • Semua orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar yang luas seluas kebebasan bagi semua orang. 
  • Ketimpangan social dan ekonomi mesti diatur sedemikian rupa agar, sanggup mengatakan laba bagi semua orang dan semua posisi dan jabatan terbuka bagi semua orang.


Amartya Sen: berangkat dari kritik terhadap Rawls.


  • Pertama: bagi sen, Rasionalitas yakni intrumen (tools) menuju keadilan. 
  • Kedua, kritik sen terhadap konsep posisi asali Rawls, bagi sen, keadilan harus berangkat dari konteks tertentu dan memikirkan secara rasional kemungkinan perwujudannya, sehingga tidak terjebak pada idealisme. 
  • Ketiga, sen, menunjukkan social choice. Kondisi adil bagi sen yakni kemampuan insan untuk melaksanakan pilihan social yang riil. Ini tanda bahwa keadilan sungguh ada. 
  • Keempat, kaitan konsep opportunity dan kebebasan sebagai landasan keadilan. 
  • Kelima, kapabilitas sebagai puncak pemahaman perihal kebebasan. Kebebasan yang memungkinkan setiap individu bisa berkembang dan memilih pilihan mendasar di antara usulan yang ada dalam situasi hidup.

Dimensi-dimensi sila kelima

Konteks keadilan social hormat terhadap kemanusiaan. 
Sila kelima dalam Pancasila memiliki dua pengertian:


  1. Berkaitan dengan dimensi social dan keadilan dalam kehidupan nasional. Keadilan harus menyentuh seluruh rakyat, artinya keadilan bukan milik sekelompok orang tertentu. 
  2. Ia mengacu pada masyarakat yang sanggup menjadi subjek (pelaku) dan objek (sasaran) keadilan.

Tujuan sila kelima : 

membuat suatu struktur yang serasi dan teratur dalam masyarakat yang menyediakan kesempatan bagi masyarakat supaya bisa membangun komunitas yang adil dimana yang yang lemah dan miskin menerima tunjangan dari pemerintah.


Implikasi sila kelima

Hormat pada kebebasan orang lain. Kebebasan yakni prasyarat bagi keadilan social, batas kebebasan setiap orang yakni kebebasan orang lain yang berhenti saat ia mengancam kebebasan orang lain. Akar ketidakadilan social yakni penyangkalan pada kebebasan orang lain.

Demi pembebasan manusia. Keadilan yakni demi pembebasan insan dari situasi-situasi yang tidak adil yang berarti penyangkalan terhadap kebebasan insan untuk menerima hak untuk hidup sebagai manusia. Contoh, perbudakan, penjajahan. Silah kan cari kasus lain disekitarmu.

Sumber http://wikiwoh.blogspot.com


EmoticonEmoticon