Erastoshenes yang hidup antara tahun 276 Sebelum masehi sampai tahun 194 sebelum masehi dikenal sebagai seorang matematikawan. Selain sebagai seorang matematikawan beliau juga dikenal sebagai spesialis yang menguasai geografi, astronomi. Eratosthenes dikenal hidup pada jaman Helenistik. Bahkan Erasthothenes tercatat sebagai orang perdana yang memikirkan sistim koordinat geografis. Sementara itu, beliau juga dikenal dan tercatat sebagai orang yang pertama kali menghitung keliling bumi.
Eratosthenes |
Kehidupan Eratosthenes
Eratosthenes terlahir di sebuah pantai selatan lautan Mediteranian. Daearah Mediteranian ini kini lebih dikenal dengan Libya. Lebih tepatnya beliau dilahirkan dikota yang berjulukan Cyrene. Semasa hidupnya Erathostenes bekerja sampai meninggal di Alexandria. Kota Alexandria ini lebih dikenal sebagai ibukota Mesir Ptolemy. Hal menarik dari sisi kehidupannya yaitu, beliau tak pernah menikah sebab dikenal sebagai salah satu orang yang sombong dalam lingkungannya.
Eratosthenes banyak berguru di kota Athena dan Alexandria. Sekitar tahun 236 BC ia diminta untuk menjadi pustakawan. Penunjukan tersebut menurut titah Ptolemy III Eurgetes I. Penunjukan tersebut didasarkan untuk menggantikan Zenodotos. Perintah untuk menjadi pustakawan juga disertai pengangkatan Erasthones sebagai guru untuk anak raja Ptolemy.
Kontribusi Eratosthenes sangat besar lengan berkuasa pada sains dan matematika. Sebagai embel-embel beliau juga dikenal sebagai sahabat baik dari Archimedes. Pada tahun 255 BC ia berhasil memperlihatkan prinsip dasar bola Armilar. Penggunaan bola ini meluas mencapai sehinggapada kala 19 dapat diciptakan oleh oreri. Sayangnya pada tahun 195 BC, Eratosthenes menjadi buta. Ketika dikala itu juga beliau juga membiarkan dirinya menjadi kelaparan dan tidak usang lalu beliau meninggal dunia.
Eratothenes tercatat sebagai orang yang menghitung keliling bumi pertama. Ini terjadi pada tahun 240 BC. Bukti ini tercatat dalam On the Circular Motions of Celestial Bodies karya Cleomedes. Penghitungan keliling bumi ini memakai metoda trigonometri. Dengan ilmu trigonometri beliau dapat menerapakan prinsip perhitungan yang berbasis sudut kemiringan Matahari di kota Alexandria dan Cyene. Lebih lengkap mengenai perhitungan keliling bumi oleh Eratosthenes ini mengenai keliling bumi simak klarifikasi berikut ini. Baca: Riwayat Abul Wafa Al-Buzjani.
Eratosthenes dan Keliling Bumi
Eratosthenes mengenal bekerjsama ketika suatu dikala pada trend panas. Dalam suatu siang di kota Cyene, matahari akan terlihat di Zenit sempurna sekali di atas kepala. Titik tersebut dikenal dengan Tropic of Cancer. Pada waktu yang bersamaan Eratosthenes mengukur sudut kemiringan matahari berada 7,2 derajat. Kota ini terletak di kawasan belahan selatan Zenit. Dengan meanggap Alexandria itu sendiri berada di belahan utaranya Cyene, asumsi jarak Alexandria itu yaitu 7,2/360 x Keliling Bumi.
Dari isu para musafir jarak antara kedua kota tersebut kurang lebih 800km (5000 Stadia). Akhirnya dengan perhitungan matematis beliau mendapat angka 700 stadia untuk satu derajat. Bisa disimpulkan keliling bumi berukuran kurang lebih 252000 Stadia. Satuan ukur Stadia ini sebenarnya tidak diketahui pastinya berapa lagi. Namun sebagian andal percaya bekerjsama hasil perhitungan keliling bumi oleh Eratosthenes yaitu 39690km.
Walaupun dengan metoda yang tidak mengecewakan elok namun keakuratan perhitungan kala itu masih terbatas. Penyimpangan akurasi tersebut dikarenakan fakta bahwa Cyene sebenarnya tidak sempurna berada di titik Tropic of Cancer. Dan Asumsi bekerjsama Cyene juga tidak berada di belahan selatan dari Alexandria.
Matahari sendiri merupakan sebuah sentra piringan dan berada pada sebuah konstanta jarak terhadap bumi. Bukan merupakan a infinity point. Dalam keilmua modern mengungkapkan bekerjsama tingkat galat alat pengukuran sudut pada jaman itu hanyalah 1/4 galat. Meskipun sempat diragukan sebelumnya akan perhitungan Eratosthenes ini namun sesudah dilakukan pengukuran ternyata hasilnya cukup amazing. Selisih dari keliling bumi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dengan perhitungan Eratosthenes. Diketahui pada alhasil bahwa keliling bumi sesungguhnya 400008 km.
Sumber http://www.marthamatika.com/
EmoticonEmoticon