Minggu, 02 September 2018

Testimoni Para Guru Perihal Kurikulum 2013

guru berikut ini yang sudah berani menunjukkan testimoni wacana kurikulum  Testimoni Para Guru wacana Kurikulum 2013
Salut kepada guru-guru berikut ini yang sudah berani menunjukkan testimoni wacana kurikulum 2013, dimana mereka belum melakukan kurikulum 2013 secara eksklusif di lapangan. Seharusnya yang menunjukkan testimoni wacana kurikulum 2013 ialah guru-guru yang sudah melakukan kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2013/2014 dan terkhusus guru dari luar kawasan khusus ibukota.

Mari kita simak apa kata guru yang bertugas di Provinsi DKI Jakarta yang menunjukkan testimoni mereka mengenai Kurikulum 2013 yang diundang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. Testimoni tersebut diberikan di hadapan puluhan wartawan ketika jumpa pers berlangsung di Gedung Kemdikbud, Jakarta, (21/07/2014).

Pada Facebook Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh juga memberikan kepada guru-guru tersebut bahwa Bapak Menteri mengundang sebagian ibu bapak guru yang telah mengikuti training semoga media mengetahui secara eksklusif apa yang dirasakan guru terkait kurikulum 2013.

Silmi Martini, guru SD 03 Pulo Kebayoran Baru.

mengaku sedikit ragu pada perubahan kurikulum. "Awalnya saya gamang, tapi sehabis saya mendalaminya saya optimis pendekatan di Kurikulum 2013 saintifik. Anak dipacu mengalami kemudian menalar. Semua indera digunakan dan dieksplorasi," tuturnya.
Silmi juga menceritakan, ia ditunjuk oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta untuk menjadi Instruktur Nasional (IN).
Saat awal menunjukkan training kepada guru-guru, ia mengaku banyak guru yang menganggap Kurikulum 2013 sulit. "Kurikulum 2013 ribet katanya ketika segmen pertama," ujar Silmi. Namun memasuki training hari ke-3, para guru mulai memahami dan mendapatkan konsep Kurikulum 2013.

Dwi Herawati, guru SD 03 Pulo Kebayoran Baru.

Mengatakan, Ia sempat kesulitan dalam memahami cara menunjukkan evaluasi untuk akseptor didik. Namun ia kemudian sanggup memahaminya sehabis mengikuti training selama seminggu. "Saya optimis sebab ini baik dan diutamakan kecerdikan pekerti, terutama di SD," katanya.

Hadir Kardiman, Kepala SD 01 Pulo, Kebayoran Baru.

Mengaku telah mengadakan sosialisasi Kurikulum 2013 kepada orang renta murid. Awalnya, ujar Kardiman, banyak orang renta yang pesimis sebab mendengar bahwa Kurikulum 2013 hanya menargetkan aspek kognitif sebesar 20 persen. Namun alhasil mereka mengerti sehabis dijelaskan bahwa ada tiga kompetensi yang ditekankan dalam Kurikulum 2013, yaitu attitude (perilaku), skill (keterampilan) dan knowledge (pengetahuan). "Sekarang kita butuh anak yang punya moral dan sikap yang baik," ucap Kardiman.

Hadir Widiana, guru Sekolah Menengah Pertama 19 Jakarta.

Mengatakan Kurikulum 2013 manis untuk membentuk generasi emas. Karena itu, katanya, guru harus bisa mem-breakdown tingkah laris dan kemampuan anak didiknya. Seorang guru harus sanggup melihat apapun kemampuan seorang anak. Menurutnya, dari situlah kemudian guru sanggup mem-breakdown dan membimbing akseptor didik.

Ia juga menunjukkan undangan kepada Mendikbud untuk mendukung terbentuknya moral murid-murid yang baik sebelum terjun ke masyarakat, yaitu dengan menggandakan jadwal dari luar negeri ibarat service learning. "Saya punya usul, banyak pelajar sebagai insan zombie. Mereka dari Sekolah Menengan Atas ini kemudian bisa saja tawuran. Saya undangan service learning. Itu kewajiban untuk menamatkan sekolah dengan membantu masyarakat," katanya.

Itu kata mareka wacana Kurikulum 2013, apa kata Anda? #Mari_Bertestimoni.

Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu kita dalam penerapan kurikulum 2013;
guru berikut ini yang sudah berani menunjukkan testimoni wacana kurikulum  Testimoni Para Guru wacana Kurikulum 2013


Sumber http://www.defantri.com


EmoticonEmoticon